MOJOK.CO – Pemerintah DKI Jakarta sudah mulai meminta warganya untuk tidak bepergian ke luar kota untuk menekan pertumbuhan virus corona.
Persebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan. Jakarta tercatat menjadi provinsi dengan jumlah kasus corona tertinggi di Indonesia. Tak hanya terdepan dalan urusan jumlah, urusan tingkat pertumbuhannya pun juga sama.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa Jakarta menjadi salah satu epicenter (pusat konsentrasi penyebaran) virus corona di Indonesia
“Penyebarannya bergerak sangat cepat dan sekarang Jakarta merupakan salah satu epicenter dengan pertambahan kasus yang sangat signifikan. Kemarin di Jakarta ada 160 kasus, hari ini, sedari pagi sudah bertambah menjadi 208. Pertambahannya sangat cepat.” Kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota pada Kamis, 19 Maret 2020 kemarin.
Lebih jauh, Anies menyebut bahwa penyebaran corona di Jakarta bukan lagi terkonsentrasi di satu tempat, tapi sudah tersebar di banyak tempat.
Untuk menekan pertumbuhan kasus corona di Jakarta, Pemerintah DKI Jakarta bakal meminta segenap masyarakat Jakarta untuk tidak keluar dari Jakarta setidaknya sampai tiga minggu ke depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Anies Baswedan dalam rapat bersama 267 Lurah dan 44 Camat terkait dengan penanggulangan corona di Jakarta.
“Saya penting garis bawahi, tolong kabari semua warganya, Jangan meninggalkan Jakarta. Sampaikan kepada RT/RW (agar warganya) jangan meninggalkan Jakarta kecuali genting/urgent, jangan pergi, tahan,” terang Anies. “Paling tidak selama tiga minggu ke depan jangan bepergian, bertahan dulu di Jakarta, tunda. Saya sampaikan ini, karena kita tidak ingin Jakarta mengalami seperti yang dialami oleh tempat tempat lain.”
Tak hanya meminta warganya untuk tidak bepergian ke luar kota, Anies juga bakal meniadakan kegiatan peribadatan yang melibatkan banyak orang selama dua minggu ke depan.
“Kita menyepakati tadi bahwa kegiatan-kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara bersama-sama di rumah-rumah ibadah, kita menyepakati untuk ditunda hingga kondisi memungkinkan,” jelasnya, “Dua pekan ke depan ditunda, nanti kita pantau kondisinya lagi.”
Stay safe, warga Jakarta. Tetap tenang. Kurangi aktivitas di kerumunan, perbanyak rebahan. Ingat, rebahan tak pernah semaslahat ini.