MOJOK.COÂ – Keributan akibat kerumunan yang tak terkendali kembali terjadi. Kali ini saat acara musik digelar di rooftop Lippo Mall Yogyakarta, Seven Sky pada Minggu (12/06/2022) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Kericuhan terjadi karena sejumlah pengunjung memaksa masuk ke acara musik yang menampilkan salah satu band koplo lokal, Strada, tampil akustik. Mereka memaksa masuk meski hanya memiliki voucher diskon alih-alih tiket masuk ke Seven Sky.
Kericuhan ini pun akhirnya viral di media sosial (medsos). Bahkan sejumlah akun memposting kejadian tersebut.
“Tadi malam memang terjadi kericuhan, Mbak. Dikarenakan pengunjung yang tidak boleh masuk memaksa masuk dan ada provokasi dari pengunjung yang tidak masuk untuk mendobrak pintu masuk dan keluar. Sementara itu pengunjung dari dalam yang mau keluar terprovokasi dengan hal tersebut. Lalu adu mulut dan terjadi keributan,” papar Manager Operasional Expo Productions, Hangga Bagaswara yang menjadi penyelenggara acara saat ditemui di Lippo Mall, Senin (13/06/2022).
Menurut Hangga, panitia sebenarnya sudah melarang pengunjung untuk masuk. Sebab penonton yang sudah ada di Seven Sky sudah overload atau melebihi kapasitas.
Seven Sky sebenarnya memiliki kapasitas sekitar 3.500 orang. Namun sesuai ketentuan, pengunjung di rooftop tersebut tak boleh melebihi jumlah maksimal kapasitas.
Namun dengan tiket masuk yang murah seharga Rp 2.500 per orang, pengunjung pun akhirnya membludak. Padahal panitia sudah membatasi kapasitas.
“Yang mencoba merangsek dan mendobrak masuk sebagian punya voucher diskon tapi tiket. Yang sudah punya voucher akan kami masukkan karena ada pengunjung yang mau keluar. Namun sebelum kami buka, terjadi adu mulut antara pengunjung yabg di dalam dan pengunjung yang ada di luar. lalu malah terjadi keributan,” tandasnya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Hangga sekitar 11 orang mengalami luka-luka ringan. Mereka kemudian dibawa ke IGD RS Siloam yang berada di kawasan Lippo Mall.
Panitia ke depan akan menelusuri provokator saat kericuhan terjadi. Namun saat ini mereka fokus pada pembersihan, klarifikasi kronologi ke kepolisian, dan menangani korban.
“Ada korban dari pelemparan, sudah masuk ke IGD Siloam,” jelasnya.
Sementara Kapolsek Gondokusuman, Kompol Surahman, mengungkapkan selain ada korban yang mengalami luka ringan, sejumlah kerusakan juga terjadi dalam kericuhan tersebut. Diantaranya pagar masuk serta kaca pecah di box tiket masuk Seven Sky.
“Ada pelemparan karena pengunjung menumpahkan kekesalan. Kericuhan sekitar 30 menit dari laporan anggota yang sudah datang [di tkp],” ungkapnya.
Surahman menjelaskan, acara musik tersebut tidak mengantongi ijin dari Polsek setempat. Padahal meski diperbolehkan tanpa ijin Satgas COVID-19, panitia mestinya memiliki ijin keramaian yang dikeluarkan pihak kepolisian.
Izin tersebut dibutuhkan agar pihak kepolisian bisa memonitor kondisi di lapangan. Apalagi pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 diberlakukan di DIY, mobilitas masyarakat semakin tidak terkendali, apalagi dengan harga tiket masuk yang sangat murah.
“Tiketnya murah, akhirnya antusiasnya penonton tinggi. Dari kegiatan itu, panitia tidak ada pemberitahuan ke polisi, tidak ada,” ujarnya.
Surahman menambahkan, pihaknya tengah melakukan interogasi kepada pihak penyelenggara. Hal itu dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di tempat-tempat lainnya.
“Saya tidak melarang kegiatan masyarakat karena peningkatan ekonomi, tapi walaupun tidak menggunakan lampiran surat dari satgas covid, tapi harus menerapkan protokol kesehatan dan pemberitahuan [ke polisi],” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA Suasana Haru dan Doa di Sepanjang Rute Perjalanan Pemakaman Eril dan kabar terbaru lainnya di KILAS.