Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Redaksi oleh Redaksi
20 Desember 2025
A A
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos. (Dok. Pemkot Semarang)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kota Semarang memang seperti dipenuhi bangunan-bangunan vintage. Manjadi penanda bahwa kota ini memiliki banyak jejak sejarah masa silam.

Ada banyak cara untuk mengenal dan memahami Kota Semarang melalui penanda-penanda yang bercecar itu. Salah satunya dalah melalui kartu pos bergambar yang merekam perjalanan kota sejak akhir abad ke-19.

Kartu pos dan lanskap Kota Semarang dari masa ke masa

Jumat (19/12/2025), berlangsung pameran dan peluncuran buku kartu pos bergambar yang digelar di gedung Oudetrap, Kota Lama.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan, kartu pos yang dipamerkan dan dibukukan berasal dari periode 1890-an hingga 1942. Melalui visual tersebut, tersimpan beragam narasi tentang Kota Semarang, mulai dari kawasan Kota Lama, aktivitas pelabuhan, hingga perkembangan kota dari masa ke masa.

“Pameran ini merupakan potret Semarang masa lalu. Dari kartu pos bergambar, kita bisa melihat wajah kota, peristiwa, dan kehidupan masyarakat pada zamannya,” ujar Fadli Zon.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos. (Dok. Pemkot Semarang)

Kartu pos bukan sekadar gambar

Ada sebanyak 198 kartu pos bergambar yang berhasil dihimpun dalam proyek tersebut. Sebagian menampilkan bangunan dan kawasan yang masih ada hingga kini. Sementara lainnya telah berubah atau tidak lagi ditemukan.

Kata Fadli, tim penyusun butuh riset panjang untuk menyusun buku kartu pos tersebut. Setidaknya butuh waktu tiga hingga empat tahun. Sebab, tim harus menelusuri cerita di balik setiap gambar, termasuk latar sejarah dan peristiwa yang menyertainya, dan itu menjadi tantangan terbesar dalam proyek ini.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos. (Dok. Pemkot)

“Setiap gambar memiliki cerita. Misalnya Lawang Sewu, kapan dibangun, fungsinya apa, dan peristiwa apa saja yang pernah terjadi. Itu semua ditelusuri dari berbagai sumber sejarah,” jelas Fadli Zon

Ia pun menegaskan, kartu pos bukan sekadar media visual, tetapi juga sarana komunikasi dan dokumentasi sejarah yang merekam hubungan antarmanusia serta dinamika sosial pada masanya.

Belajar identitas Kota Semarang dari kartu pos

Fadli Zon berharap pameran ini dapat menumbuhkan minat masyarakat, utamanya generasi muda, terhadap sejarah dan warisan budaya.

“Saya mengajak anak-anak muda yang ingin tahu tentang kota-kota lama dan peristiwa masa lalu untuk datang ke pameran ini. Dari kartu pos, kita bisa belajar tentang sejarah dan identitas kota,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menilai, pameran kartu pos menghadirkan pengalaman berbeda bagi masyarakat dalam menikmati sejarah Kota Semarang.

Melalui visual kartu pos, pengunjung dapat membayangkan kondisi kota di masa lalu serta perubahan yang terjadi hingga saat ini.

“Dari kartu pos ini kita bisa menduga seperti apa Semarang dulu dan bagaimana perubahannya sekarang. Ini akan menumbuhkan rasa cinta yang lebih kuat terhadap Kota Semarang,” ujarnya.

Iklan

Kota Lama: Etalase pariwisata dan pintu masuk wisata sejarah

Bagi Agustina, kawasan Kota Lama merupakan etalase pariwisata Kota Semarang sekaligus pintu masuk wisata sejarah. Ia optimis pameran dan kehadiran buku kartu pos ini dapat menarik lebih banyak wisatawan dan pecinta filateli untuk datang ke Semarang.

Ia juga menegaskan komitmen Pemkot Semarang dalam merawat aset sejarah, termasuk rencana perbaikan gedung pertemuan bekas Gedung Sarekat Islam agar dapat dimanfaatkan sebagai ruang kegiatan masyarakat, khususnya kegiatan budaya.

Agustina juga berharap buku dan pameran kartu pos ini mampu menggugah ingatan kolektif masyarakat, terutama para sesepuh Kota Semarang, untuk membuka kembali arsip-arsip lama berupa foto maupun surat yang tersimpan.

“Kalau memori-memori lama itu digali kembali, sejarah Kota Semarang akan semakin kaya,” pungkasnya.***(Adv)

BACA JUGA: Cerita Ibu Tunggal di Kota Semarang: Putus Kerja usai 14 Tahun Jadi Buruh, Kini Jadi Penyapu Jalan demi Sekolahkan Kedua Anak atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2025 oleh

Tags: Fadli Zonkartu posMenteri Kebudayaanpeninggalan sejarah semarangsejarah semarangSemarangwisata sejarah semarangwisata semarang
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Wali Kota Semarang uji coba teknologi bola GPS untuk mitigasi banjir Semarang MOJOK.CO
Kilas

Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang

13 Desember 2025
Kafe Gethe di Kampung Sekayu Semarang. MOJOK.CO
Ragam

Rogoh Kantong Pribadi Sampai Ratusan Juta demi Bikin Kafe Bergaya Retro di Tengah Permukiman Padat Kota Semarang

14 November 2025
Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO
Kilas

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.