MOJOK.CO – Pencak Silat Tenaga Dasar merupakan perguruan yang resmi menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Aktor laga, Yayan Ruhian yang terkenal dengan kepiawaiannya memainkan koreografi berkelahi di sejumlah film layar lebar mulanya belajar dari aliran ini.
Yayan namanya mulai terkenal setelah memainkan film besutan Garet Evans, The Raid (2012). Ia memainkan peran antagonis sebagai sosok Mad Dog yang begitu kuat meski badannya terbilang kecil ketimbang lawan-lawannya.
Sebelum mendalami dunia keaktoran, ia sudah lama mempelajar pencak silat. Tepatnya di perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar. Lewat perguruan tersebut, ia menemukan kecintaan kepada setiap gerak ilmu bela diri dari Indonesia ini.
“Saya menemukan satu perguruan silat yang teroganisir dan bagus. Saat itu namanya Kateda Internasional, tapi sekarang bernama PSTD Indonesia,” ujar Yayan pada wawancara dengan BBC Indonesia.
Baginya, setiap gerakan di pencak silat, terkhusus di PTSD punya nilai dan filosofi mendalam. Ilmu bela diri ini tidak menjadi alasan untuk gemar berkelahi dan mencari lawan. Salah satu filosofi yang terkandung di pola pasang misalnya, menurut Yayan berarti jangan mencari musuh.
“Kalau (dia) datang, kalau bisa kita hindari,” terangnya.
Jika mengulik lebih jauh, sebenarnya PSTD memiliki cikal bakal dari luar Indonesia. Tepatnya dari Tibet dan dibawa ke Indonesia oleh seorang biksu bernama Tagashi. Melansir tantungan.com, biksu tersebut melakukan pengembaraan sampai ke Bromo.
Sementara itu, organisasi aliran ini mulanya didirikan oleh sosok bernama Jimmy Thaibsyah. Ia bersama Rosano Barack dan Bambang Trihatmodjo, hingga Jendral Arie Soedewo menginisiasi perguruan bernama Kesatuan Aliran Tenaga Dasar (Kateda) Indonesia.
Kekuatan PSTD dari konsentrasi dan pernafasan
Perguruan ini lantas berupaya agar lebih dekat dengan kultur Indonesia. Maka muncul pergantian nama menjadi Pencak Silat Tenaga Dasar pada Rakernas Kateda 1991. Perubahan ini supaya mencerminkan jati diri sebagai aliran pencak silat.
PSTD menggunakan sistem latihan yang memanfaatkan penggabungan antara pernafasan dan konsentrasi. Bentuk latihannya terbagi menjadi dua yakni teknik dan fisik.
Pada sebuah wawancara, Jimmy Thaibsyah menekankan bahwa teknik pernafasan juga penting dalam porsi latihan PSTD. Teknik pernafasan membuat anggota dalam posisi diam namun kuat menahan pukulan, tendangan, hingga benturan benda tumpul pada badannya.
Pada video profil perguruan juga tampak latihan di mana para anggota menahan pukulan dan benturan benda tumbul yang mengarah ke perut dan badan. Latihan keras ini melatih ketahanan anggota perguruan.
Perguruan ini memiliki delapan tingkatan sabuk. Mulai dari putih, kuning, hijau, biru, coklat, coklat strip, hitam, hingga merah untuk pelatih. Kehadiran PSTD turut mewarnai perkembangan pencak silat Indonesia.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Mengenal Pencak Silat Tiga Berantai, Perguruan Legendaris Betawi yang Diikuti Iko Uwais
Cek berita dan artikel lainnya di Google News