MOJOK.CO – Polisi telah melakukan reka ulang adegan aksi klitih di Titik Nol Km. Ada 15 adegan yang pelaku peragakan. Kegiatan ini jadi perhatian warga yang berada di sekitar lokasi tersebut.
Kasus klitih atau kejahatan jalanan di Titik Nol Km yang sempat membuat heboh masyarakat Yogyakarta memasuki babak baru. Polisi yang sebelumnya berhasil menangkap pelaku telah menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus pembacokan di Titik Nol Kilometer, Jumat (17/02/2023).
Dalam reka ulang ini, para pelaku dan korban memperagakan 15 adegan di tiga tempat kejadian perkara (TKP). Yakni di Jalan Kleringan, Jalan Malioboro, dan di Titik Nol Km.
Peristiwa itu sontak menjadi tontonan warga yang tengah berada di kawasan Titik Nol Km. Reka ulang sempat memacetkan lalu lintas di kawasan tersebut.
Para pelaku yang melakukan reka ulang kali ini FN (28) warga Jetis, Kota Yogyakarta. Selain itu YG (33), LT (23), TR (27), NK (20), dan G (17) yang merupakan warga Gedongtengen, Kota Yogyakarta.
Proses reka ulang klitih
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, AKP Archye Nevada dalam keterangannya kepada wartawan mengungkapkan polisi menghadirkan kelima pelaku, korban, dan saksi dalam reka ulang kali ini. Namun polisi mengganti salah satu pelaku karena masih di bawah umur.
“Ada 15 adegan dengan tambahan poin di masing-masing adegan tersebut. Jadi untuk adegan tetap 15 cuma poin dalam adegan itu ada yang ditambahkan,” ungkapnya.
Menurut Archye, polisi menghadirkan beberapa poin dalam reka adegan. Di antaranya saat pelaku memukul korban dan korban menangkis atau bertahan dalam pukulan.
Dalam reka ulang itu, pelaku GN mengejar korban bernama RZ dan melempar botol bir.
“Pelaku dan korban membenarkan poin-poin yang ditambahkan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya seperti yang ramai dalam pemberitaan, enam pria melakukan pembacokan di Titik Nol Km pada 7 Februari 2023 lalu. Polisi berhasil menangkap pelaku pada pada 9 Februari 2023 saat mereka hendak melarikan diri keluar kota.
Dua pelaku teridentifikasi sebagai pekerja skuter listrik di kawasan Malioboro. Dua pelaku lainnya bekerja sebagai driver ojek online atau ojol dan satu pelaku bekerja sebagai sopir. Satu pelaku lain merupakan pelajar salah satu SMK di Yogyakarta.
Tindakan kekerasan dilakukan pelaku karena tersinggung oleh aksi korban yang menggeber motornya sekitar pukul 04.00 WIB.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi