Apes sungguh apes nasib Fredrich Yunadi. Pengacara yang pernah menjadi kuasa hukum Setya Novanto itu seakan ikut terkena peruntungan nasib buruk mantan kliennya yang satu itu.
Kamis, 28 juni 2018 kemarin, Fredrih Yunadi resmi divonis 7 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider kurungan 5 bulan dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang melibatkan Setya Novanto.
Fredrich terbukti menjadi otak dibalik sandiwara kecelakaan fenomenal Setya Novanto yang sampai menyebabkan dia benjol sebesar bakpao itu. Fredrich dianggap merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto.
“Menyatakan terdakwa Fredrich Yunadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah dengan sengaja melakukan merintangi penyidikan KPK,” ujar ketua majelis hakim Saifuddin Zuhri saat membacakan putusannya di di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Skenario kecelakaan settingan Setya Novanto tersebut oleh hakim disebut sebagai upaya agar Setya Novanto tidak bisa diperiksa dalam kasus proyek e-KTP oleh penyidik KPK.
“Fakta hukum di atas, terdakwa sengaja menyuruh Novanto tidak memenuhi panggilan KPK dan harus ada izin presiden. Terdakwa juga meminta surat keterangan medis Novanto kepada dokter Michael namun ditolak karena belum diperiksa. Unsur mencegah-merintangi penyidikan telah terpenuhi,” kata Saifuddin.
Fredrich dengan meyakinkan terbukti melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Putusan ini tentu saja menjadi puncak keapesan Fredrich. Sebelumnya, ia banyak diolok-olok netizen sebagai pengacara bakpao karena menyebut benjolan pada kepala Setya Novanto sebesar bakpao.
Fotonya pun kemudian banyak digunakan sebagai meme. Hal yang tentu saja meruntuhkan tembok harga dirinya. Citra sosoknya berubah begitu cepat dari pengacara terhormat menjadi bahan bully-an umat.
Yang paling trenyuh, dengan segala hal buruk yang dia dapat selama menjadi kuasa hukum Setya Novanto, Fredrich ternyata mengaku belum dibayar oleh Setya Novanto.
“Apa saya dibayar sama Pak Setya Novanto? Belum, dibayar janji surga saya,” kata Fredrich.
Nah tho. Memang dahsyat Pak Fredrich ini, bukan saja kumisnya yang lebat, tapi keapesannya juga. Semoga kesabarannya juga lebat ya, Pak Fredrich. (A/M)