Bandara Yogyakarta jadi yang teraman saat gempa dan tsunami
Apalagi Bandara Yogyakarta di Kulon Progo direkomendasikan sebagai tempat teraman apabila terjadi gempa bumi maupun tsunami. Konstruksi bangunan bandara tersebut sudah menggunakan metode tahan gempa dan tsunami.
“Bandara YIA di Kulon Progo itu satu-satunya bandara di ASEAN yang telah disiapkan untuk tahan gempa dengan magnitudo 8.5 dan tsunami sampai ketinggian 10 meter. Jadi kalau di Bandara YIA ada gempa dan tsunami jangan keluar. Insyallah tempat paling aman di lantai dua bandara,” jelasnya.
Bangunan Bandara Yogyakarta Kulon Progo menurut Dwikorita mampu menampung 10 ribu orang. Dari kondisi tersebut pihaknya mengimbau apabila terjadi situasi kedaruratan baik itu gempa bumi atau tsunami Bandara Yogyakarta bisa menampung karena memiliki tingkat ketahanan gempa yang baik.
“Jadi kalau ada gempa atau tsunami lebih baik di bandara, jangan kocar-kacir keluar,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan tahun ini Yogyakarta menjadi lokasi Ardex 2023. Alasannya, kota ini memiliki upaya mitigasi bencana selain potensi bencana yang cukup tinggi, khususnya terhadap bencana gempa bumi.
“Harapannya bisa memelihara dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana dengan negara-negara ASEAN. Selain itu, adanya Ardex juga bisa terbentuk pengelolaan pengurangan risiko bencana dengan melibatkan berbagai sektor,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Mengungkap Alasan Keluarga Terakhir di Kampung Mati Kulon Progo Pindah Rumah
Cek berita dan artikel lainnya di Google News