Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sentilan Fahri Hamzah ke Nadiem Makarim Adalah Ancaman bagi Dunia Rasan-rasan Kita

Muhammad Zaid Sudi oleh Muhammad Zaid Sudi
23 September 2020
A A
Sentilan Fahri Hamzah ke Nadiem Makarim Adalah Ancaman bagi Dunia Rasan-rasan Kita

Sentilan Fahri Hamzah ke Nadiem Makarim Adalah Ancaman bagi Dunia Rasan-rasan Kita

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sentilan Fahri Hamzah soal program yang digagas Nadiem Makarim itu bahaya sekali. Dunia rasan-rasan rakyat bisa dirampas ini!

Di sebuah toko buku yang masih sepi, beberapa karyawan duduk mengobrol. Satu orang bertindak sebagai keynote speaker, sementara yang lain menyimak dengan tekun. Dari jarak yang agak dekat saya dapat mendengar obrolan mereka. Topiknya nggak main-main, soal perseteruan antara Krisdayanti (KD) dengan anaknya, Aurel. 

Sesekali terdengar ada timpalan atau sanggahan dari para pendengar tapi dengan cekatan dibantah atau diluruskan oleh si keynote speaker. Penguasaan si keynote atas masalah keluarga KD itu membuat saya menduga, jangan-jangan karyawan ini masih kerabat atau tinggal serumah dengan KD atau Anang. Jadi pekerjaan di toko buku ini kedok saja.

Akan tetapi dugaan saya itu patut diragukan ketika saya ingat lagi betapa banyaknya acara televisi yang menayangkan aktivitas keluarga artis. Infotainment dengan aneka ragam gaya diputar saban hari plus berjibunnya kanal pribadi artis.

Dari sana, saya jadi maklum jika semua orang kini mengenal sangat dekat dengan semua artis. Hampir seperti bagian keluarga sendiri.

Kita, misalnya, jadi tahu rupa dapur Ruben Onsu, merek kulkasnya, kamar tidurnya, jumlah koleksi sepatu istrinya, nama kuda anaknya, tagihan listriknya, nama para asistennya, dan juga hampir semua masalah yang menimpanya. 

KD sendiri memang tidak punya acara di televisi seperti halnya Diary Onsu, Keluarga Bosque, atau Janji Suci Raffi dan Gigi, tapi konfliknya dengan Aurel sempat jadi berita yang setiap hari nongol di acara gosip atau beranda media sosial. 

Setiap perkembangan kecil dari kehidupan KD dan Aurel pun jadi berita baru saat itu. Siapa saja yang sudah siap menyanyi di acara pernikahan Aurel nanti, sikap KD yang dingin atas album solo anaknya yang viral, sampai terawangan paranormal tentang Aurel.

Gila, informasi yang detail sekali. Bahkan jauh lebih detail daripada laporan harta pejabat.

Berita-berita itu bisa menjadi bahan gosip yang renyah di warung, tempat kerja atau di mana saja ketika sedang kumpul-kumpul. Barangkali faktor inilah yang bikin infotainment jadi candu.

Masalahnya, candu itu agaknya tidak bisa dirasakan oleh Fahri Hamzah. Sosok yang belum lama menerima medali penghargaan dari Presiden Jokowi. Setelah mendapat penghargaan itu, Fahri Hamzah melempar sentilan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Dalam tweet-nya, selain mengkritik kebijakan Menteri Nadiem Makarim, blio juga terlihat menyesalkan konten-konten televisi kita selama ini.

Pak @nadiemmakarim yth,
Dariada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan scara pendidikan sampai 50%. Layar tv sdh ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan. @jokowi

— #2020ArahBaru (@Fahrihamzah) September 10, 2020

Menurut Fahri Hamzah, ketimbang Pak Menteri Nadiem Makarim membuat kebijakan membagikan pulsa kepada siswa yang tentu akan menyedot banyak anggaran dan belum tentu efektif, Fahri Hamzah mengusulkan agar lebih baik memaksimalkan fungsi televisi sebagai media pembelajaran.

