Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Gedung Bakorwil Pekalongan, Saksi Sejarah Kota ini Sejak Dulu Punya Peran Penting di Jawa

Iradat Ungkai oleh Iradat Ungkai
4 Oktober 2023
A A
Gedung Bakorwil Pekalongan, Saksi Sejarah Kota ini Sejak Dulu Punya Peranan Penting di Pulau Jawa MOJOK.CO

Gedung Bakorwil Pekalongan (Kotomono.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gedung Bakorwil Pekalongan merupakan bangunan bersejarah yang masih berdiri gagah di jantung kota “batik”. Bangunan tua ini menjadi saksi di masa lalu kota ini menjadi wilayah penting di Pulau Jawa.

Gedung Bakorwil terletak di seberang Kantor Pos Pekalongan. Tepatnya di Jalan Diponegoro No.1 berhadap-hadapan dengan Lapangan Jetayu. Dahulu, menjelang saya mentas dari SMA, saya dan teman-teman kelas menjadikan tempat ini sebagai latar foto buku kelulusan.

Fasad bangunan dan arsitektur kolonial menjadi daya tarik tersendiri bagi kami. Kendati demikian, kami hanya berfoto di halaman depan dan samping. Tak bisa masuk lantaran tak ada izin. Sampai sekarang saya tak tahu bagaimana bentuk bangunan dan suasana di dalam.

Gedung Bakorwil Pekalongan dalam catatan sejarah

Ada yang menyebut gedung ini sebagai Rumah Jabatan Bakorwil, ada pula yang bilang eks Rumah Dinas Residen. Dua-duanya betul. Gedung ini dibangun kala Residen Belanda J. van der Eb (1849-1852) menjabat. Pembangunannya bermula sekitar tahun 1850 dan memakan waktu tiga tahun.

Residen George Johan Peter van de Poel menjadi pejabat pertama yang menempati gedung ini. Bangunan ini memiliki arsitektur bergaya khas Eropa. Terlihat dari corak bangunan bertembok tebal dan mempunyai langit-langit yang tinggi. Di depan terdapat pilar-pilar menjulang, beranda yang luas dengan atap bangunan datar, dan bercat putih kusam dominan.

Gedung Bakorwil ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 5000 m2. Di sekelilingnya terdapat halaman yang luas dan hijau, dari luar bangunan ini nampak amat asri.

Asal-usul munculnya istilah Bakorwil

Pada zaman dahulu, Pekalongan merupakan daerah Karesidenan. Penamaan karesidenan berhubungan dengan situasi pada tahun 1811 di mana Hindia Belanda jatuh ke tangan Britania Raya.

Kala itu, Letjen Thomas Stamford Raffles membagi Pulau Jawa menjadi beberapa karesidenan. Tiap Karesidenan memiliki pemimpin atau kepala pemerintahan yang bernama jabatan Residen. Tugasnya mengatur bidang administrasi, pemerintahan, fiskal, peradilan, dan kepolisian.

Jabatan residen diisi oleh orang dari bangsa Eropa. Residen ini juga membawahi para bupati dari bangsa pribumi yang mengepalai wilayah kabupaten. Saat Belanda kembali bercokol di Hindia Belanda (Indonesia), mereka mempertahankan sistem ini.

Karesidenan Pekalongan sendiri terdiri dari sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, dan Batang. Namun, sejak krisis pada 1950-an, karesidenan ditiadakan. Faktor kekuasaan yang muncul ialah kabupaten.

Kemudian karesidenan populer dengan istilah “Pembantu Gubernur”. Seiring berjalannya waktu, istilah ini tak lagi digunakan, kendati demikian sebutan “eks karesidenan” masih tetap terpakai secara informal.

Selanjutnya muncul nomenklatur baru yakni Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) yang berada di bawah pemerintahan provinsi. Kepala Bakorwil tak memiliki kewenangan otonom dan administratif. Tugasnya hanya mengoordinasikan hal-hal terntentu kepada wali kota atau bupati.

Meski tak lagi berlaku, pengaruh pemberlakuan sistem keresidenan di Indonesia tampak pada pembagian pelat nomor hingga sekarang. Pekalongan, Tegal, Pemalang, Brebes, dan Batang berplat sama yakni “G”.

Riwayat Gedung Bakorwil dari masa ke masa

Hingga awal 2000-an atau sebelum pelaksanaan otonomi daerah, gedung ini masih terpakai sebagai Rumah Dinas Residen Pekalongan. Bangunan ini kemudian beralih fungsi menjadi Gedung Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) III Jawa Tengah hingga tahun 2017.

Selanjutnya gedung tersebut pernah menjadi kantor Badan Penyelenggara Pendidikan Menengah Jawa Tengah hingga tempat karantina pasien Covid-19. Sejumlah kegiatan publik sering menggunakan tempat ini, seperti pameran buku, festival kuliner, dan fashion show. Kendati demikian intensitasnya tak terlalu sering.

Jika ingin berkunjung, kamu bisa langsung datang setiap saat. Tak ada jam buka-tutup, tak ada tiket masuk. Semua gratis. Satu hal yang penting, bangunan ini mesti kita jaga bersama. Jangan mengotori, mencoret-coret, apalagi merusak. Bangunan ini bersejarah, bukti Kota Pekalongan punya peran penting di Pulau Jawa sejak era Hindia Belanda.

Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kantor Pos Pekalongan: Bangunan Penting dan Bersejarah, namun Terabaikan Warga Kotanya Sendiri
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2023 oleh

Tags: gedung bakorwilgedung bakorwil pekalongankaresidenanpekalongan
Iradat Ungkai

Iradat Ungkai

Kadang penulis, kadang sutradara, kadang aktor.

Artikel Terkait

Gubernur Jawa Tengah lakukan pengecekan Kantor Pemerintahan Kota Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Layanan Publik di Pekalongan Tetap Berjalan meski Kantor Alami Kerusakan

2 September 2025
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah salurkan bantuan Rp61 miliar untuk Kabupaten Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Pekalongan Dapat Bantuan Rp61 Miliar untuk Laksanakan Berbagai Program

2 September 2025
Warga Mekar Agung Pekalongan Gotong Royong Perbaiki Jalan Dusun MOJOK.CO
Aktual

Mekar Agung Jalannya Hancur Lebur seperti Dasar Sungai, Miris karena di Jantung Kota Pekalongan tapi Pemdesnya Bebal

23 Juli 2024
Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan MOJOK.CO
Kilas

Fort Peccalongan: Sisa Kejayaan VOC yang Masih Berdiri di Tepi Kali Loji Pekalongan

20 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.