MOJOK.CO – Belum sah ke Jogja kalau belum mencicipi enam kuliner Jogja legendaris ini. Letaknya di Sumbu Filosofi yang bersejarah itu.
Kawasan Sumbu Filosofi Jogja baru saja dianugerahi penghargaan sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO. Terdapat bangunan bersejarah di sana. Antara lain Tugu Golong Gilig, Keraton, hingga Kandang Menjangan. Sumbu Filosofi sendiri merupakan proyek yang diprakarsai oleh Sri Sultan HB 1, Raja Keraton pertama.
Tak hanya bangunan bersejarah, kawasan ini juga memiliki sejumlah tempat kuliner jogja legendaris. Mulai dari warung hingga toko sejak dulu jadi primadona wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Liburan ke kota gudeg tak lengkap rasanya apabila tak menyambangi tempat kuliner legendaris ini.
Es Tip Top, kedai es krim pertama di Jogja
Kedai Es Tip Top sudah melegenda di kalangan masyarakat Jogja. Letaknya berada di jalan Margo Utomo (dulu Mangkubumi). Kedai ini sudah berdiri sejak 1936. Ialah Nyonya Alim Kurnianto yang mendirikan kedai ini. Awalnya ia berdagang keliling kampung, seiring berjalannya waktu es krim ini dijajakan di dalam kedai.
Boleh di bilang, kedai ini merupakan kedai es krim pertama di Jogja. Berkunjunglah ke sini. Nikmati sajian es krim dengan iringan musik era 70-an.
Kopi Jos, kopi dengan areng yang membara
Di sepanjang jalan Margo Mulyo, terdapat sajian kopi khas Jogja. Kopi Jos namanya. Kopi yang terjadi dengan areng membara di dalamnya. Ada banyak warung di jalan tersebut yang menjual menu ini. Malam hari adalah waktu yang tepat untuk menikmati kopi lengkap dengan suasana Jogja yang syahdu.
Lumpia Samijaya, lumpia andalan Malioboro
Berkunjung ke jalan Malioboro tak lengkap rasanya jika tak mencicipi lumpia yang melegenda. Lumpia Samijaya namanya. Kuliner street food yang telah ada sejak 1983. Nama Samijaya sendiri berasal dari nama toko yang menjadi tempat penjual lumpia ini berjualan. Harga lumpia ini berkisar lima sampai enam ribu per biji.
Sate Kere Beringharjo, satenya orang kere
Pasar Beringharjo merupakan tempat transaksi legendaris. Sejak zaman kolonial, pasar tradisional ini telah ada. Di pasar ini terdapat kuliner sate kere. Penamaan kere merujuk pada “kemiskinan” di mana dulu penyantap sate ini adalah kalangan rakyat kecil yang tak mampu makan daging.
Bahan dasar sate kere ialah gajih sapi. Harga satu tusuk sate ini mulai dari Rp2.500 rupiah. Kendati murah, rasa sate ini enak lho. Manis-manis gurih gitu.
Toko Roti Djoen, roti lawas dengan rasa otentik
Toko yang terletak di jalan Malioboro ini sudah buka sejak Indonesia belum merdeka. Tepatnya sekitar tahun 1930-an. Toko ini masih memproduksi roti lawas, di antaranya onbitjkoek (roti rempah ala Belanda), roti sobek polos, roti rol polos, dan roti semir. Alat pembuat roti di toko ini masih tradisional sehingga rasa roti yang dihasilkan otentik.
Resto Bale Raos, sajikan makanan ningrat
Jika kamu ingin tahu ningrat Keraton menyantap makanan apa, kunjungilah resto ini. Resto Bale Raos terletak di lingkungan Keraton Yogyakarta. Kendati usianya terbilang muda, namun resto ini menyajikan menu makanan dan minuman kesukaan raja-raja Keraton. Salah satunya Urip-urip gulung menu favorit Sri Sultan HB X.
Untukmu yang dalam waktu dekat melancong ke kota gudeg. Jangan lewatkan liburanmu tanpa menikmati kuliner-kuliner Jogja di atas ya. Legendaris lho ini.
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Mempelajari Hidup dari Nama-nama Jalan Sepanjang Sumbu Filosofi Jogja
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News