Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Tik Tok Si Aplikasi Goblok dan Nissa Sabyan Sebagai Penawarnya

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
21 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Yang sini suka goyang tetew nggak jelas, yang sana ternyata juga doyan dengerin selawatannya Sabyan. Komplit sudah. Tik Tok dan Sabyan adalah yin dan yang untuk generasi kekinian.

Kalau kita melakukan pencarian di Google Play dengan kata kunci “Aplikasi Goblok”, maka yang keluar adalah aplikasi video musik bernama Tik Tok. Yawla, yawla, padahal salah apa aplikasi ini?

Aplikasi kan sama seperti sebilah pisau, yang bisa digunakan untuk memasak, bisa juga untuk nodong orang yang lagi main aplikasi goblok. Artinya tiada hukum tetap untuk Tik Tok. Bisa haram, halal, makruh, sunah, mubah, dan semua itu masih tergantung sama yang pakai.

Meski begitu Tik Tok sebagai aplikasi sempat dikecam juga oleh banyak warganet karena attitude penggunanya yang terkadang kelewat batas wajar. Misal, pernah ada seorang pengguna yang kakeknya baru meninggal dunia, bukannya diyasinin atau ditahlilin, eh malah jenazahnya dijadikan latar belakang video Tik Tok. Lagu yang digunakan untuk merekam pakai lagunya Wiz Khalifa See You Again yang kebetulan juga jadi soundtrack film Fast & Furious 7. Aneh deh, padahal kakeknya juga bukan Paul Walker.

Itu sih masih mendingan, coba ini; ada sekumpulan remaja putri yang becandain agama dengan membuat Tik Tok sedang salat dengan latar musik lagu Jaran Goyang-nya Nella Kharisma. Mereka pakai mukena, goyang-goyang main-main dengan gerakan salat. Hedeh, kayaknya mereka belum pernah digigit anjing kacili. Tetew!

Sisanya, pengguna Tik Tok berasal dari kalangan anak SD yang masih kecil-kecil dan mbak-mbak gemes yang pakaiannya kekecilan. Lagu DJ Aisyah dan goyang dua jari adalah starter pack mereka.

Akan tetapi, tentu tidak semua pengguna Tik Tok semelehoy itu. Masih ada juga kok pengguna kreatif yang bisa menyalurkan hobi dengan Tik Tok tidak sekadar buat cari sensasi saja—ya cari sensasi juga sih cuma enggak yang kontroversial-kontroversial gitu. Kan aplikasi yang-dibilang-google-goblok ini memang diperuntukkan untuk mereka yang gemar nge-dance atau bahasa fisikanya; petakilan.

Belakang ini saya jadi semakin percaya kalau Tik Tok tidak seburuk yang digembar-gemborkan. Nyatanya ketika melihat Danilla Riyadi juga main Tik Tok kok saya suka-suka aja ya? Malah gemes banget rasanya. Padahal kan yang main Tik Tok nggak hanya Danilla?

Lagian, dari sisi yang lain, Tik Tok juga membantu musisi memopulerkan lagu mereka. Sekarang, siapa yang tidak pernah mendengar lagu Lagi Syantik-nya Siti Badriah? Saking terkenalnya lagu Lagi Syantik, sampai-sampai ada penggemar Iqbaal Ramadhan alias SoniQ yang menyanyikan lagu tersebut dengan asal dan kecentilan. Nyanyi Lagi Syantik, tapi ekspresinya kayak Lagi Syuntik. Liriknya pun diganti jadi begini:

Emang lagi manja, lagi pengen dimanja

Pengen berduaan dengan dirimu, Iqbaal~

Video ini bahkan sampai viral dan membuat pengguna Instagram dengan nama akun @nurrani_r tersebut diikuti banyak orang. Hal ini sempat membuat para kreator konten Instagram jadi iri hati dan dengki.

Sebab mereka yang susah payah memeras otak cari ide untuk bikin konten yang bagus malah dikalahkan oleh sesosok remaja putri yang sedang halu-halunya bikin video cuma modal yang-dibilang-google-goblok saja. Tapi mau bagaimana lagi, rezeki memang tidak bisa ditebak. Mungkin ini balasan karena pada masa lalu leluhur Nurrani pernah membebaskan ribuan budak atau hamba sahaya.