Iklan

Di tengah sejumlah kendala sekolah online yang kerap diberitakan, usulan ini menjadi kabar baik. Televisi hampir ada di setiap rumah, tidak perlu mencari sinyal ke atas gunung atau pinggir jurang, dan tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam untuk beli paket data. Begitu ide besar dari Fahri Hamzah.

Oke deh, Pak Fahri Hamzah, usulan sampean ini memang brilian. Hanya saja Pak Fahri harus tahu, infotainment telah sukses memberi ruang untuk melupakan barang sejenak masalah rakyat selama ini.

Siaran-siaran tak mendidik sudah menjadi pelarian dari kegelisahan utang di toko tetangga, angsuran KPR, pertengkaran dengan pasangan, atau jeda dari hiruk pikuk perdebatan politik dalam menangani pandemi.

Lebih-lebih jika berita tersebut berkaitan dengan figur publik, terutama kalau figurnya lagi kena nasib buruk. Mulai dari soal-soal sepele seperti baju Nikita Mirzani yang keserimpet hingga terjerat narkoba, perselingkuhan, perceraian, bahkan sampai gosip-gosip pejabat korupsi.

Eskapisme yang ditawarkan oleh berita-berita para pesohor itu mendorong rakyat Indonesia untuk terus menantikan babak-babak baru dari kasusnya. Spekulasi apakah pernikahan Aurel dan Atta jadi digelar di Gelora Bung Karno atau apakah KD dan Raul Lemos akan datang di pernikahan Aurel kelak juga jadi berita yang ditunggu-tunggu.

Jauh lebih ditunggu ketimbang harus mengelus dada melihat pemerintah menangani pandemi dengan cara nekat. Tetap mau menggelar pilkada, misalnya. Benar-benar kayak dagelan yang lebih menjemukan daripada striping sinetron. Itu lagi, itu lagi tokoh antagonisnya.

Karena itu, meskipun berita-berita politik dan kabar soal pandemi menggelegar, banyak masyarakat lebih doyan untuk tetap mengikuti gosip artis. Tak masalah kalau terus diulang di beberapa acara gosip. Nyatanya gosip artis jauh lebih mudah dimengerti ketimbang gosip kebijakan pemerintah.

Apalagi infotainment terbukti sukses memanjakan kita dengan menyuguhkan semuanya. Transparansinya terasa begitu nyata. Seperti kita bisa tahu data berapa isi rekening KD misalnya. Hal yang berbanding terbalik dengan isi rekening pejabat negara yang penuh rahasia.

Oleh karena itu, saya waswas sekali dengan sentilan Fahri Hamzah ke Nadiem Makarim ini. Usulan yang berisiko jadi kabar buruk bagi dunia rasan-rasan kita, netizen Indonesia yang sudah expert dalam dunia perghibahan dunia akhirat.

Lebih-lebih kalau tujuan sesungguhnya dari kritik Fahri Hamzah itu bukan ke Nadiem Makarim, tapi justru upaya untuk menggusur acara-acara ajaib gosip artis. Lantas dengan memanfaatkan momentum pandemi ini, acara-acara itu diganti dengan acara yang lebih edukatif.

Bila rencana itu benar-benar berjalan, bakal ada banyak program kasak-kusuk yang akan dipangkas. Artinya, sumber rasan-rasan masyarakat otomatis akan berkurang.

Lalu saya jadi membayangkan ketika duduk lagi di toko buku yang sama esok hari, saya mendengar karyawannya bicara soal restorasi Meiji, gosipin Perang Diponegoro, sampai debat kusir cara menghitung luas jajar genjang.

Tentu sambil diselingi rasan-rasan jalannya pemerintahan Presiden Jokowi karena acara gosip artis sudah tidak punya jatah tayangan lagi.

BACA JUGA Menghitung Kekayaan Krisdayanti dan tulisan Muhammad Zaid Sudi lainnya.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2020 oleh

Tags: aurelFahri HamzahgosipjokowiKrisdayantiNadiem Makarim
Muhammad Zaid Sudi

Muhammad Zaid Sudi

Kadang penulis, kadang penerjemah, kadang guru ngaji. Tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.