Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Jalur Kereta Api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur, Saksi Bisu Kejayaan Pabrik Gula di Masa Lalu

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
24 Juli 2023
A A
jalur kereta api yogyakarta-palbapang-sewugalur mojok.co

Stasiun Palbapang (Oleh Alqhaderi Aliffianiko/Wikpedia)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Yogyakarta termasuk kota yang memiliki banyak jalur kereta api. Selain jalur utama menuju ke Timur dan Barat, Jogja punya jalur Utara dan Selatan, yakni jalur Yogyakarta–Secang dan jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur

Jalur kereta api Yogyakarta–Palbapang–Sewugalur masih bisa ditelusuri dari Stasiun Ngabean (non aktif) yang terletak di dalam kompleks Terminal Ngabean. Sejumlah relnya masih bisa dilihat meski sebagian besar sudah menyaru bangunan lain seperti rumah warga, trotoar, dan tertutup aspal.

Lahir berkat kejayaan pabrik gula di masa lalu

Keberadaan jalur ini tidak bisa dilepaskan dari kejayaan komoditas tebu di masa lalu. Saat itu, tercatat ada empat pabrik gula di sekitar Bantul, tepatnya di Padokan (Pabrik Gula Madukismo), Gesikan, Pundung, dan Gondang Lipuro.

Keberadaan pabrik gula kemudian mendorong para pengusaha swasta mengajukan konsesi pembangunan jalur kereta api yang tertuang dalam Gouvernement Besluit No.9 Tahun 1893.

Pembangunan jalur ini dilakukan secara bertahap oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Jalur Yogyakarta (St. Tugu)–Srandakan sepanjang 23 km dibangun terlebih dahulu. Jalur ini mulai beroperasi pada 1895.

Kemudian menyusul digarap jalur Srandakan–Brosot sepanjang 2 km yang mulai beroperasi pada 1915. Dan dilanjut dengan pembukaan jalur menuju Sewugalur sepanjang 5 km pada 1 April 1916, jalur ini melintang di atas Sungai Progo.

Pembukaan jalur ini diikuti dengan dibangunnya sejumlah stasiun kecil. Beberapa di antaranya ialah Stasiun Ngabean, Dongkelan, Winongo, Cepit, Bantul, dan Palbapang. Fungsinya untuk memperpendek jalur pengangkutan kereta api uap berbahan bakar batu bara.

Jalur perekonomian yang berubah jadi jalur mati

Di era penjajahan Jepang, sejumlah jalur kereta api di Pulau Jawa dihapuskan. Jalur Palbapang–Sewugalur sepanjang 15 termasuk yang jadi korban pembongkaran, yakni pada 1943. Pembongkaran ini dilakukan oleh pekerja romusha Jepang.

Pasca-kemerdekaan 1945, pengolaan kereta api terbagi menjadi dua. Di daerah yang dikuasai negara dipegang oleh Djawatan Kereta Api (DKA), sementara di daerah yang dikuasai belanda dikelola oleh Verenogde Spoorwegbedrijf (VS)/Staats Spoorwegen (SS).

Setelah pengakuan kedaulatan penuh pada 27 Desember 1949 terjadi banyak perubahan dalam pengelolaan kereta api. Pada 1959, sejumlah aset dari 12 perusahaan kereta api swasta Belanda VS diambil alih dan dikelola oleh DKA. Perkeretaapian terus mengalami perkembangan pasca proklamasi.

Namun, dalam perjalanannya, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi PT KAI. Mulai dari maraknya penumpang gelap, kerusakan lokomotif dan rel, hingga kalah bersaing dengan angkutan pribadi dan umum. Kendala tersebut mencapai klimaksnya pada era 70-an.

PT Kereta Api terpaksa harus menutup sejumlah jalur dan stasiun kecil yang secara ekonomi tidak menguntungkan. Salah satu yang dikorbankan ialah jalur Yogyakarta–Brosot yang mulai tidak beroperasi sekitar tahun 1976-1977. Meski begitu, angkutan tebu dari Pabrik Gula Madukismo masih dijalankan hingga tahun 1980-an. Kini, jalur-jalur tersebut masih bisa ditelusuri meski statusnya sudah tidak aktif lagi.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Menanti Jalur Kereta Api Secang-Yogyakarta Hidup Lagi, Biar Enak Kalau ke Semarang atau Sebaliknya

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2023 oleh

Tags: jalur kereta apikereta apiPT KAI
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Pengalaman 22 Jam Naik Kereta Api Membelah Pulau Jawa MOJOK.CO
Otomojok

Pengalaman Dianggap Nekat dan Gila ketika Menempuh Nyaris 22 Jam Naik Kereta Api dari Ujung Barat Pulau Jawa Sampai ke Ujung Paling Timur

24 November 2025
Rembang amat butuh kereta api karena perjalanan pakai bus di pantura amat menyiksa MOJOK.CO
Ragam

Rembang Sangat Butuh Kereta Api karena Perjalanan di Jalan Pantura Amat Menyiksa

19 November 2025
Detik-detik KA Purwojaya Anjlok: Cerita dari Penumpang Gerbong 8 Nomor Kursi 13 MOJOK.CO
Aktual

Detik-detik KA Purwojaya Anjlok: Cerita dari Penumpang Gerbong 8 Nomor Kursi 13

25 Oktober 2025
Ilustrasi Stasiun Kalasan di Sleman yang terbengkalai - MOJOK.CO
Liputan

Saat KAI Masih Sibuk Mengkaji Pembukaan Stasiun Kalasan, Warga Sudah Muak dengan Anak Muda yang Menjadikannya Tempat Maksiat

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.