MOJOK. CO – Lula da Silva secara resmi memenangkan pemilihan presiden Brasil atas rivalnya Jair Bolsonaro. Lula berhasil merebut 50,9 persen suara sementara Bolsonaro mendapat 49,1 persen suara. Kekalahan Bolsonaro membuat pemain Paris Saint German, Neymar terkena batunya.
Neymar memang terkenal dekat dengan kandidat presiden sayap kanan tersebut. Meskipun banyak punggawa Brasil yang juga mendukung Bolsonaro, tetapi tak ada yang sefrontal Neymar. Neymar dan keluarganya secara terang-terangan pernah mengunggah video di akun media sosialnya bahwa ia mendukung Jair Bolsanaro.
Namun, kekalahan Bolsanaro di Pemilu Brazil kemarin membuat Neymar kena olok-olok di jagat media sosial. Kabarnya jika Bolsanaro menang, maka Neymar bisa mendapatkan sejumlah kemudahan seperti keringanan pajak.
Padahal, Brasil menjadikan pembayaran pajak dari warganya sebagai sumber pendapatan negara. Sehingga keringanan pajak yang didapatkan Neymar dapat merugikan masyarakat menengah ke bawah di Brasil.
Hal ini lah yang jadi pemicu pendukung Lula kemudian mengolok-olok Neymar untuk segera membayar pajaknya. “Neymar, Anda harus membayarnya [Pajak],” seru pendukung Lula berulang-ulang dalam sebuah video yang viral di internet.
Presiden terpilih Lula pun angkat bicara soal skandal pajak Neymar ini. Lula memahami pilihan sang pemain, “saya pikir dia [Neymar] takut jika saya menang, semua akan tahu jika Bolsonaro mengampuni pajaknya,” ujarnya dilansir Marca.
Neymar sendiri sudah angkat bicara soal kekalahan Bolsanaro lewat akun Instagram pribadinya dengan caption berupa ungkapan doa. “Semoga kehendak-Mu terlaksana, Tuhan,” tulisnya. Unggahan itu kemudian mendapat respon dari ayahnya, Neymar Sr yang bangga memiliki anak yang tangguh seperti Neymar.
Semasa menjabat presiden, Bolsonaro sendiri kurang disukai oleh mayoritas publik Brasil terutama dalam menangani Covid-19. Warga Brasil sempat protes pada tahun 2021 lalu karena kebijakan-kebijakan kontroversialnya.
Bolsonaro dikenal memerintah dengan tangan besi. Bahkan pelatih Brasil, Tite, sangat tidak suka dengan Bolsonaro, sampai-sampai ia tidak mau menemui Bolsanaro meskipun Brasil nanti juara Piala Dunia 2022.
Penulis: Pasthiko Pramudhito
Editor: Purnawan Setyo Adi