MOJOK.CO – Kubu Prabowo maupun kubu Jokowi membuka jumlah biaya kampanye dan penerimaan yang mereka dapatkan.
Kubu Jokowi dan Prabowo buka-bukaan soal biaya kampanye Pilpres 2019. Buka-bukaan itu langsung dilakukan oleh Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan juga bendaraha Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) -Ma’ruf Amin.
Dalam sebuah acara di Hotel Borobudur pada Kamis, 2 Mei 2019 kemarin, Bendahara BPN Thomas Djiwandono dan juga Bendahara TKN Sakti Wahyu Trenggono membeberkan hal tersebut.
Kubu Jokowi-Ma’ruf Amin diketahui menghabiskan uang lebih banyak ketimbang Prabowo-Sandiaga selama mengarungi bahtera kampanye Pilpres 2019 lalu.
Menurut Sakti Wahyu Trenggono, kubu Jokowi-Ma’ruf menghabiskan dana sebesar Rp601,3 miliar.
“Total penerimaan TKN adalah Rp606,7 miliar. Lalu pengeluarannya itu sebesar Rp601,3 miliar,” ujar Sakti.
Manurut Sakti, dari jumlah penerimaan yang masuk, sebagian besar merupakan hasil sumbangan dari perusahaan yang mendukung Jokowi.
“Perusahaan sejumlah Rp253,9 miliar, itu terdiri dari 40 perusahaan.”
Sementara itu, kubu Prabowo-Sandiaga menghabiskan uang yang jauh lebih sedikit dengan pemasukan yang lebih sedikit pula.
“Total penerimaan selama kampanye berlangsung Rp213,2 miliar, pengeluaran Rp211,5 miliar.” terang Thomas Djiwandono.
Nah, berbeda dengan kubu Jokowi di mana pemasukan dominannya merupakan sumbangan dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Jokowi, pemasukan terbanyak dari uang kampanye Prabowo merupakan kocek pribadi Prabowo dan Sandiaga.
Thomas menjelaskan bahwa dari Rp213,2 miliar, sebanyak Rp192,5 miliar adalah uang Prabowo-Sandi. Prabowo mengeluarkan 45 persen dari dana itu, sedangkan Sandi 55 persen.
Sungguh sebuah buka-bukaan yang luar biasa.
Monggo buat cebong dan kampret, info soal pengeluaran tersebut digoreng serenyah mungkin.
Buat pendukung Jokowi-Ma’ruf, silakan bikin narasi bahwa Prabowo-Sandi sangat bernafsu jadi presiden dan wakil presiden sampai-sampai keluar banyak uang pribadi.
Buat pendukung Prabowo-Sandi, silakan bikin narasi bahwa Jokowi-Ma’ruf adalah capres-cawapres pesanan, sebab sebagian besar dana kampanyenya merupakan sumbangan-sumbangan dari perusahaan.
Pokoknya, apa pun faktanya. Gorengan jualannya.