Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

BPN Prabowo Anggap Agum Gumelar Tutupi Kasus Penculikan Aktivis 98

Redaksi oleh Redaksi
14 Maret 2019
A A
Agum Gumelar serang Prabowo MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Agum Gumelar mengaku tahu detail penculikan aktivis 98 oleh Tim Mawar. Agum menunjuk Prabowo sebagai orang yang paling bertanggung jawab.

Salah satu kasus yang belum selesai, dan selalu diangkat lagi menjelang coblosan adalah kasus penculikan aktivis oleh Tim Mawar, Kopassus. Pastinya, kasus yang kembali dibikin gaduh itu bertujuan untuk menyerang Prabowo. Selain memang, kasus penculikan aktivis harus diselesaikan dan tidak dijadikan bahan aduan para politikus.

Nah, seperti yang sudah-sudah, semakin dekat dengan hari coblosan Pilpres 2019, suara-suara yang sebelumnya tak terdengar kembali menyeruak. Adalah salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar mengaku tahu detail peristiwa penculikan aktivis pada tahun 1998.

Agum bahkan menunjuk nama salah satu biang kerok peristiwa tersebut, yakni Prabowo Subianto yang kala itu menjadi Ketua Tim Mawar. Sekarang mantan Danjen Kopassus itu juga menjadi calon presiden pesaing Jokowi.

Sebuah video mulai beredar sejak 10 Maret 2019 yang lalu. Video yang diunggah oleh Ulin Yusron lewat akun Facebook-nya itu menampilkan Agum Gumelar yang tengah “curhat”. Ia bicara tentang kesalahan Prabowo dalam penculikan dan penghilangan aktivis 1997/1998. Mantan atasan Prabowo itu mengaku tahu di mana para aktivis dihilangkan dan lokasi pembuangan mereka.

Agum Gumelar mengaku sudah bicara dari hati ke hati dengan anggota Tim Mawar, yang diduga melakukan penculikan dan penghilangan paksa aktivis. “Ketika dari hati ke hati dengan mereka, di situlah saya tahu di mana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu detail,” ungkap Agum.

Pertanyaannya, mengapa Pak Agum tidak datang saja ke Komnas HAM atau ke KontraS untuk memberikan kejelasan. Ya maaf-maaf saja Pak Agum, kalau hanya berbicara di atas “panggung politik”, bapak bukan membuka kebenaran, tetapi cuma “memancing”. Memancing reaksi pemilih dan memengaruhi preferensi mereka tanpa punya niat mulia membuka sebuah kasus yang gelap sampai saat ini.

Maka pendapat Jubir BPN Prabowo, Ferdinand Hutahaean menemui kebenarannya. Pak Agum Gumelar malah menutupi kebenaran. Bahkan, dalam konteks hukum pidana, Pak Agum bisa dihukum karena menutupi kejahatan.

Fahri Hamzah, politikus senior yang juga pendukung Prabowo malah berkomentar lebih pedas. Pak Fahri memandang ucapan Agum Gumelar hanya sekadar “jurus kepepet” saja karena khawatir kalah di Pilpres 2019.

“Ini jurus kepepet. “Saya lihat ini jurus terakhir saja. Sudah nggak punya jurus lagi orang begitu,” kata Pak Fahri. “Seluruh beban masa lalu enggak perlu dijadikan permainan politik terus menerus. Semua yang berasal dari masa lalu harus diselesaikan dalam satu mekanisme rekonsiliasi,” katanya.

Ini betul sekali. Pak Agum, kalau tidak ada niat membantu proses penyelesaikan kasus penculikan aktivis 98, mending jangan mempermainkan perasaan keluarga yang ditinggalkan. Apalagi bagi keluarga yang sampai sekarang tidak bisa menemukan kejelasan soal nasib para aktivis 98. Apakah mereka masih hidup? Atau kalau memang sudah meninggal, di mana jasad mereka?

Kalau hanya untuk permainan politik, maaf saja, Pak Agum, yang kamu lakukan itu sangat jahat.

(yms)

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2019 oleh

Tags: agum gumelarkopassuspenculikan aktivis 98Pilpres 2019prabowotim mawar
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Esai

Jika Pemerintah Bekerja dengan Baik, Rakyat Tidak Perlu Diingatkan Setiap Hari Pakai Video Prabowo yang Tayang di Bioskop Jelang Film Mulai: Aneh!

15 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Orang tak enakan jadi debt collector: Bukannya nagih utang malah kasih uang, kerja bukannya nikmati gajian malah boncos kena potongan MOJOK.CO

Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali

30 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.