Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Memori

Bukan Koran Kedaulatan Rakyat, Surat Kabar Pertama di Jogja Terbit 146 Tahun Lalu

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
6 Oktober 2023
A A
Bukan Koran Kedaulatan Rakyat, Surat Kabar Pertama di Jogja Terbit 146 Tahun Lalu MOJOK.CO

Ilustrasi Bukan Koran Kedaulatan Rakyat, Surat Kabar Pertama di Jogja Terbit 146 Tahun Lalu. (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Koran tertua di Yogyakarta ternyata bukanlah Kedaulatan Rakyat yang tahun ini berusia 78 tahun. Namun, sebuah koran yang berdiri 146 tahun yang lalu.

Masyarakat Yogyakarta mungkin sudah sangat akrab dengan koran Kedaulatan Rakyat. Surat kabar yang pertama kali terbit 40 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini boleh dibilang jadi koran paling legend di kota gudeg. Bahkan statusnya kini adalah koran paling tua di Indonesia yang masih hidup.

Bagaimana tidak, surat kabar ini punya peran penting sepanjang masa revolusi fisik (1945-1949). Dalam situasi perang, Kedaulatan Rakyat jadi media terdepan dalam memberitakan situasi, kondisi, dan keadaan yang sedang terjadi di Yogyakarta. 

Editorialnya juga cukup ampuh untuk mempropaganda semangat pejuang dalam usahanya melawan Belanda.

Tak hanya itu, seiring perkembangan waktu, ia juga menjelma sebagai perantara masyarakat dengan pemerintah dalam penyampaian aspirasi dan pendapat–selain sebagai sarana penyiaran dan penyebaran informasi. Kedaulatan Rakyat pun menjadi andalan bagi masyarakat Yogyakarta.

Namun, jika berbicara surat kabar di Yogyakarta, tahukah kalian koran apa yang pertama kali ada di kota ini?

Surat kabar terbit perdana satu setengah abad lalu

Berdasarkan penelusuran saya, surat kabar pertama di Yogyakarta bernama “Mataram” yang terbit perdana pada 15 Januari 1877. Hal ini bisa ditelusuri dari laporan Bataviaasch handelsblad edisi 20 Januari 1877 yang memberitakan soal launching surat kabar Mataram.

Saat itu, sebagaimana surat kabar di kota lain yang sudah eksis lebih dulu, Mataram menggunakan bahasa Belanda dalam tulisan-tulisannya. Namun, terlepas dari hal tersebut, secara penamaan sebenarnya surat kabar ini cukup unik.

Sebagai informasi, kala itu pemberian nama surat kabar menyesuaikan dengan lingkup sirkulasinya. Surat kabarnya pun namanya menggunakan dengan bahasa Belanda.

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News MOJOK.CO
Koran Mataram, koran tertua di Jogja. (Studio Denny JA)

Misalnya, di Batavia ada Bataviasche koloniale courant, surat kabar tertua di Hindia Belanda yang terbit pertama pada 1810. Selain itu, ada juga Preanger Bode di Bandung atau Deli courant di Medan. Sementara alih-alih pakai nama, misalnya, “Djocjakarta courant” atau “Djocjakarta nieuwsblad”, surat kabar ini justru memilih nama Mataram.

Pemimpin redaksi pertama Koran Mataram adalah jurnalis berkebangsaan Belanda W. Halkena. Koran Mataram sendiri dibentuk karena semakin banyaknya populasi orang Belanda di wilayah vorstenlanden (Yogyakarta dan Surakarta).

Isi pemberitaan Koran Mataram

Dalam halaman editorial pada terbitan perdananya, Mataram menyebut mulainya era baru di wilayah Yogyakarta. Yogyakarta yang selama ini hanya muncul di kolom kecil surat kabar Batavia, Semarang, maupun Surabaya, akan mendapat porsi pemberitaan yang cukup besar.

Koran ini pun juga menyampaikan bahwa mereka akan terbit dua kali dalam sepekan. Halkena, sang Pemred, juga menegaskan bahwa pihaknya ingin membuka semua kolom tanpa perbedaan apa pun, untuk membahas semua hal terkait kepentingan publik, bermanfaat, dan perlu.

Ia juga menegaskan kalau Mataram akan menahan diri untuk tidak membahas hal-hal yang bersifat pribadi. 

Iklan

Dua tahun setelah terbitnya Mataram, jurnalis Belanda MH Buning kemudian menerbitkan surat kabar berbahasa Jawa. Koran ini bernama Darmowarsito, yang menjadi surat kabar berbahasa Jawa pertama di Yogyakarta.Salah satu alasan dibentuknya koran berbahasa Jawa karena bahasa Melayu belum terlalu umum di Yogyakarta. Darmowarsito sendiri mulai terbit perdana pada April 1879 dengan biaya langganan 12 gulden per tahun.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kisah Loper Koran, Terus Bertahan Demi Sesuap Nasi Meski Sepi Pembeli

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2023 oleh

Tags: Jogjakorankoran mataramkoran tertua
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.