Jupiter MX jebolan kompetisi
Kemunculan Jupiter MX 135 di industri motor Tanah Air berawal dari sebuah kompetisi bernama Jakarta Motorcycle Show 2004. Pada saat itu, Jupiter MX masih sebatas konsep motor bebek dengan gaya sport. Bodinya serba tajam dengan mesin yang lumayan terekspose. Bentuknya ramping dengan suspensi monosok atau suspensi tunggal di bagian belakang semakin menegaskan kesan sport daripada motor bebek lain di zamannya. Desain bodi seperti itu memudahkan pengendara untuk bermanuver di jalanan lurus maupun berkelok.
Konsep motor bebek dengan pendekatan sport tergolong baru dan segar. Hasilnya, saat mengaspal pada 18 September 2005, respon pasar begitu positif. Permintaan motor bebek ini bisa mencapai 30.000 unit per bulan. Padahal pihak PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing hanya mampu memenuhi 20.000 unit per bulan saja.
Konsep yang segar terbantu dengan promosi iklan yang absurd tapi membekas, semakin mengokohkan posisi Jupiter MX di industri motor pada zaman itu. Melihat besarnya minat terhadap produk ini, tidak heran kalau kemudian banyak orang memiliki dan punya kenangan dengan Jupiter MX generasi awal.
Selidik punya selidik, ternyata, motor ini tidak hanya diminati di Indonesia. Jupiter MX 135 juga ternama di negara-negara tetangga seperti di Vietnam dan Thailand. Di Vietnam motor ini bernama Yamaha Exciter 135. Sementara di Thailand bernama Yamaha Spark 135.
Walau punya kesan racy, Motor Komeng keluaran awal belum memiliki mesin 150 cc. Generasi pertama bermesin 135 cc berpendingin cairan dengan empat percepatan. Namun, teknologi kendaraan terus diperbarui pada generasi-generasi selanjutnya menjadi lebih canggih. Adapun generasi terbaru adalah Jupiter MX King 150
Akan comeback?
Setelah lama pensiun pada 2015, beredar kabar Yamaha akan memproduksi lagi Jupiter MX 135. Kabar ini muncul tahun lalu, ketika Yamaha mendaftarkan paten desain motor bebek mirip dengan Yamaha 135LC FI yang beredar di Malaysia. Asal tahu saja, Yamaha 135LC FI adalah kembaran dari Jupiter MX di Indonesia.
Paten itu terdaftar dalam Berita Resmi Desain Industri No. 11/DI/2022 yang diterbitkan Direktorat Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Dalam berita resmi itu tertulis, perlindungan desain dimulai pada 30 September 2021.Hak paten produk tersebut adalah Yamaha Hatsudoki Kabushiki Kaisha atau Yamaha Motor Co., Ltd. yang beralamat di Iwata-shi, Shizuoka, Jepang.
Pendaftaran paten ini mengundang rasa penasaran dari banyak penggemar otomotif. Mereka menerka-nerka, apakah Motor Komeng akan hadir di pasaran? Apakah alasan pendaftaran desain paten itu karena Yamaha 135LC FI sebenarnya diproduksi di Indonesia? dan banyak pertanyaan lain.
Kalau Yamaha beneran memproduksi kembali Motor Komeng di Indonesia, akankah kalian membelinya?
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Motor Jialing: Ketika Cina Mengusik Eksistensi Motor Jepang di Indonesia
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News