MOJOK.CO – Samin (53) hanya bisa pasrah mengetahui uang tabungannya dimakan rayap. Penjaga SD di Solo, Jawa Tengah, itu sudah menabung di celengan plastik sejak 2,5 tahun lalu untuk menunaikan ibadah haji bersama istri dan dua anaknya.Â
Samin mencoba melaporkan kejadian yang menimpanya ke Bank Indonesia (BI). Ia berharap uang yang rusak dimakan rayap bisa diganti.Â
Menanggapi hal ini, Kepala Kantor Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan, BI akan mengganti uang yang rusak selama memenuhi syarat. Salah satunya, ukuran uang rusak minimum 2/3 dari ukuran penuh.
Ia menjelaskan, syarat minimum penukaran adalah setengah dari uang untuk menghindari adanya klaim dobel. Oleh karenanya, apabila uang sudah terpisah, hal pertama yang musti dilakukan adalah menyusun lembaran demi lembaran hingga menunjukkan uang masih bisa berukuran 2/3 dari ukuran penuh atau tidak.Â
Tugas beratnya memang menyusun bagian-bagian uang yang terpisah. Nugroho menambahkan, mereka yang mengajukan penukaranlah yang musti menyusun uangnya. Â
“Tidak kami lakukan, karena nanti pasti ada selisih dari waktu awal, jadi yang bersangkutan saja yang menyusun. Yang sudah disusun dibawa ke BI, selanjutnya kami cek dan tukar yang baru (selama memenuhi syarat),” kata dia seperti dikutip dari Antara.Â
Tabungan diperkirakan lebih dari Rp 49,8 juta
Samin menceritakan, ia dan istri sebenarnya sudah ingin membuka celengan plastik itu sejak tiga hari sebelumnya. Ia memiliki firasat buruk terkait uang yang ditabung. Akan tetapi, celengan baru dibuka pada Selasa pagi (13/9/2022).Â
Saat dibongkar, muncul rayap dari dalam celengan plastik. Lembaran uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 sudah rusak dimakan rayap.Â
Ia memiliki dua tabungan untuk ibadah haji. Satu masih utuh karena celengan baru, jumlahnya kurang lebih Rp49,8 juta. Sementara yang rusak adalah celengan lama. Untuk jumlahnya, Samin memperkirakan lebih banyak daripada celengan yang baru.Â
Uang tabungan yang dimakan rayap itu adalah hasil jerih payah istrinya yang berjualan di kantin sekolah. Samin juga rajin menyisihkan kelebihan rezeki yang ia dapat untuk ditabung.Â
“Kadang-kadang dapat Rp100-Rp200 ribu, setiap bulan bapak ibu guru ngasih Rp300 ribu dari saya membuatkan teh, saya masukkan di situ. Ibunya jualan, ada lebihan ya dimasukkan di situ,” ujar Samin.
LPS mengimbau masyarakat menabung di bank
Menghindari uang tabungan dimakan rayap, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengimbau masyarakat menabung di bank. Sekretaris LPS Dimas Yuliharto mengungkapkan, menabung uang di bank lebih aman karena dijamin LPS.Â
“Daripada berisiko hilang atau rusak karena berbagai sebab, lebih baik simpan di bank,” ujarnya, Rabu (14/9/2022), seperti dikutip dari Antara. Â
Ia menjelaskan, tabungan masyarakat di bank, termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dijamin oleh LPS hingga maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank. Kalau bank bangkrut atau ditutup, LPS akan menjamin tabungan tersebut.Â
Apabila masyarakat ingin dijamin LPS, maka wajib mematuhi syarat penjaminan LPS atau yang dikenal dengan 3T. Syarat pertama, tercatat pada pembukuan bank. Kedua, tingkat bunga simpanan yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS. Ketiga, tidak menyebabkan bank menjadi gagal misalnya memiliki kredit macet.
Sumber: Antara
Penulis: Kenia Intan