MOJOK.CO – Aplikasi Social Spy sempat bikin heboh lantaran mengklaim mampu memata-matai kontak WhatsApp. Ternyata, baru-baru ini menurut BSSN aplikasi tersebut adalah scam alias penipuan daring.
Saat awal peluncurannya, Social Spy mengklaim diri sebagai “aplikasi solusi bagi orang tua”. Hal ini mengingat Social Spy mempunyai mampu memata-matai kontak WhatsApp, sehingga orang tua dapat memantau percakapan anak-anak mereka.
Melansir Grid, aplikasi ini sempat digemari lantaran ringan, hemat data, mudah digunakan, dan gratis. Pengguna makin menyukai aplikasi berbasis web ini karena tak perlu mendownload untuk bisa mengakses, sehingga tak memakan ruang di ponsel.
Kendati demikian, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyebut klaim-klaim Social Spy tak lebih dari disinformasi semata. Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa aplikasi ini sebenarnya punya cara kerja yang sama dengan scam—dengan cara meminta akses yang tidak seharusnya.
Sayangnya, masalah itu pada akhirnya menjadi kabur lantaran banyak media di Indonesia dengan domain-domain .id, .co.id, dan .or.id, ramai-ramai membagikan informasi yang salah soal Social Spy. Padahal, domain-domain tersebut sebenarnya memiliki reputasi sebagai domain yang lebih terpercaya dibandingkan, misalnya, domain .com.
“Penyebaran disinformasi yang masif dan terkoordinasi terbukti efektif menyebarkan disinformasi dan dipercaya secara luas oleh masyarakat,” ujar Alfons kepada Liputan6, dikutip Rabu (8/2/2023).
Begini cara nipunya
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) lantas menganulir sejumlah klaim yang sempat melekat pada Social Spy. Lembaga ini menyatakan, bahwa klaim-klaim soal aplikasi tersebut nyatanya tak terbukti. Social Spy, kata BSSN, hanyalah aplikasi yang mencari cuan melalui klik atau pemasangan aplikasi.
“Aplikasi tersebut sebenarnya hanya scam atau penipuan dengan menggunakan aspek emosional pengguna untuk terjebak menggunakannya,” tulis BSSN dalam siaran pers di laman resmi bssn.go.id.
Sebelumnya Social Spy menyediakan tiga langkah mudah untuk dapat memata-matai pengguna WhatsApp yang jadi target. Pertama, dengan masukkan nomor WhatsApp yang jadi target; kedua, melengkapi verifikasi yang memastikan Anda manusia, bukan Robot; dan ketiga, Anda bisa melihat riwayat isi pesan target. Selanjutnya, hasilnya bakal langsung dikirim ke email penggunanya tanpa menunggu waktu lama.
Namun, menurut BSSN, aplikasi tersebut sama sekali tak mampu melakukan penyadapan.
“Apa buktinya? Hal itu bisa dilihat dari permintaan/persyaratan cara verifikasi aplikasi tersebut yang ternyata bukan untuk membuktikan diri bukan robot. Namun, app itu justru meminta menginstal beberapa aplikasi lain,” jelas BSSN.
Sayangnya, banyak orang menjadi korban. Menurut BSSN, korban-korban ini kebanyakan adalah orang yang benar-benar ingin memata-matai anak, keluarga, atau pasangan, serta pengguna yang sekadar penasaran alias kepo.
“Aplikasi Social Spy tak lebih hanyalah aplikasi iklan yang mencari uang melalui klik atau pemasangan aplikasi yang mereka pasarkan. Masyarakat harap waspada terhadap risiko penggunaan aplikasi Social Spy tersebut,” terang BSSN.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi