MOJOK.CO – Benarkan daging kambing bisa meningkatkan libido atau keperkasaan laki-laki seperti mitos yang berkembang? Selain itu daging ini juga dinilai mempunyai tingkat kolesterol yang tinggi. Namun, benarkah demikian?
Dokter spesialis gizi klinik dari RS Medistra dr. Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, SP.GK menjawab beberapa pertanyaan tentang mitos ini. Salah satunya soal benarkah daging ini dapat tingkatkan keperkasaan pria.
“Daging kambing itu sumber protein, dan sumber protein itu dibutuhkan untuk menjadikan kita perkasa,” ujar Cindy di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Cindy kemudian membenarkan bahwa protein memang bisa membantu pembentukan massa otot sehingga seseorang menjadi tampak lebih perkasa, namun untuk mendapatkan kondisi seperti itu tidak dengan cara instan. Ia juga mengingatkan bahwa sumber protein tidak hanya berasal dari daging saja.
“Mikirnya kalau makan kambing, semua naik. Padahal perlu proses dan banyak faktor yang mempengaruhi,” ungkapnya.
Cindy menjelaskan beberapa zat penting seperti zinc, magnesium, B12 dan arginine bila mengalami defisiensi maka akan berhubungan dengan disfungsi ereksi. Daging kambing selain sebagai sumber protein juga mengandung zat-zat penting tersebut. Lalu, bukan hanya daging kambing yang memiliki nutrien untuk meningkatkan keperkasaan.
“Jadi tidak hanya punya si daging kambing saja. Proses pemenuhannya itu perlu jangka panjang. Jadi nggak langsung instan. Nggak kayak kalau kita minum obat kuat atau apa yang efeknya langsung. Dia perlu proses,” papar Cindy.
“Dengan kita menurunkan lemak tubuh kita dan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, itu akan jadi terbantu untuk meningkatkan keperkasaan. Jadi bukan serta merta makan daging kambing, langsung perkasa,” imbuhnya.
Tingkat kolesterol daging kambing justru rendah
Selain soal keperkasaan, mitos yang beredar mengenai daging kambing adalah dipercaya dapat meningkatkan kolesterol. Sehingga, orang-orang yang menderita kolesterol umumnya menghindari daging ini.
Cindy menjelaskan bahwa daging kambing justru memiliki tingkat kolesterol yang lebih rendah daripada dengan daging sapi atau daging domba. Oleh sebab itu, penderita kolesterol sebenarnya masih boleh mengonsumsinya.
Ia mengatakan selama makanan dari daging ini tidak banyak mengandung minyak, itu masih tergolong aman. Selain itu daging kambing itu merupakan salah satu sumber protein, vitamin dan mineral.
“Ada lemaknya, tapi ternyata daging kambing itu lemaknya lebih rendah. Kolesterolnya juga lebih rendah kalau dibandingkan dengan daging sapi dan domba,” sambungnya.
Lebih lanjut, Cindy memaparkan bahwa meskipun masih diizinkan mengonsumsi, penderita kolesterol tetap harus memperhatikan proses pengolahan daging tersebut. Sebab, cara pengolahan daging ini dapat mempengaruhi tingkat kolesterol seseorang.
“Dagingnya nggak ada dosa, yang salah itu pengolahannya. Pengolahannya itu sering kan tambahin santan yang banyak biar enak. Jadi itu tambahannya yang dosa. Makan sate kambing boleh nggak? Boleh asal jangan pakai lemak-lemaknya. Kalau tensinya tinggi minta jangan terlalu banyak garam,” pungkas Cindy.
Sumber: Antara
Editor: Purnawan Setyo Adi