Alasan kuat mengapa desa tertua di Wonogiri berada di Wonoboyo?
Sementara Nastiti bersama tim arkeolognya justru mengklaim bahwa lokasi Desa Paparahuan berada di Situs Wonoboyo, Dusun Jatirejo, Kelurahan Wonoboyo, Wonogiri. Hal ini ia ungkap dalam penelitiannya berjudul “Situs Wonoboyo di DAS Bengawan Solo, Wonogiri: Identifikasi Desa Paparahuan Dalam Prasasti Tlang (904 M)” yang terbit pada 2016 lalu.
Nastiti menjelaskan, prasasti itu menceritakan tentang Ratu Mataram Kuno, Dyah Balitung. Ratu tersebut tengah melaksanakan nazar dari raja yang disemayamkan di Sastarangga untuk membuat tempat penyeberangan. Letak penyeberangan itu ada di Desa Paparahuan, dengan dua perahu dan dua perahu cadangan.
“Tempat penyeberangan itu untuk penduduk desa yang akan menyeberangi Bengawan Solo. Mereka tidak perlu membayar untuk menyeberangi tempat itu. Untuk pembiayaannya maka Desa Telang, Desa Mahe, dan Paparahuan yang termasuk wilayah Huwusan menjadi perdikan [wilayah bebas pajak],” tulis penelitian tersebut, dikutip Jumat (8/9/2023).
Atas pertimbangan itu, ia memaparkan Situs Wonoboyo di Dusun Jatirejo, Wonogiri sangat mungkin merupakan Desa Paparahuan. Sebab, selain terletak di tepi Sungai Bengawan Solo, lokasi itu strategis untuk menjadi tempat penyeberangan yang menghubungkan dua wilayah di kedua sisi sungai.
Menurut Nastiti, sampai pada 1934, masih ada kegiatan penyeberangan ternak dengan perahu di Dusun Jatirejo, Wonogiri. Ternak tersebut merupakan komoditas yang diperjualbelikan saat hari pasaran. Saat ini penyeberangan tersebut sudah tidak ada.
“Jika melihat Situs Wonoboyo, lebih tepat jika diidentifikasikan dengan Desa Paparahuan dibandingkan dengan Dusun Kedungprahu, Desa Pare, dan Dusun Kedungprahu, Desa Karanglor [Manyaran] yang berada di dataran tinggi dan tidak mempunyai transportasi sungai,” jelasnya.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Menelusuri Jejak Masa Kecil Soeharto di Wonogiri
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News