MOJOK.CO – Mie ayam khas Jogja punya cita rasa yang manis. Keunikan lainnya adalah kuahnya yang pekat dan kental. Jenis mie ayam yang jarang kamu temui di daerah lain.
Jogja memang punya banyak destinasi kuliner. Wisatawan yang datang kemari punya banyak pilihan untuk memanjakan lidah. Meski, hampir semua kuliner khasnya lekat dengan cita rasa manisnya. Beberapa yang populer di antaranya gudeg dan bakpia.
Mie ayam memang jenis kuliner yang identik dengan Jogja. Jika bicara kuliner ini, Wonogiri, Bangka, sampai Jakarta memang lebih populer. Namun di kota ini, tetap ada jenis mie merakyat dengan ciri khas yang kuat.
Sejarahnya berawal dari sosok bernama Tumini pemilik Mie Ayam Bu Tumini yang cabang utamanya terletak di utara Terminal Giwangan. Warung ini sudah eksis sejak 1990. Banyak orang menyebut bahwa warung ini menjadi cikal bakal gagrak mie ayam sari rasa jati ayu dengan kuah kental dan cita rasa manisnya yang kuat.
Eko Supriyanto (44), anak dari Bu Tumini mengungkap kalau ibunya membuat resep mie ayam yang memang sesuai dengan karakter kuliner Jogja. Keluarga pembuat mie ini berasal dari Jatiayu, Gunungkidul.
“Ya kalau bicara Jogja kan gudeg ya. Gudeg kan dikenal manis juga rasanya. Nah kita ingin buat yang manis, agar cocok sama lidah orang sini,” jelas Eko saat Mojok wawancara.
Awalnya warung mie ayam khas Jogja ini mengutamakan rasa manis saja. Sedangkan proses pembuatan kuah sehingga menjadi kental seperti sekarang berkembang perlahan.
Kuah kental itu berasal dari potongan sawi hijau dengan labu siam yang melalui proses penghalusan dan pencampuran. Olahan itu menghasilkan serat yang lebih kental dari kuah pada umumnya.
Rasanya pun unik, menjadikannya mie ayam khas Jogja yang jarang ditemukan di daerah lain. Karakternya lantas mendapat sebutan gagrak Sari Rasa Jatiayu. Mojok merangkum tujuh lima warung mie ayam dengan ciri khas semacam ini.
#1 Mie Ayam Bu Tumini
Popularitas warung Bu Tumini berkembang pesat sehingga terdapat setidaknya empat cabang hingga saat ini. Tersebar di beberapa penjuru Jogja.
Eko Supriyanto, anak pertama Bu Tumini mengelola cabang Mie Ayam Tumini Junior di Tridadi, Sleman. Eka Noviawati, anak kedua mengelola cabang utama Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jatiayu di utara Terminal Giwangan.
Kemudian anak ketiga mengelola Mie Ayam Bu Tumini 2 yang terletak satu kilometer di selatan cabang pertama. Terakhir, terdapat cabang lain Mie Ayam Bu Tumini 2 Maguwoharjo yang dikelola oleh saudara. Keempat cabang ini punya cita rasa yang identik namun masing-masing memberikan inovasi berbeda.
#2 Mie Ayam Bakso As-Sidiq
Berbeda dengan Mie Ayam Bu Tumini, warung ini juga menyediakan menu bakso. Lokasinya terletak di Jalan Segoroyoso, Pungkuran, Pleret, Bantul. Pelanggan bisa mencicipi mie ayam dengan kuah kental bercita rasa manis gurih di sini. Ternyata, pemilik warung ini merupakan kakak dari Bu Tumini.
#3 Mie Ayam Andini
Seperti sebelumnya, Mie Ayam Andini juga masih tergolong saudara dengan pemrakarsa gagrak Sari Rasa Jatiayu. Pemiliknya merupakan adik bungsu dari Bu Tumini.
Warungnya terletak di Jalan Imogiri Barat KM 5, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Mie Ayam Andini menyajikan cita rasa mie ayam khas Jogja berkuah kental dengan rasa yang manis. Variasinya pun beragam, mulai dari mie ayam bakso, ceker, hingga sosis.
#4 Mie Ayam Dek Fazza
Warung ini terletak jauh dari keramaian, tepatnya di tengah desa Bangunharjo, Sewon, Bantul. Sekitarnya merupakan hamparan persawahan.
Pemilik warung ini, Tri (32) ternyata juga mantan karyawan di Mie Ayam Bu Tumini. Lelaki asli Solo itu bekerja di sana sejak 2004 hingga 2018. Sebelum akhirnya mencoba peruntungan membuka usaha sendiri dengan karakter cita rasa yang serupa.
Seporsi mie di sini punya ukurang yang cukup besar. Harganya pun terjangkau. Sehingga tak heran, meski lokasinya sedikit jauh dari keramaian, namun tetap ramai.
#5 Mie Ayam Jati Roso Dek Kenan
Bu Tumini bukan hanya terkenal dengan cita rasanya yang khas, namun juga melahirkan banyak pedagang mie ayam yang tersebar di Jogja. Selain Dek Fazza, warung Mie Ayam Jati Roso Dek Kenan yang terletak di Kasihan, Bantul juga milik mantan karyawan Bu Tumini.
Cita rasanya juga serupa. Namun dengan beberapa inovasi yang dikembangkan sendiri oleh pemiliknya.
Selain lima warung di atas, masih banyak lagi penjual mie ayam khas Jogja. Sebagian di antara para penjual itu merupakan kerabat atau mantan karyawan yang pernah belajar di Mie Ayam Bu Tumini. Namun banyak juga yang tidak ada kaitannya tetapi turut mempopulerkan cita rasa manis dan kental yang sudah eksis sejak 90-an.
Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi