Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Marak Isu Penculikan Anak, Program Satu Sekolah Dua Polisi Digalakkan

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
2 Februari 2023
A A
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Rabu (01:02:2023) menyampaikan tentang isu penculikan siswa. (Yvesta Ayu:Mojok.co) MOJOK.CO

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Rabu (01:02:2023) menyampaikan tentang isu penculikan siswa. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Aksi dugaan percobaan penculikan anak bermunculan di DIY. Dugaan aksi penculikan anak di Kota Yogyakarta dan Sleman tersebar di media sosial (medsos) lewat pesan WhatsApp pada Selasa (31/01/2023) kemarin.

Isi pesan berantai itu menyebutkan soal 3 siswa SDN Tajem, Maguwoharjo, Depok, nyaris menjadi korban penculikan saat bermain. Pesan itu juga berisi imbauan agar para orang tua menjemput putra-putrinya di sekolah tepat waktu. Kejadian hampir serupa terjadi di Sayegan dan Mantrijeron beberapa hari terakhir.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) pun akhirnya mengambil sikap. Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya meminta dinas pendidikan di kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan sekolah-sekolah di masing-masing wilayah.

Dinas pendidikan di kabupaten/kota pun diperbolehkan membuat Surat Edaran (SE) ke sekolah. SE tersebut berisi imbauan peningkatan kewaspadaan dan keamanan serta kenyamanan di lingkungan sekolah.

“Sekolah perlu diminta menyiapkan petugas [untuk] bisa melakukan pemantauan di sekolah. Entah guru atau siapa ikut mengawasi siswa di waktu pulang sekolah sehingga mereka bisa mengenali siapa yang biasa menjemput siswa,” ungkap Didik di DPRD DIY, Rabu (01/02/2023). 

Menurut Didik, meski saat ini belum ada laporan terjadinya kasus penculikan anak di DIY, kewaspadaan sekolah sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut. Apalagi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah digelar secara luring atau tatap muka sepenuhnya di sekolah.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, khususnya di tingkat siswa Playgroup, Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Sebab banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya keselamatan diri.

“Kalau [siswa] sma kan sudah besar ya, mereka juga [ke sekolah] ada yang bawa motor sendiri. Kalau yang kecil kan perlu dijemput, nah ini bagaimana mekanisme kita tingkatkan [untuk melindungi],” paparnya.

Satu Sekolah Dua Polisi kembali digalakkan

Didik menambahkan, program Dua Polisi Satu Sekolah harus kembali digalakkan. Program yang sudah diluncurkan sejak 2012 lalu tersebut diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan sekolah dalam menjaga peserta didiknya.

“Polisi sekolah, itu kan sudah kita jalankan satu sekolah dua polisi. Salah satunya membantu itu tadi dan keamanan sekolah itu masih jalan [ditingkatkan],” ungkapnya.

Secara terpisah Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharrudin Kamba mengungkapkan pihaknya akan melakukan pemantauan terkait pelaksanaan atas Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemerintah Kota Yogyakarta 421/979 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Keamanan di Lingkungan Sekolah tertanggal 1 Februari 2023.

“Hal ini sebagai tindak lanjut antisipasi atas dugaan percobaan penculikan anak di kemantren mantrijeron,” jelasnya.

Kamba menambahkan, dalam SE yang diterbitkan Disdikpora Kota Yogyakarta, salah satu poinnya adalah pada saat jam pelajaran berakhir, petugas keamanan atau satpam melakukan pengawasan apabila ada orang yang gerak geriknya mencurigakan. 

Pada saat jam kepulangan, petugas keamanan perlu menghapal orang-orang yang biasa antar jemput siswa. Hal ini penting agar tidak terjadi siswa dijemput oleh orang yang tidak dikenal, khususnya untuk siswa SD.

Iklan

“Kami berharap pula kedua Surat Edaran ini  tidak sekadar hanya dijadikan woro-woro tetapi harus betul-betul ditegakkan dengan penuh tanggungjawab oleh pihak sekolah masing-masing,” imbuhnya. 

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas. 

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2023 oleh

Tags: anak sekolahpenculikan anakPolisisekolah
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.