Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Memori

Sejarah Makam Imogiri, Tempat Raja-raja Jawa Bersemayam di Alam Damai

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
12 September 2023
A A
Sejarah Makam Imogiri, Tempat Raja-raja Jawa Bersemayam di Alam Damai MOJOK.CO

Makam Imogiri (budaya.jogjaprov.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Makam Imogiri menjadi salah satu kompleks bersejarah. Tak hanya bagi orang Jogja, tetapi juga bagi orang Jawa. Di sanalah raja-raja jawa beristirahat dalam damai.

Makam Imogiri mungkin karib terdengar bagi orang Jogja. Kompleks makam penting dan bersejarah, terutama bagi keluarga Keraton. Di sinilah para raja-raja Mataram Islam yang telah mangkat bersemayam.

Kompleks Makam Imogiri terletak di Dusun Pajimatan, Girirejo, Kapanewon Imogiri, Bantul atau 12 km ke selatan kalau dari arah kota. Lokasinya tepat berada di Bukit Merak dinamakan Pajimatan Imagiri.

Makam Imogiri dalam catatan sejarah

Kompleks makam ini merupakan proyek yang dibangun oleh Sultan Agung (1613-1646 M) pada 1632. Informasi pembuatannya tertulis dalam sejumlah sumber seperti Babad Momana dan Babad ing Sangkala. Intinya menyebutkan bahwa Sultan Agung memerintahkan pembuatan pemakaman kerajaan di Bukit Merak pada dekade ketiga-keempat abad XVII.

Sedangkan nama Pajimatan Imagiri berasal dari dua suku kata yakni ‘jimat’ yang berarti pusaka. Imbuhan pa- dan akhiran -an merujuk pada tempat, sehingga jika disambung ‘pajimatan’ berarti tempat untuk jimat atau tempat pusaka.

Lalu Imagiri. Berasal dari ‘ima’ atau ‘hima’ yang berarti awan atau berawan dan ‘giri’ berarti gunung. Dengan demikian Pajimatan Imagiri artinya gunung berawan tempat pusaka kerajaan Mataram Islam bersemayam.

Sebelum lokasi Imogiri terpilih, sejatinya Sultan Agung telah memerintahkan membangun kompleks pemakaman keluarga kerajaan di Bukit Girilaya. Akan tetapi, karena Panembahan Juminah yang mengawasi pembangunan proyek ini meninggal dan dimakamkan di sana, maka Sultan Agung memerintahkan untuk mencari tempat pemakaman baru.

Pemilihan Bukit Merak sebagai lokasi terkait dengan kepercayaan prasejarah di mana arwah nenek moyang bersemayam di tempat yang tinggi.

Sekilas tentang kompleks makam bersejarah ini

Makam Imogiri terletak 100 meter di atas permukaan laut. Untuk bisa masuk ke situs bersejarah ini, pengunjung harus menaiki sekitar 410 anak tangga. Di ujung tangga, terdapat sepasang kolam dan gapura berbentuk candi yang mempunyai nama Gapura Supit Urang.

Di depan Gapura Supit Urang, terdapat empat tempayan besar yang airnya bersumber dari mata air Bengkung. Sebagian masyarakat percaya air dalam tempayan tersebut berkhasiat sehingga banyak yang meminta airnya saat upacara nguras enceh terselenggara tiap Bulan Sura.

Terdapat masjid juga di kompleks tersebut. Masjid tersebut bernama Masjid Pajimatan. Letaknya persis di depan anak tangga paling bawah.

Raja-raja yang bersemayam 

Sultan Agung menjadi raja pertama yang bersemayam di Kompleks Makam Imogiri. Tepatnya pada 1646. Kemudian menyusul para pangeran, bangsawan, dan keturunannya sampai generasi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Makam-makam dalam kompleks terlengkapi dengan cungkup, masing-masing memiliki desain yang berbeda. Kompleks Makam Imogiri terbagi menjadi delapan area pemakaman atau yang kerap disebut sebagai kedaton. Berikut nama kedelapan kedaton beserta nama raja yang bersemayam di sana.

1. Kedaton Sultan Agungan : Sultan Agung, Sunan Amangkurat II, Sunan Amangkurat III
2. Kedaton Pakubuwanan : Sunan Paku Buwana I, Sunan Amangkurat IV, Sunan Paku Buwana II
3. Kedaton Bagusan/Kasuwargan : Sunan Paku Buwana III-V
4. Kedaton Astana Luhur : Sunan Paku Buwana VI-IX
5. Kedaton Girimulyo : Sunan Paku Buwana X-XI
6. Kedaton Kasuwargan Yogyakarta : Sultan Hamengku Buwana I dan III
7. Kedaton Besiyaran: Sultan Hamengku Buwana IV-VI
8. Kedaton Saptarengga : Sultan Hamengku Buwana VII-IX

Iklan

Ada dua raja yang tidak bersemayam di Kompleks Makam Imogiri lantaran kondisi yang tak memungkinkan. Pertama, Sunan Amangkurat I. Bersemayam di Tegalarum, dekat Tegal karena wafat di Wanayasa (sekitar Banyumas) dalam perjalanan mencari bantuan ke Batavia. Kedua, Sultan Hamengku Buwono II yang bersemayam di Pasareyang Hastana Kitha Ageng. Beliau wafat saat Perang Diponegoro sedang membara.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mengenang Kebesaran Raja-Raja Jawa di Pajimatan
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 12 September 2023 oleh

Tags: Jogjakompleks makam imogirimakam imogiriMataram Islam
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.