Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri dari Stafsus - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri dari Stafsus

Muthia Sayekti oleh Muthia Sayekti
23 April 2020
0
A A
Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri

Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Belva sedikit gegabah dengan buru-buru mengundurkan diri. Padahal dia hanya perlu belajar pada senior-seniornya di pemerintahan.

Belva seharusnya tidak perlu baper. Perdebatan publik yang menyudutkan karena diangap punya konflik kepentingan pada program Kartu Prakerja vs Ruangguru seharusnya tidak perlu membuatnya resign dari Staf Khusus Milenial Presiden.

Saya rasa Belva sedikit gegabah. Padahal dia hanya perlu belajar pada senior-seniornya di pemerintahan. Paling tidak, Belva bisa belajar untuk lebih tabah menghadapi mulut-mulut soak netijen. Dan, kepada siapa lagi Belva bisa belajar selain dari Lord Luhut Panjaitan kesayangan jutaan umat.

Bagaimana tidak? Bapak, eh, Lord Luhut yang terhormat ini konflik kepentingannya sudah ditelanjangi habis-habisan, bahkan sebelum Pemilu 2019 dilaksanakan. Namun apakah The Lord jadi baper? Ndak tuh. Doi nyantai aja.

Mau dibikin meme sesarkas apapun belio nampak teteg tak bergejolak. Tidak goyah, sungguh tangguh dan tidak memiliki rasa pekewuh barang sebiji sawi pun. Sungguh, harusnya Belva berguru pada belio ini. Biar teteg juga hatinya dan tidak buru-buru memutuskan untuk mengundurkan diri dari barisan plat merah.

Lagian Belva ini kenapa sih… kok seakan seperti anak bau kencur yang baru dewasa kemarin sore. Kalau memang berniat mau mengakumulasi kapital, ya jangan setengah-setengah dong. Masa iya baru digoreng satu isu aja udah langsung mateng, angkat kaki untuk meniriskan diri. Ndak suka akutu kalo anak muda lemah gitu.

Baca Juga:

Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung mojok.co

Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung

8 Oktober 2021
kompilasi from this to this versi pemerintah luhut binsar yasonna laoly pembebasan napi menteri terawan jokowi indonesia mojok.co Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus

Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus

4 Agustus 2021

Toh konflik kepentingan kan udah biasa terjadi, Mas Belva. Jangankan di tingkat pemerintahan pusat, pola semacam itu sebenarnya sudah jamak terjadi bahkan di pelosok pemerintahan desa. Ndak usah naif begitu lah. Mau dipaparkan contohnya?

Oke baiklah.

Misal nih Pemkot A mau punya gawe, sudah barang tentu EO-nya tak jauh-jauh dari rekanan orang dinas. Nanti untuk logistiknya, dipesankan katering milik istrinya orang kepala bagian ini atau itu. Kemudian untuk pengadaan barangnya diambilkan dari kontraktor kawan kuliahnya orang pemerintah kota juga.

Apakah itu KKN, Mas Belva? Oh, bagi mereka tentu tidak.

Itu namanya jalan rejeki yang ditentukan dari banyaknya relasi. Tentu saja relasinya tak sekadar pertemanan atau persaudaraan. Tetapi pertemanan atau persaudaraan berasaskan kepentingan. Istilah anak sekarang pripilej.

Yah, yang seperti sampeyan miliki sejauh ini. Apakah hal itu salah, Mas Belva? Ya jelas tidak. Orang mau berteman dan menjalin persaudaraan kok dilarang? Urusan jalinan relasi itu tulus atau berkepentingan, ya itu kan urusan belakangan.

Eh, lha kok… sampeyan ini sudah diparingi jalan rejeki dari Gusti Allah melalui relasi dengan Pak Presiden langsung lho. Kurang sangar apa? Kurang enak apa? Ladalah malah mengundurkan diri. Kufur nikmat betul sampeyan, Mas, Mas.

Saya sadar betul sih, disindir warganet itu memang pedih. Apalagi yang nyindir sak-endonesa-raya. Kalau bukan orang kaya, sudah stres betul mungkin sampeyan itu, Mas. Sudah banyak kasus perundungan yang berujung pada masalah kesehatan mental. Untung, sampeyan masih terselamatkan dengan punya banyak tabungan.

Ya misal, amit-amitnya sampeyan harus jadi penyintas depresi, sampeyan ndak pusing untuk bayar jasa psikiater lah. Coba bayangkan dengan warga kere yang iri sama prestasi Mas Belva di luar sana, kalau kena hantam netijen, mau makan aja susah, ndak punya pekerjaan karena di-PHK, keluar rumah takut corona, mau mudik ke pelukan orang tua dilarang pemerintah. Hasshhh, pedih, Mas Belva. Pediiih.

Tapi saya juga mencoba paham posisi seorang Belva sebagai generasi milenial yang duduk di sebuah instansi profesional. Tidak mudah memang untuk melakoni peran tersebut dengan latar belakang sebagai anak muda, yang tampak berprestasi, dan tercium bakal memiliki jenjang karier gemilang.

Satu sisi, dengan berbagai kelebihan tersebut, Mas Bleva ingin mendobrak tradisi yang mapan. Tradisi yang so last year seperti yang sudah biasa dilakukan oleh generasi boomer. Di sisi lain, melakukan perubahan pada sesuatu yang sudah mapan memang rentan risiko. Dari ancaman sanksi, lama dapat promosi, potong gaji, sampai disuruh mengundurkan diri. Ya, seperti yang terjadi pada Mas Belva saat ini.

Oleh sebab itu, anak muda yang punya otak cemerlang, ingin melakukan perubahan, dan (sok-sokan) idealis seringnya susah kaya raya. Alih-alih ingin memegang teguh misi mulia, akhirnya kehidupan personalnya sendiri yang tak jarang jadi sengsara.

Memang dilematis jadi anak muda itu, Mas. Kalau memang mau kariernya aman, ya manut saja dengan pola yang telah dibuat oleh para tetua. Tapi kalau memang tak tenang hatinya, ya mau ndak mau harus buat perubahan juga, dengan risiko seperti yang sudah saya tulis di paragraf sebelumnya.

Tapi sepertinya pilihan dilematis semacam itu tidak terjadi padamu, ya Mas. Lah sampeyan sudah mundur dari Stafsus Presiden bergaji 51 juta tiap bulan juga tidak langsung jatuh miskin kok. Sampeyan masih bisa nafas lega dan makan enak bahkan sampai satu dekade ke depan.

Kehilangan gaji yang bisa buat makan 10 keluarga sebulan tentu saja tidak rugi-rugi amat bagimu. Kan Ruangguru sudah telanjur tanda tangan kontrak dalam proyek Kartu Prakerja dengan anggaran miliaran rupiah. Udah cukup lah itu, lagian saya yakin Mas Belva itu orangnya ndak kemaruk-kemaruk amat.

Toh, di usia yang masih muda dengan start up yang punya prospek gemilang, langkah karier Mas Belva ke depan tentu ndak bakal suram dan bernasib menyedihkan kayak jutaan orang kere lainnya di republik ini.

Dan bukan tidak mungkin, kalau Mas Belva ke depan mau se-bodoamat pejabat lainnya waktu kena hantam kritik sana-sini, nasib dan perusahaan sampeyan bukan tidak mungkin akan segemilang Lord Luhut Panjaitan pujaan kita semuwa.

BACA JUGA Pada Akhirnya Staf Khusus Milenial Memang Lebih Baik, Lebih Baik Bubar Maksudnya atau tulisan rubrik ESAI lainnya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2020 oleh

Tags: BelvaLuhut Panjaitanstaf khusus presidenstafsus
Muthia Sayekti

Muthia Sayekti

Students of Media and Cultural Studies UGM

Artikel Terkait

Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung mojok.co
Kilas

Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung

8 Oktober 2021
kompilasi from this to this versi pemerintah luhut binsar yasonna laoly pembebasan napi menteri terawan jokowi indonesia mojok.co Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus
Pojokan

Gapapa Pemerintah Koreksi Target Herd Immunity Indonesia, Jujur Lebih Bagus

4 Agustus 2021
luhut panjaitan Proyek WC Lord Luhut Panjaitan dan Kontestasi Ideologisnya
Esai

Proyek WC Lord Luhut dan Kontestasi Ideologisnya

28 Februari 2021
pandora papers luhut panjaitan
Kolom

Usulan Netizen Agar Luhut Panjaitan Ditunjuk Sebagai Gubernur DKI Ad Interim Tidak Lahir dari Ruang Hampa

1 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kemenko Perekonomian Bela Ruangguru, Mengagungkan Sertifikat, Sebut Youtube Banyak Hoaks, Mirip Kisruh Penulis Bola Berlisensi MOJOK.CO

Kemenko Perekonomian Bela Ruangguru, Mengagungkan Sertifikat, Sebut Youtube Banyak Hoaks, Mirip Kisruh Penulis Bola Berlisensi

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

po bus mojok.co

5 PO Bus AKAP Terbaik Versi Kementerian Perhubungan 

6 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri

Yang Harusnya Belva Pelajari dari Lord Luhut Sebelum Mengundurkan Diri dari Stafsus

23 April 2020
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
Malang Kucecwara Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna MOJOK.CO

Malang Kucecwara: Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna

8 Februari 2023
Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS MOJOK.CO

Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS

6 Februari 2023
Erick Thohir Diasuh Glory Hunter Pange dan Tsamara Amany MOJOK.CO

Mempertanyakan Mesin B.E.D.A Erick Thohir Asuhan Pange dan Tsamara Amany yang Nggak Ada Bedanya

3 Februari 2023

Terbaru

Aksi klitih terjadi di titik nol kilometer. MOJOK.CO

Aksi Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Pelaku Nekat Bacok Korban di Titik Nol Km

8 Februari 2023
khofifah cawapres

Mendulang Suara Lewat Khofifah

8 Februari 2023
pedagang di harlah 1 abad nu mojok.co

Para Pedagang yang Berburu ‘Berkah’ di Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU

8 Februari 2023
Penemuan kerangka manusia, Rabu (8:2:2023) yang diidentifikasi sebagai Kasijo dievakulasi oleh tim forensik kepolisian. MOJOK.CO

Penemuan Kerangka Manusia di Godean, Berawal dari Mimpi Sarjiman

8 Februari 2023
tim sukses kampanye pemilu

Orang-orang Ini Nggak Boleh Ikut Kampanye Pemilu, Kalau Ngeyel Bisa Kena Sanksi

8 Februari 2023
Spiderman dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU MOJOK.CO

Spider-Man yang Jalan Kaki 50 Km dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Satu Abad NU 

8 Februari 2023
partai hijau indonesia

Mengenal Partai Hijau Indonesia: Suarakan Isu Lingkungan, Anti Mengultuskan Pemimpin

8 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In