Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kotak Suara

Ini Alasan Perempuan Sulit Menjadi Kepala Daerah

Kenia Intan oleh Kenia Intan
10 Januari 2023
A A
kepala daerah perempuan mojok.co

Ilustrasi kepala daerah perempuan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jumlah perempuan menduduki kursi eksekutif di daerah masih sedikit. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan agar jumlahnya bisa terus meningkat. 

Melansir data dari Cakrawikara, rata-rata persentase pencalonan perempuan selama empat periode pilkada rentang tahun 2015, 2017, 2018, dan 2020 masih rendah, yakni 8,6 persen. Sementara rata-rata persentase keterpilihannya selama empat pilkada serentak itu 8,9 persen.

Pusat Riset Politik BRIN mencermati, angka partisipasi perempuan dalam pencalonan pilkada memang terus meningkat dari waktu ke waktu. Namun, kenaikan itu tidak menjamin jumlah perempuan yang dinyatakan memenuhi syarat bisa berkompetisi memperebutkan kursi pucuk pimpinan eksekutif.

Ada beberapa komponen yang bisa menjelaskan rendahnya angka perempuan menduduki jabatan eksekutif di daerah:

Basis dukungan

Basis dukungan berkaitan dengan siapa dan bagaimana latar belakang kandidat perempuan. Apakah kader partai, apakah memiliki keterikatan dengan orang besar, apakah calon didukung oleh masyarakat atau kelompok tertentu. Basis dukungan bisa menjadi mesin efektif untuk membantu kemenangan perempuan dalam pilkada.

Perempuan yang memiliki jaringan oligarki di daerahnya juga dapat dikategorikan sebagai basis dukungan. Tidak dipungkiri, perjalanan perempuan calon kepala daerah jauh lebih mulus apabila memiliki keterikatan dengan suatu dinasti politik. Riset Tim Politik Gender Pusat Penelitian Politik-LIPI pada 2017 mencermati, perempuan yang terpilih menjadi kepala daerah berkat basis dukungan ini biasanya lemah dalam mendorong demokratisasi lokal, termasuk memperjuangkan kepentingan perempuan di daerahnya.

Sementara perempuan yang mencalonkan diri dari jalur independen memerlukan jalan yang berat dan terjal, apalagi dengan adanya UU 44/2016. Beleid itu tentang syarat minimal dukungan bagi calon perseorangan yang harus mengacu pada persentase tertentu berdasarkan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ini menyulitkan calon yang berangkat dari jalur perseorangan karena ia tidak didukung oleh afiliasi atau organisasi yang berpengaruh besar kepada masyarakat di mana ia menjadi bagian dari organisasi itu.

Proses rekrutmen dan kaderisasi

Komponen ini berkaitan dengan  kandidat perempuan yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Partai politik memainkan peran dominan dalam mempersiapkan kader-kadernya untuk menjadi anggota legislatif. Oleh karenanya, proses rekrutmen yang memperhatikan keadilan gender dan kaderisasi yang mampu menyiapkan perempuan menjadi pemimpin daerah berkualitas diperlukan.

Apabila partai tidak mampu menjalankan fungsi mengedepankan keadilan gender, maka yang terjadi justru seleksi internal partai yang mengesampingkan kandidat perempuan. Kandidat perempuan biasanya harus kalah terlebih dahulu menghadapi rekan laki-laki separtainya karena dianggap kurang memiliki kompetensi memimpin sebuah daerah.

Strategi kampanye dan keterkaitan dengan akar rumput

Pada akhirnya suara masyarakatlah yang dihitung dalam pemilihan umum. Di sini partai (jika diusung partai) atau tim sukses kandidat perempuan memainkan peran yang sangat penting. Mereka dapat membantu kandidat perempuan mengikatkan dirinya dengan para calon pemilih.

Tantangan kandidat perempuan ketika berkampanye tidaklah mudah. Isu-isu gender yang berhubungan dengan penerimaan budaya, agama, dan tradisi bisa muncul. Kandidat perempuan dihadapkan pada aspek penerimaan publik atas identitasnya sebagai perempuan.

Penerimaan terkait identitas-identitas perempuan tidak dapat disepelekan begitu saja. Seringkali identitas ini dijadikan alat yang digunakan oleh lawan politiknya untuk menggagalkan pencalonan perempuan. Konsekuensinya, perempuan harus memiliki basis organisasi yang dapat melakukan advokasi kepada masyarakat dan meyakinkan masyarakat untuk dapat memilihnya.

Hal-hal di atas mau tidak mau perlu dipertimbangkan. Apalagi di tengah era pemilihan langsung saat ini karena yang berlaku adalah mekanisme pasar melalui pilihan yang dijatuhkan oleh rakyat kepada calon-calon pemimpinnya. Peluang keterpilihan perempuan di era pemilihan langsung menjadi sangat dinamis karena preferensi rakyat sangat menentukan.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda

BACA JUGA Suara Pemilih Pemula Bisa Menangkan Kandidat Perempuan dalam Pemilu

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2023 oleh

Tags: kepala daerah perempuanPemilu 2024perempuan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, KKN Undip.MOJOK.CO
Kampus

Rasanya Satu Kelompok KKN dengan Anak Caleg, Semua Urusan Jadi Mudah Meski Suasana Bikin Tak Betah

14 Juli 2024
Komeng: Olok-Olok Rakyat Biasa untuk Menertawakan Politik MOJOK.CO
Esai

Komeng Adalah Bentuk Olok-Olok Paling Menohok yang Mewakili Lapisan Masyarakat Biasa untuk Menertawakan Politik

19 Februari 2024
bayi prabowo gibran di sumatera selatan.MOJOK.CO
Ragam

Kisah Bidan yang Membantu Persalinan Bayi Bernama Prabowo Gibran di Sumatera Selatan

16 Februari 2024
Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul 15.00 MOJOK.CO
Aktual

Menyaksikan Coblosan di Wotawati, Kampung Warisan Majapahit yang Mataharinya Tenggelam Pukul Tiga Sore

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.