Namun, hidup tetap seimbang karena yin dan yang. Di saat ada yang bikin sepet, datang juga penawarnya. Saat dibutuhkan, Sabyan hadir untuk menjawab keraguan. Grup gambus dengan vokalis muda memesona itu langsung disukai banyak orang. Sejak itu, saya yakin Indonesia akan baik-baik saja di masa depan. Yang sini suka goyang tetew nggak jelas, yang sana ternyata juga doyan dengerin selawatannya Sabyan. Komplit sudah.

Iklan

Salah satu faktor Sabyan menjadi favorit adalah penampilan vokalis mereka yang juga trendi dan oke punya. Di video Ya Habibal Qolbu misalnya, bahkan Nissa tampak seperti anggota girlband Korea pakai hijab dengan close-up yang mengekploitasi kecantikannya. Nonton Nissa jadi berasa ngelihat penyanyi lagu K-pop perempuan jadi mualaf barusan tadi sore . Bahkan harus diakui, thumbnail wajah Nissa itu mengalahkan rentetan clickbait judul vlog-nya Gen Halilintar.

Setelah Indonesia diteror dengan pengeboman gereja di Surabaya, Sabyan tanggap merilis cover lagu Deen Assalam. Dengan suara merdunya, Nissa Sabyan mengabarkan kepada jutaan orang bahwa Islam adalah agama perdamaian. Tidak damai, tidak Islam.

Tidak hanya disukai oleh umat muslim Indonesia, Sabyan juga menarik perhatian orang-orang di luar Islam dan luar negeri. Musik memang universal. Bisa dilihat beberapa komentar bernada positif seperti ini:

“Aku Katolik, dalam lagu ini benar-benar menjelaskan Islam yang aku kenal selama ini. Jadi teroris bukanlah Islam!”

“Aku Hindu, tapi suka lagu ini. Sukses terus salam perdamaian untuk kita semua.”

Bahkan saya yakin, kalau cover lagu Deen Assalam ini masuk ke Desa Konoha, mungkin Pein Akatsuki juga membatalkan invasinya dan berkomentar, “Saya suka lagu ini walaupun saya sendiri adalah dewa dari Amagakure.”

Sekarang saya mengerti, kenapa saya yang muslim suka nonton Kera Sakti atau film Yoko. Sebab seni memang bisa dinikmati oleh semua orang. Lintas agama, nusa, bangsa, sampai lintas pilihan politik.

Hal yang juga bisa berlaku untuk Tik Tok, bahkan bisa dinikmati di segala kondisi pula, dari saat kakeknya meninggal sampai mainin agama yang tidak patut ditiru. Meski banyak yang bikin kesal, nyatanya Tik Tok bisa dinikmati oleh banyak spesies—termasuk homo sapiens seperti kita.

Kita?

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2018 oleh

Tags: anjing kaciliDesa Konohaiqbaal ramadhankera saktinella kharismanissa sabyansabyan gambustetewtik tokyoko
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Perayaan Mati Rasa. MOJOK.CO
Catatan

Memahami Beban Anak Sulung yang Penuh Luka dan Sembuh berkat Kejujuran

17 Februari 2025
Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap.MOJOK.CO
Ragam

Nelangsa Guru Pencak Silat dari Kera Sakti dan PSHT Gaji Cuma 300 Ribu: Saat Ada Onar Ikut Terseret, Tapi Kalau Muridnya Berprestasi Tak Dianggap

3 Agustus 2024
Perguruan Silat Kera Sakti, PSHT.MOJOK.CO
Ragam

Curhat Guru Pencak Silat Kera Sakti: Seumur Hidup Belum Pernah Berkelahi, Tapi Tiap PSHT Kisruh Selalu Dibawa-bawa

30 Juli 2024
3 Penyebab Rentetan Konflik PSHT dengan IKSPI Kera Sakti di Jawa Timur. MOJOK.CO
Kilas

3 Penyebab Rentetan Konflik PSHT dengan IKSPI Kera Sakti di Jawa Timur

5 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.