Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kericuhan Antarsuporter Kerap Terjadi, Psikolog UGM Jelaskan Penyebabnya

Purnawan Setyo Adi oleh Purnawan Setyo Adi
27 Juli 2022
A A
solidaritas suporter bola mojok.co

Ilustrasi suporter bola. (pixabay)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Kericuhan antarsuporter terjadi di Jogja pada Senin (25/7/2022) siang. Sejauh ini polisi telah menangkap 5 orang. Kasus kekerasan yang melibatkan massa atau kelompok suporter sudah seringkali terjadi,  Psikolog UGM menjelaskan penyebabnya. 

Kasus kericuhan yang melibatkan suporter sepakbola kerap kali terjadi di Indonesia. Psikolog UGM, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D.,Psikolog mengatakan bahwa hal ini terjadi karena suporter sepak bola dipengaruhi oleh jiwa massa.

“Seseorang atau individu akan bersikap berbeda saat berada di tengah massa atau gerombolan. Perilaku yang biasanya tidak akan dilakukan saat sedang sendiri bisa muncul apabila tengah bersama massa.”

“Jiwa massa ini timbul ketika berada di antara massa dan memunculkan perilaku aneh yang saat dia sendirian tidak akan berani melakukan hal-hal [seperti] itu. Apalagi ditambah dengan mengenakan pakaian atau atribut yang kemudian menggambarkan itu adalah satu bagian,” terangnya seperti yang dikutip dari ugm.ac.id.

Atribut yang menggambarkan seseorang menjadi bagian dari kelompok massa dapat mendorong keberanian melakukan hal-hal yang tidak biasa dilakukan saat sendiri. Sebetulnya hal ini tidak hanya terjadi pada suporter bola, namun juga pada kerumunan massa lainnya.

Jiwa massa dapat ditemui seperti pada kampanye maupun demo. Misalnya, di tengah demo atau kampanye ada pemimpin yang meneriakkan kata-kata dan melakukan gerakan tertentu, maka secara tak disadari orang lain cenderung akan melakukan tindakan yang serupa.

Guna mencegah hal-hal negatif yang ditimbulkan dari hal tersebut, Koentjoro menyebutkan pentingnya upaya pengendalian massa. Pengendalian bisa dilakukan dengan memecah massa dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil agar jiwa massa tidak terlalu solid. Aparat keamanan dapat membuat pengaturan waktu kepulangan suporter dalam beberapa kloter. Selain itu, kerumunan juga dapat dipecah dengan mengatur rute perjalanan pergi dan pulang.

“Kalau jiwa sudah dikendalikan massa itu kan susah apalagi kalau ada penyusup dengan tujuan tertentu seperti adu domba atau pun buat konten biar viral. Ini kan mengerikan jadi untuk mencegah kericuhan perlu memecah konsetrasi massa baik lewat pengaturan waktu ataupun rute,”pungkasnya.

Sumber: ugm.ac.id
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Buntut Ricuh Suporter, Seorang Juru Parkir di Babarsari Kritis

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2022 oleh

Tags: jiwa massakericuhan suporterkerumunan massamassapsikolog ugm
Purnawan Setyo Adi

Purnawan Setyo Adi

Redaktur Liputan Mojok.co

Artikel Terkait

people pleaser mojok.co
Kesehatan

Tips Mengatasi Sifat ‘Nggak Enakan’ biar Berani Bilang ‘Tidak’

13 Februari 2023
penculikan anak mojok.co
Kilas

Psikolog UGM Bagikan 5 Tips untuk Mencegah Penculikan Anak

6 Februari 2023
overcapacity dan kerumunan massa mojok.co
Kesehatan

Bahaya Overcapacity dan Kerumunan Massa yang Tak Terkendali

31 Oktober 2022
persis solo mojok.co
Kilas

Persis Solo Minta Maaf, Kedai Kopi di Tugu Dapat Ganti Rugi

28 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.