Gimana Rasanya Menjalani Toxic Relationship - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

Gimana Rasanya Menjalani Toxic Relationship

Redaksi oleh Redaksi
25 Oktober 2017
0
A A
kdrt-mjok

kdrt-mjok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Jadi gini, hubungan antara dua orang yang saling mencintai itu seharusnya menguatkan. Membuat kamu merasa jadi lebih baik, pihak yang satu membuat yang lain berkembang, dan idealnya menjadikan mereka pasangan yang berbahagia. Idealnya ….

Sedihnya, tidak semua orang memiliki keberuntungan semacam ini. Banyak orang mesti menjalani hubungan yang menyengsarakan alias toxic relationship. Hubungan yang dibangun dari relasi kepemilikan yang menganggap bahwa ada satu pihak berperan sebagai tuan dan yang lain adalah budak.

Emang lagi bangun rumah, ada mandornya?

Hubungan pacaran, pernikahan, atau pertemanan jelas punya relasi semacam ini. Ada pihak yang jadi tuan, penguasa, sementara yang lain jadi bawahan, babu, yang diperlakukan seenaknya. Maka, saat ada kabar film tentang toxic relationship, saya gembira betul. Lho ya piye, selama ini gebuk-gebukan dalam pacaran dianggap sayang, tampol-tampolan antar suami istri dianggap bumbu pernikahan, apa ya nggak kacau ini logikanya?

Ada satu film yang sedang saya tunggu soal toxic relationship yang berjudul Posesif. Kebetulan kemarin saat main di Kalla Youth Fest di Makassar, saya berkesempatan dengar obrolan pembuat film itu. Mereka terinspirasi membuat film remaja dengan tema kekerasan dalam pacaran, relasi yang tidak sehat, beserta segala drama anak muda di dalamnya. Premisnya bagus, bagaimana jika satu orang yang tak pernah pacaran sebelumnya bertemu orang superprotektif lantas jadian?

Baca Juga:

Perjuangan Rosalia Amaya Dirikan Griya Welas Asih, Ruang Aman bagi Korban Pemerkosaan

Terlalu banyak Kejahatan Seksual, Nanti Jobdesc Dajjal Ngapain?

Menemukan Diri yang Hilang Usai Lepas dari Toxic Relationship

Toxic relationship ini perkara seriyes. Setidaknya data dari Komnas Perempuan menyebut bahwa sepanjang 2016 kemarin, kekerasan di ranah rumah tangga/relasi personal (KDRT/RP) masih sangat tinggi. Kekerasan terhadap istri (KTI), misalnya, menempati peringkat pertama 5.700-an kasus, disusul kekerasan dalam pacaran (KDP) 2.100-an kasus, kekerasan terhadap anak perempuan 1.700-an kasus, dan sisanya kekerasan oleh mantan suami, kekerasan oleh mantan pacar, serta kekerasan terhadap pekerja rumah tangga.

Ya sayangnya itu cuma statistik, angka belaka, di balik itu ada penderitaan, duka, dan meski konyol, tragedi yang bacin. Gimana nggak, saat ada kawan kita yang mengalami kekerasan dalam pacaran atau kekerasan dalam rumah tangga, norma mengajarkan supaya kita tidak ikut campur. Urusan orang sendiri-sendiri, sampai akhirnya si korban mati. Sikap abai semacam ini yang demikian bahaya, seolah-olah kita baru boleh peduli jika sudah ada mayat, dan jika tidak maka diamlah.

Kekerasan dalam pacaran atau dalam rumah tangga memang tidak sesederhana yang bisa kita pahami. Ada orang yang tetap tinggal dan bertahan dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan, tapi tak bisa keluar dengan berbagai alasan. Ketergantungan finansial, utang budi, atau bahkan ancaman kekerasan yang lebih berbahaya. Hidup dalam toxic relationship kadang seperti itu, kamu ingin bebas tapi tak tahu caranya.

