Kutoarjo yang tertata
Di kecamatan seluas 37,59 km persegi itu Ganjar menghabiskan masa remaja yang sederhana, malah cenderung memprihatinkan. Di sana, ia dan keluarga menyiasati hari demi hari dengan berbagai cara. Mulai dari membuka toko kelontong, berjualan bensin, hingga melayani jasa ojek.
Mengisi hari libur sekolah dengan ngojek menjadi salah satu pengalaman yang berkesan bagi Ganjar. Saat itu ia masih duduk di bangku SMA menawarkan jasa ojek ke para penumpang yang turun di Stasiun Kutoarjo.
Sedikit gambaran, kereta api tidak berhenti di Stasiun Purworejo yang terletak di Purworejo Kota. Kebanyakan dari penumpang turun di Stasiun Kutoarjo kemudian melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain untuk ke pusat Purworejo dan sekitarnya. Termasuk, menggunakan ojek-ojek yang mangkal di sekitar stasiun.
Walau berstatus kecamatan, Kutoarjo memang memiliki tata kota yang rapi dibanding kecamatan-kecamatan lain. Itu mengapa mereka memiliki stasiun yang masih berfungsi hingga saat ini. Menilik sejarahnya, Kutoarjo pernah menjadi kabupaten sendiri di masa penjajahan Hindia Belanda. Pada 1934, kabupaten ini kemudian digabungkan dengan Kabupaten Purworejo dan bertahan hingga sekarang. Tidak heran, kecamatan ini kemudian menjadi salah satu daerah yang teramai di Kabupaten Purworejo.
Berpotensi menjadi superblok
Apabila kalian memasuki Kutoarjo, pembangunan Kecamatan Kutoarjo mirip dengan Kabupaten Purworejo. Ini terlihat dari keberadaan alun-alun, pendapa, masjid dan gedung-gedung pemerintahan yang berdekatan. Benar-benar seperti kawasan yang disiapkan sebagai pusat pemerintahan.
Tidak sebatas tata kota, kecamatan ini juga dilewati oleh jalan nasional rute 3 dan jalur kereta api lintas selatan. Stasiun andalannya adalah Stasiun Kutoarjo yang tergolong dalam tipe B. Stasiun ini yang menjadi tempat Ganjar mangkal menawarkan jasa ojek tadi.
Kelengkapan sarana dan prasarana menjadikan kecamatan ini sebagai pusat perekonomian terbesar di Kabupaten Purworejo. Melihat potensi yang ada, pemerintah Kabupaten Purworejo sempat mencanangkan wilayah ini sebagai superblok. Artinya, Kutoarjo berfungsi sebagai pemukiman, bisnis, perdagangan, pendidikan, jasa, hingga rekreasi. Kutoarjo akan disulap mirip Kota Solo.
Bupati Purworejo R.H Agus Bastian sempat mengungkapkan, rencana ini akan memperkuat posisi Kutoarjo seperti di masa lalu. Bahkan, bukan tidak mungkin Kutoarjo akan menjadi lebih terkenal daripada Purworejo.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi