Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Menanti Jalur Trem Semarang yang Akan Diaktifkan Kembali Setelah 83 Tahun

Kenia Intan oleh Kenia Intan
1 Agustus 2023
A A
Trem di Semarang di masa kolonial. (Istimewa)

Trem di Semarang di masa kolonial. (Istimewa)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Trem bertahan 58 tahun di Semarang

Kehadiran trem uap di Kota Semarang berawal dari perusahaan kereta api Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) yang mendapat konsesi membangun jalur trem di wilayah perkotaan Semarang. Pembangunan jalur pun mulai berjalan pada 1881 ketika SJS menjadi badan hukum.

Pengerjaan jalur trem berlangsung secara bertahap. Jalur pertama yang selesai adalah Jurnatan-Jomblang pada akhir 1882. Kemudian jalur kedua Jurnatan-Bulu pada 1883. Jalur trem terus dikembangkan, termasuk perpanjangan ke tepi Kanal Banjir (1899), serta jalur dari rute Jurnatan-Bulu ke Stasiun Pendrikan (1897).

Saat beroeprasi di Kota Semarang, trem melayani penumpang dengan dua rute. Yakni ke arah barat dari Stasiun Jurnatan-Jomblang dan ke arah selatan dari Stasiun Jurnatan-Bulu-Banjir Kanal. Jalur yang terakhir cukup istimewa karena trem melewati Lawang Sewu yang pada saat itu merupakan kantor pusat perusahaan kereta api ternama, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Trem memiliki tempat di hari penumpangnya. Selain harganya yang murah, 8-10 sen saja, moda transportasi ini memudahkan mobilitas karena rutenya melewati lokasi-lokasi penting seperti alun-alun, pasar, gedung perkantoran. Tidak heran, trem mampu bertahan hingga lebih dari 50 tahun di Semarang, tepatnya mulai 1882 hingga 1940.

Transportasi masal itu akhirnya tidak beroperasi lagi karena warga Semarang mulai beralih ke moda transportasi  bus. Selain itu sarana dan prasarana trem mulai rusak, sehingga sering tidak nyaman bagi penumpang. Trem akhirnya dianggap tidak cocok dengan perkembangan kota.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mengenal NISM, Perusahaan Legendaris Milik Penjajah yang Jadi Pelopor Perkeretaapian Indonesia

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 2 Agustus 2023 oleh

Tags: kereta apikota semarangSemarangtrem
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Pengalaman 22 Jam Naik Kereta Api Membelah Pulau Jawa MOJOK.CO
Otomojok

Pengalaman Dianggap Nekat dan Gila ketika Menempuh Nyaris 22 Jam Naik Kereta Api dari Ujung Barat Pulau Jawa Sampai ke Ujung Paling Timur

24 November 2025
Rembang amat butuh kereta api karena perjalanan pakai bus di pantura amat menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Rembang Sangat Butuh Kereta Api karena Perjalanan di Jalan Pantura Amat Menyiksa

19 November 2025
Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO
Ragam

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO
Kilas

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.