Toxic relationship membuat kita merasa bahwa para korbannya bodoh. Kok dipukuli diam aja? kok dimaki diam aja? kok diperkosa diam aja? Logika bahwa mendiamkan kekerasan berarti bersikap sopan ini yang menyuburkan rape culture. Bahwa kita tak punya hak untuk peduli, mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan, atau menyelamatkan korban. Orang-orang yang hidup dalam toxic relationship mungkin tak sadar bahwa mereka dalam keadaan berbahaya, tapi kita bisa membantu mereka untuk menyadarinya.

Katakan bahwa relasi yang sehat tidak akan menggunakan kekerasan, pacaran yang baik tidak memaksakan kehendak, dan pernikahan dibangun dengan sikap hormat bukan dominasi. Katakan bahwa pacaran bukan Tarung Derajat, nggak pakai pukul-pukulan. Nikah itu bukan pertandingan silat, nggak pakai tinju-tinjuan. Tapi ingat, kita tidak sedang berusaha menggurui, kita tidak sedang menghakimi, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah meyakinkan bahwa korban tidak bersalah dalam toxic relationship itu.

Untuk itu berhenti menyalahkan korban, apalagi nanya, “Gimana, Bung? Waktu dipukulin nyaman nggak?” Selain tidak sensitif, itu menunjukkan betapa buruknya keberpihakan kita dalam kasus kekerasan.

Posesif

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2017 oleh

Tags: jomblopacaranperkosaanposesiftoxic relationship
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Rosalia Amaya mojok.co

Perjuangan Rosalia Amaya Dirikan Griya Welas Asih, Ruang Aman bagi Korban Pemerkosaan

8 Februari 2022
ilustrasi Terlalu banyak Kejahatan Seksual, Nanti Jobdesc Dajjal Ngapain? mojok.co

Terlalu banyak Kejahatan Seksual, Nanti Jobdesc Dajjal Ngapain?

10 Desember 2021
Menemukan Diri yang Hilang Usai Lepas dari Toxic Relationship

Menemukan Diri yang Hilang Usai Lepas dari Toxic Relationship

23 Oktober 2021
Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

16 Oktober 2021
ilustrasi 5 Cara Mencegah Pertengkaran yang Terjadi Akibat Salah Baca Google Maps mojok.co

5 Cara Mencegah Pertengkaran yang Terjadi Akibat Salah Baca Google Maps

28 September 2021
Perceraian Thalita Latief Perlu Dirayakan, Gabby Petito Dikenang, karena Hubungan Beracun Wajib Disudahi MOJOK.CO

Perceraian Thalita Latief Perlu Dirayakan, Gabby Petito Dikenang, karena Hubungan Beracun Wajib Disudahi

25 September 2021
Pos Selanjutnya
benny-panbers-mojok

Selamat Jalan, Benny!

Komentar post

Terpopuler Sepekan

kdrt-mjok

Gimana Rasanya Menjalani Toxic Relationship

25 Oktober 2017
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022

Terbaru

laman mypertamina eror mojok.co

Laman MyPertamina Eror, Sejumlah Warga Jogja Batal Daftar Pembelian BBM Subsidi

1 Juli 2022
provinsi baru mojok.co

Tiga Provinsi Baru di Papua Disetujui DPR, Persiapan Mulai Dijalankan  

1 Juli 2022
roy suryo mojok.co

Roy Suryo Diperiksa 3 Jam di Polda Metro, Bantah Akun Twitternya Disita

1 Juli 2022
Muhaimin Iskandar, Lokomotif Pemilu 2024: Potensi Impresi Ciamik Media Sosial Cak Imin MOJOK.CO

Muhaimin Iskandar, Lokomotif Pemilu 2024: Potensi Impresi Ciamik Media Sosial Cak Imin

1 Juli 2022
Prambanan Jazz Festival 2022

Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi

30 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In