Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Idulfitri Berbeda, Muhammadiyah Minta Jangan Buat Pernyataan yang Menyakiti

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
19 April 2023
A A
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan pimpinan lain menyampaikan 1 Syawal 1444 H di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (18/04/2023) petang. MOJOK.CO

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan pimpinan lain menyampaikan 1 Syawal 1444 H di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (18/04/2023) petang. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akhirnya menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idulfitri 2023 jatuh pada Jumat, 21 April 2023 besok. Keputusan tersebut berbeda dari pemerintah yang menentukan 1 Syawal pada Sabtu, 22 April 2023.

Pemerintah baru sidang isbat pada Kamis malam, 20 April 2023 besok. Meski ada perbedaan perayaan Idulfitri, PP Muhammadiyah meminta semua pihak saling menghargai.

“Jika betul-betul berbeda, kami harapkan baik elite maupun tokoh agama, tokoh Islam, maupun umat dan warga untuk saling tasamuh, toleran, saling menghargai,” papar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (18/04/2023) petang.

Dalam menentukan waktu berdasarkan penanggalan hijriyah, Muhammadiyah menggunakan perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang memiliki pondasi kokoh dalam Al-Qur’an dan Hadits. Termasuk dalam aspek kemudahan yang bukan kemudahan pragmatis, tapi kemudahan yang diberikan agama.

“Hilal nol derajat sampai berapa pun itulah yang dipakai oleh Muhammadiyah. Maka jangan tanyakan berapa derajatnya untuk menentukan karena dari nol sampai sekian,” jelasnya.

Menurut Haedar, momen Idulfitri kali ini bisa digunakan setiap orang untuk refleksi diri alih-alih memperdebatkan masalah perbedaan penentuan Lebaran. Warga Muhammadiyah pun diminta menunjukkan sikap toleransi dalam menyikapi perbedaan tersebut. Sebab saat warga Muhammadiyah sudah merayakan Idulfitri, sejumlah umat muslim lain warga lain masih berpuasa. 

Begitu pula umat muslim yang masih berpuasa pada Jumat (21/04/2023) harapannya juga bertoleransi pada warga Muhammadiyah yang sudah merayakan Lebaran. Tidak perlu ada pernyataan yang nantinya bisa mengganggu toleransi antarumat beragama.

“Tidak boleh mentang-mentang sudah ber-Idulfitri kemudian kurang menghargai yang masih puasa, dan tidak boleh membikin pernyataan-pernyataan yang justru mengganggu toleransi. Dan sebaliknya juga kami harapkan untuk saling menghargai agar Idulfitri di hari Jumat maupun Sabtu itu betul-betul menggambarkan kedewasaan dan kematangan umat,” tandasnya.

Polemik larangan salat Idulfitri di lapangan tak diperpanjang

Sementara terkait larangan salat Idulfitri pada 21  April 2023 di fasilitas publik seperti lapangan oleh sejumlah daerah seperti Pekalongan dan Sukabumi, Haedar meminta polemik tersebut tidak perlu diperpanjang. Semua pihak, termasuk para pejabat negara perlu menunjukkan kebijaksanaan akan adanya perbedaan Lebaran.

“Bagi para pejabat negara, baik yang [lebaran tanggal] 21 maupun 22 [April 2023], tunjukkanlah uswatun hasanah, kebijaksanaan, kearifan sebagai milik rakyat, milik semua golongan. Insyaallah lokasi apa pun jika untuk ibadah, bahkan dua kali sekalipun di satu lokasi itu bahkan jadi berkah Allah,” paparnya.

Haedar berharap, di masa yang akan datang dapat terwujudnya kalender hijriyah yang berlaku secara global. Namun harapan tersebut perlu proses dan waktu yang cukup panjang. Walaupun hal ini baru terwujud di masa generasi yang akan datang, Muhammadiyah akan terus berikhtiar. 

“Kami pun menghargai bagi saudara-saudara kita atau pun negara yang menganut metode lain,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Berebut Lapangan Idulfitri: Kisah Muhammadiyah Menjadi Pionir Salat Hari Raya Pertama Kali secara Outdoor dan tulisan menarik lainnya di Kilas.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2023 oleh

Tags: idulfitriIdulfitri 2023Muhammadiyah
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru, Lumajang saat erupsi. MOJOK.CO
Aktual

Keindahan Semu di Kaki Gunung Semeru

21 November 2025
wisuda, tuli.MOJOK.CO
Kampus

Sering Dibilang Bodoh karena Tuli, Kini Membuktikan Diri dengan Menjadi Wisudawan Tunarungu Pertama di Kampusnya

24 Oktober 2025
Apa yang Terjadi Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Ada? MOJOK.CO
Esai

Fakta Menyeramkan Jika Muhammadiyah Tidak Pernah Lahir di Indonesia

5 Oktober 2025
Anggota PSHT Iri dengan Perguruan Tapak Suci yang Dianakemaskan Muhammadiyah karena Merasa Dikucilkan di UMM. MOJOK.CO
Ragam

PSHT Tetap di Hati meski Belajar di Lingkungan Muhammadiyah yang Punya Tapak Suci

16 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.