Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Grebeg Maulud di Keraton Kasunanan Surakarta, Berdesakan Ngalap Berkah

Novita Rahmawati oleh Novita Rahmawati
8 Oktober 2022
A A
grebeg maulud mojok.co

Gunungan Gerebeg Maulid Nabi yang diperebutkan warga . (Novita R/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Keraton Surakarta Hadiningrat dilakukan dengan prosesi Grebeg Maulud mengarak empat gunungan. Gunungan ini merupakan hasil bumi yang dibuat oleh pihak keraton untuk dibagikan ke masyarakat.

Sabtu (8/10/2022) pagi, terik matahari tak menyurutkan langkah ribuan orang untuk ngalap berkah (mencari berkah). Mereka memadati depan Masjid Agung Surakarta menunggu rombongan pembawa gunungan. Mereka bersiap untuk berebut agar bisa membawa makanan hasil bumi yang dipercaya bisa menjadi berkah hidup.

Sekitar pukul 11.00 WIB rombongan yang membawa gunungan sampai di depan Masjid Agung Surakarta. Hasil bumi ini sebelumnya diarak dari Keraton Kasunanan Surakarta agar bisa dibagikan. Setelah lantunan doa dari Tafsir Anom (Ulama) Keraton Kasunanan Surakarta, dua gunungan dibawa kembali ke Keraton. Sementara dua lainnya menjadi rebutan warga yang sudah menunggu selama berjam-jam.

Sela Ratna Yunita (38) berjuang keras keluar dari kerumunan. Ia membawa potongan-potongan bagian dari gunungan. Ada intip (kerak nasi), potongan roti, dan rengginang mentah.

“Iya, tadi desak-desakan. [Gunungannya] sampai ambruk,” katanya.

Ia sengaja datang dari Pacitan untuk ngalap berkah. Tradisi ini sudah ia jalani sejak dirinya masih kecil. Ia datang ke Solo menggunakan bus satu rombongan.

“Saya sudah datang sejak jam 6 pagi,” katanya.

Rencananya, hasil ngalap berkah dari gunungan ini akan digantung di rumahnya. Ia percaya dengan memperlakukan hasil gunungan tersebut secara baik, hidupnya akan mendapat berkah.

“Kalau dapatnya kacang panjang atau sayuran ya dimasak. Kalau  yang ini digantung di rumah,” katanya.

Tahun ini Keraton Kasunanan Surakarta membuat empat gunungan. Empat gunungan ini merupakan dua pasang perlambangan jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan).

Tafsir Anom (Ulama) Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Muhammad Muhtarom mengatakan Grebeg Maulud ini digelar pertama kali setelah pandemi Covid-19. Tahun ini ada dua pasang gunungan yang dibawa.

“Biasanya ada 12 pasang yang disiapkan, sesuai dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tapi kali ini hanya empat gunungan yang kami bawa,” katanya.

Dua jenis gunungan ini menunjukkan perlambangan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Untuk gunungan laki-laki digambarkan dengan gunungan buah-buahan dan sayuran.

“Ini melambangkan seorang suami atau kepala rumah tangga yang mencari kebutuhan untuk keluarganya. Makanya dilambangkan dengan hasil bumi,” katanya.

Iklan

Sementara untuk gunungan estri dilambangkan dengan makanan-makanan olahan siap saji. Sebab filosofinya, seorang wanita mampu mengatur kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dan mengolah hasil yang didapat para suaminya.

“Makanya seorang istri itu merupakan ahli manajemen,” katanya.

Sepasang gunungan yang sudah didoakan di depan Masjid Agung Surakarta kemudian dibawa kembali ke Keraton. Sementara sepasang gunungan dan beberapa jodang menjadi sasaran berebut bagi warga yang memadati masjid.

“Sebenarnya konsepnya dibagi rata, sesuai dengan filosofinya, yen wis kadonganan baginen kang warata (kalau sudah didoakan dibagi dengan rata-red),” katanya. Namun karena jumlah jumlah makanan yang dibagi tidak sebanding dengan jumlah warga. Sehingga banyak warga yang memperebutkannya.

Dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad ini, Muhtarom berharap warga yang datang dan berebut bisa memaknai acara peringatannya. “Sehingga bangsa dan masyarakat kita bisa baik dan sentosa. Kemudian terjauhkan dari bala dan fitnah,” katanya.

Reporter: Novita Rahmawati
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Tonton Wayang Jogja Carnival Night, Ribuan Warga Padati Kawasan Tugu

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2022 oleh

Tags: grebeg mauludgunungankeraton kasunanan surakartaMaulid Nabisolo
Novita Rahmawati

Novita Rahmawati

Kontributor Solo

Artikel Terkait

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga
Pojokan

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Perjalanan hidup Supriadi menjadi atlet bulu tangkis kursi roda dan tampil di event internasional seperti Polytron Indonesia Para Badminton 2025 Solo MOJOK.CO
Sosok

Kondektur Bus, Tukang Las Keliling, dan Jalan Hidup ke Bulu Tangkis Kursi Roda

2 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.