MOJOK.CO – Belakangan muncul fenomena fans Ferdy Sambo dan Bharada E di media sosial. Video-video dua terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua Hutabarat ini kerap mendulang reaksi positif di TikTok.
Video-video yang banyak beredar tersebut berisi pesan semangat hingga kekaguman pada kedua sosok ini. Salah satu contohnya terlihat di unggahan akun TikTok @zeldidion yang menayangkan cuplikan-cuplikan senyuman Sambo sebelum terjerat kasus pembunuhan berencana ini.
“Manis banget senyumannya Pak. Kapan bisa senyum seperti ini lagi. Semangat terus Pak,” tulis @zeldidion dalam keterangan video yang diunggah Minggu (6/11) lalu.
Pada kolom komentar unggahan yang ditonton lebih dari 10 ribu kali tersebut juga terlihat banyak ungkapan dukungan dan pujian. Mulai dari dukungan agar kasus cepat selesai hingga pujian tentang paras Sambo yang tampan.
Ada pula akun yang menyandingkan cuplikan Sambo berjalan di sidang etik Polri dengan video Ariel Noah dengan pose berjalan yang serupa. Unggahan akun TikTok @notfound2.2 itu bahkan mendapat lebih dari empat juta penayangan.
“Lebih senang sama Pak Sambo, benar-benar mafia legend kereen,” tulis salah satu komentar di video tersebut.
Serupa, terdakwa lainnya yakni Bharada E alias Richard Eliezer juga mendapat banyak dukungan. Bahkan ada beberapa akun yang melabeli “Fans Bharada E”. Salah satunya akun @amorra455 yang banyak menayangkan cuplikan Richard selama persidangan.
Pada unggahan-unggahan tersebut, kolom komentar ramai dibanjiri pujian pada terdakwa. Mulai dari pujian tentang ketampanan hingga kesabaran dalam mengikuti proses persidangan.
Fenomena kemunculan dukungan dan perhatian terhadap terdakwa kasus pembunuhan seperti kemunculan fans Ferdy Sambo memang beberapa kali terjadi di berbagai belahan dunia. Ted Bundy Kasus pembunuhan berantai di Amerika Serikat tahun 70-an jadi salah satu contohnya.
Lelaki yang membunuh lebih dari 30 perempuan itu justru banyak mendapat dukungan saat menjalani persidangan. Ted Bundy mendapat simpati salah satunya karena ketampanan yang ia miliki.
Selain itu, belum lama ini juga terjadi fenomena serupa setelah Netflix merilis serial dokumenter berjudul “Monster: The Jeffrey Dahmer Story”. Serial yang dirilis akhir September lalu tersebut mendulang banyak perhatian penonton dari seluruh dunia.
Namun yang membuat heran, ternyata banyak dari penonton yang justru menggemari sosok pelaku pembunuhan yang diperankan oleh aktor Evan Peters. Hal ini membuat kreator serial tersebut mengaku bingung.
Ian Brennan, seorang penulis skenario yang terlibat dalam pembuatan “Monster: The Jeffrey Dahmer Story” mengaku tidak menyangka adanya basis-basis fans yang muncul setelah tayangan itu rilis.
“Itu menyeramkan. [Saya belum lihat fannya] Tapi itu gila,” ujar Brennan menanggapi informasi kemunculan penggemar Dahmer di media sosial, seperti diberitakan Page Six.
Brennan menjelaskan bahwa pihak kreator berusaha menampilkan sosok Dahmer seobjektif mungkin, Menggambarkan betapa kejam sosok tersebut sebagai pembunuh berantai yang juga kanibal. Namun ia tidak menyangka bahwa itu justru mendatangkan simpati pada pembunuh yang melakukan sebagian besar kejahatannya pada rentang 1987-1991.
“Saya rasa kami menunjukkan kisah seorang manusia. Dia adalah manusia kejam dan juga monster yang sangat mengerikan,” kata Brennan.
“Kami berusaha menampilkan potret itu dengan seobjektif mungkin. Kami telah menyelesaikan pekerjaan rumah kami,” imbuhnya.
Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi