Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Indonesia Mengajar Jejak Anies Baswedan di Dunia Pendidikan selain Jadi Rektor dan Menteri

Kenia Intan oleh Kenia Intan
27 Agustus 2023
A A
Indonesia Mengajar Jejak Anies Baswedan di Dunia Pendidikan MOJOK.CO

Indonesia Mengajar Jejak Anies Baswedan di Dunia Pendidikan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Indonesia mengajar adalah salah satu jejak Anies Baswedan di bidang pendidikan. Sebelum terjun sebagai pejabat publik dan politisi, Anies terlebih dahulu membangun karir sebagai akademisi.

Anies Baswedan salah satu bakal calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Sebelum mengincar posisi nomor satu di Indonesia, Anies pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Gubernur bukanlah pengalaman Anies sebagai pejabat publik yang pertama, sebelumnya Anies pernah sempat dipercaya oleh Presiden RI Joko Widodo mengemban posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Anies resmi dilantik pada 2014 dan kena reshuflle pada 2016.

Sebelum sibuk menjadi pejabat publik, pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu terlebih dahulu membangun karir sebagai akademisi. Ia pernah menjadi rektor Universitas Paramadina selama delapan tahun. Anies diangkat menjadi rektor pada 15 Mei 2007. Di usianya yang masih 38 tahun, ia menggantikan posisi rektor sementara, Sohibul Iman, ini menjadikan Anies sebagai rektor termuda di Indonesia pada saat itu. Ia kembali diangkat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada 5 Mei 2011 hingga 2015.

Kepercayaan Yayasan Wakaf Paramadina menunjuk Anies sebagai Rektor bukan tanpa alasan, Anies menang cemerlang di bidang akademik. Setelah menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Anies melanjutkan pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat. Sementara jenjang S3 ia tempuh di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat. Pendidikannya di luar negeri ia tempuh dengan beasiswa.

Karirnya di bidang pendidikan tidak sebatas itu. Pria kelahiran 54 tahun silam itu juga menggagas adanya Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar adalah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai pengajar muda di sekolah dasar selama satu tahun.

Melanjutkan gagasan rektor UGM

Rancangan ide Indonesia Mengajar sebenarnya sudah muncul sekitar 1990-an. Saat itu Anies masih menjadi mahasiswa UGM yang banyak berguru dan belajar dari Koesnadi Hardjasoemantri atau Pak Koes, rektor Universitas Gadjah Mada periode 1986–1990.

Pak Koes sempat membuat gagasan bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa atau PTM sekitar 1950-an. Program itu bertujuan mengisi kekurangan guru SMA di daerah-daerah terpencil, khususnya di luar Pulau Jawa. Tidak sebatas mengisi kekurangan guru, dalam beberapa kasus, PTM juga membangun sekolah baru di suatu daerah.

Pak Koes merupakan salah satu angkatan awal program ini. Pada saat itu ia pergi ke Kupang selama beberapa tahun. Saat pulang dari Kupang, Pak Koes mengajak beberapa siswa paling pandai untuk berkuliah di UGM. Salah satunya Adrianus Mooy yang kemudian pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 1988–1993.

Program inilah yang menginspirasi Anies mendirikan Indonesia Mengajar. Ia tidak ingin kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti itu hanya jadi sebatas program. Ia ingin menjadikannya sebuah gerakan.

Indonesia Mengajar justru belajar dari masyarakat

Indonesia Mengajar lahir pada 2009. Selain terinspirasi dari apa yang dilakukan Koesnadi Hardjasoemantri, landasan Indonesia mengajar adalah janji kemerdekaan mencerdaskan kehidupan bangsa. Seluruh masyarakat Indonesia belum merasakan janji ini. Padahal dengan pendidikan yang mereka raih, mereka bisa mencapai kehidupan yang lebih baik untuk diri dan keluarganya. Pendidikan yang layak bisa mengangkat sisi ekonomi dan sosial keluarga.

Sementara di luar sana banyak sekali pemuda potensial yang memiliki kepedulian pada bangsanya. Indonesia Mengajar berupaya mengajak para pengajar muda menyelami kehidupan di penjuru Indonesia dengan tinggal, hidup, dan belajar dari masyarakat setempat selama satu tahun.

“Hal itu hal mengantarkan kami untuk merekrut mereka, mengetuk pintu hatinya, dan mengajak mereka terlibat langsung untuk melunasi janji kemerdekaan. Kami menyebut mereka sebagai Pengajar Muda,” mengutip dari laman resminya Indonesia Mengajar.

Sejak berdiri hingga 2022, setidaknya Indonesia Mengajar sudah mengirim 1.157 pengajar muda ke 38 kabupaten di 25 provinsi di Indonesia. Mereka yang diterjunkan bukanlah pahlawan yang datang dengan jutaan harapan dan kemampuan untuk menyelamatkan suatu daerah. Indonesia Mengajar percaya, semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah. Mereka meyakini masyarakat sebenarnya telah berdaya terhadap dirinya sendiri, kehadiran pengajar muda lebih sebagai pemantik untuk aksi-aksi lokal.

Selain program Pengajar Muda, Indonesia Mengajar menginisiasi program-program kerelawanan lain seperti Kelas Inspirasi, Ruang Berbagi Ilmu, Tembokpedia, Taman Teman Bermain, Indonesia Mengajar Learning Institute (IMstitute), dan Lab Gerakan.

Iklan

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Menengok Eloknya Desa Kelahiran Anies Baswedan yang Namanya Berasal dari Sebatang Pohon
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2023 oleh

Tags: Anies BaswedanIndonesia MengajarKoesnadi Hardjasoemantri
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Anies Baswedan.MOJOK.CO
Aktual

Teka-teki Kematian Harun Al-Rasyid yang Jadi Sorotan Anies Baswedan saat Debat Capres

12 Desember 2023
Debat Capres 2024 11 Panelis dari UIN, UGM, dan Universitas Terkemuka Lainnya Siap Uji Ketangkasan Capres
Politik

Debat Capres 2024: 11 Panelis dari UIN, UGM, dan Universitas Terkemuka Lainnya Siap Uji Ketangkasan Capres

12 Desember 2023
Dimas Oky Nugroho: Pasangan AMIN Lebih Demokratis dan Terbuka Terhadap Kritik
Video

Dimas Oky Nugroho: Pasangan AMIN Lebih Demokratis dan Terbuka Terhadap Kritik

11 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.