Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Arif Poyuono Ramai-Ramai Dikecam TKN dan BPN, Disebut “Bakar Rumah Sendiri”

Redaksi oleh Redaksi
17 Mei 2019
A A
Arief Poyuono Dikecam MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mereka yang tidak boikot pajak adalah setan kurap, kata Arif Poyuono, menciptakan sebuah istilah. Ki Amien Rais pasti bangga setengah mati.

Kalau di sepak bola, ada yang namanya wonderkid. Ia adalah sosok pemain belia yang punya potensi menjadi pemain kelas dunia. Latihan ideal dan bimbingan pelatih yang tepat, perkembangan wonderkid akan sangat cepat. Nah, di dunia politik, yang namanya wonderkid juga ada. namanya Arif Poyuono, wonderkid penerus Ki Amien Rais.

Semuanya perlu dimulai dengan sebuah kontroversi. Momennya adalah ketika kubu BPN Prabowo-Sandiaga Uno bersikeras bahwa telah terjadi kecurangan di Pilpres 2019. Ramai-ramai aksi protes kepada KPU dan Bawaslu. Kubu Prabowo merasa dicurangi. Memanfaatkan momentum emas, Arif Poyuono bermetamorfosis menjadi wonderkid yang langsung menggebrak.

Ki Amien Rais dikenal dengan kelihaiannya menciptakan istilah untuk menyerang kubu lawan. Sesepuh Partai Amanat Nasional (PAN) itu mungkin bisa pensiun dengan tenang lantaran Arif Poyuono langsung melejit menjadi sasaran tembak. Betul, sasaran tembak dua kubu sekaligus, yaitu TKN Jokowi-Ma’ruf dan BPK Prabowo-Sandiaga.

Sungguh prestasi tersendiri ketika seorang Arif Poyuono bisa menyatukan cebong dan kampret yang saling jegal selama ini. Bapak Arif ini menyebut mereka-mereka yang tergabung dalam koalisi BPN, termasuk kader Gerindra yang tidak memboikot hasil Pilpres 2019, termasuk ajakan tidak membayar pajak, sebagai setan kurap.

“…hasil pemilu curang dan tidak legitimate karena dihasilkan dari suara suara setan alas dan bukan dari suara rakyat, suara Allah, dengan tolak membayar pajak nantinya, mereka ini semua kayak setan-setan kurap yang selama ini menyusup di sekitaran Prabowo-Sandi ya,” kata Arif kepada Detik.

Betul, Bapak Arif ini mengajak pendukung Prabowo untuk tidak perlu membayar pajak karena pemerintahan hasil Pilpres itu tidak sah. “Kalau hasil pemilu itu tidak sah, tidak kami akui, artinya ngapain kami tunduk? Seperti bayar pajak, untuk apa kita bayar pajak dari pemerintahan yang tidak sah?”

Sontak, ajakan ini membuat banyak orang panas. Bukan hanya dari lawan politik alami mereka, TKN, bahkan anggota BPN Prabowo pun meradang. Moeldoko dan Sri Mulyani mengecam habis ajakan Arif itu. Bahkan Sri Mulyani menegaskan bahwa Arif perlu ingat bahwa partai-partai mendapat “subsidi” dari ABPN.

Desmond J Mahesa, Ketua DPP Gerindra, rekan satu tim Arif Poyuono juga ikut meradang. Bahkan, Desmond memandang ajakan Arif itu seperti membakar rumah koalisi mereka sendiri. “Arief Poyuono kan kesannya membakar gitu lo.” Apalagi, beberapa saat sebelumnya, Arif sudah “mengusir” Partai Demokrat dari koalisi.

Senada dengan Desmond, Sandiaga Uno dengan tegas menolak ajakan Arif. “Saya ingin mengingatkan kita bahwa negara kita lagi sulit, ekonomi neraca perdagangan kita jeblok. Kita juga lihat pelambatan ekonomi. Kita justru perlu meningkatkan dengan menambah basis pembayar pajak.”

Apalagi, saat ini, negara sedang membutuhkan pemasukan dari pajak. “Kita juga harus mampu meningkatkan revenue kita dari pajak dari sistem IT yang lebih baik. Kami mengusulkan bahwa ada penerimaan negara, yang dipisah dari Kementerian Keuangan dan itu butuh pendekatan yang dihadirkan dengan pemerintahan yang kuat dari pemerintahan yang cerdas.”

Wah, alamat jadi setan kurap semua, nih. Apa Bapak Arif ini nggak kasihan sama setan. Katanya mereka dikerangkeng selama Ramadan. Masih saja diseret-seret. Kasihan, Pak. Biarkan mereka piknik atau pendalam materi dulu selama nggak keluyuran.

(yms)

Iklan

 

Terakhir diperbarui pada 17 Mei 2019 oleh

Tags: arif poyuonoboikot pajakBPNkecurangan PemiluPilpres 2019TKN
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Tanggapan Mahasiswa Soal Pilpres 2024: Kecurangan Sudah Jadi Rahasia Umum!
Video

Tanggapan Mahasiswa Soal Pilpres 2024: Kecurangan Sudah Jadi Rahasia Umum!

23 Februari 2024
Kiat Menghadapi Kecurangan Pemilu Menurut Anggota Bawaslu
Video

Kiat Menghadapi Kecurangan Pemilu Menurut Anggota Bawaslu

12 Desember 2023
Daftar TKN Jokowi-Ma'ruf yang Kini Jadi Timses Prabowo-Gibran MOJOK.CO
Kotak Suara

Daftar TKN Jokowi-Ma’ruf yang Kini Jadi Timses Prabowo-Gibran 

7 November 2023
pelanggaran pemilu mojok.co
Kotak Suara

Mengenal Istilah Pelanggaran Terstruktur, Sistematis, Masif dalam Pemilu

24 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.