MOJOK.CO – “Selamat datang Bapak Anies Baswedan, Gubernur Indonesia.” Begitu sambutan panitia Reuni 212 ke Gubernur Jakarta ini. Waw, Indonesia otw jadi provinsi nih.
Dalam acara Reuni 212 episode ketiga, beberapa tokoh politik ikut hadir menyemarakkan acara. Dari Wakil Ketua MPR sekaligus politisi PKS, Hidayat Nur Wahid, ada juga Mardani Ali Sera, dan juga anggota DPR RI sekaligus elite Partai Gerindra, Fadli Zon.
Massa sebenarnya sudah tampak berkumpul sejak pukul 03.00 dini hari. Usai melaksakan salat tahajud bersama dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah dan zikir, Reuni 212 episode ketiga ini dilanjutkan dengan pembacaan doa dan menyanyi lagu “Indonesia Raya”.
Acara kemudian dilanjutkan di Lapangan Silang Monas. Nah, di tempat inilah muncul peristiwa unik. Terutama ketika Anies Baswedan dipersilakan untuk memberi sambutan pembawa acara Reuni 212 menyeletuk “jabatan baru” bagi Gubernur DKI Jakarta ini.
“Selamat datang Bapak Anies Baswedan, Gubernur Indonesia.”
“Bapak Gubernur Indonesia. Sebelum 2024 mimpin Indonesia beneran, beliau harus tetap megang Jakarta. Takbir! Bapak Haji Anies Baswedan. Alhamdulillah beliau hadir di tengah-tengah kita,” lanjut panitia pembawa acara.
Waw, Indonesia otw jadi provinsi cuy.
Dalam sambutannya sendiri, Anies merasa bahwa dirinya bersyukur bahwa untuk keempat kalinya acara 212 dilaksanakan, semua berjalan dengan lancar dan damai.
“Monas menjadi tempat di mana semua berkumpul di mana, di lapangan besar ini dikirimkan pesan bahwa jumlah bisa banyak ratusan ribu berkumpul. Dari seluruh penjuru ketika sampai di tempat ini pesan yang dikirimkan adalah semua hadir. Mengirim pesan damai, aman, dan meneduhkan bagi semua,” kata Anies Baswedan.
Begitu Anies Baswedan menyebut “ratusan ribu”, tentu saja itung-itungan itu langsung dikoreksi oleh beberapa peserta.
Maklum, sebutan “ratusan ribu” itu kesannya seperti mengecilkan jumlah klaim massa yang hadir. Meskipun kalau secara perhitungan ilmiah, massa yang hadir hanya mencapai ribuan orang.
“Jutaan jumlahnya ya? Jutaan tuh katanya,” sambung Anies Baswedan seolah mengalah setelah dikoreksi oleh beberapa peserta Reuni 212 di sekitarnya.
Hal yang membuktikan bahwa tekanan massa pun bisa mengendorkan tekanan logika.
Lah gimana? Yang bilang ini mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu saja pernyataanya soal jumlah massa perlu hati-hati kalau nggak mau kena bully. Meski di sisi lain, bisa jadi Anies ingin memberi contoh, bagaimana pelajaran soal budaya mengalah dalam menghadapi desakan massa.
Hm, benar-benar contoh Gubernur Indonesia yang baik.
Oh, iya, karena sudah disambut sebagai “Gubernur Indonesia” gimana kalau setiap 2 Desember 2019 ditetapkan saja sebagai hari libur nasional aja sekalian? Dimulai dari hari ini juga boleh kok, Pak. Plis. (D/F)
BACA JUGA Halo Jokower, Serangan Kalian ke Anies Baswedan Bisa Jadi Bumerang atau tulisan rubrik KILAS lainnya.