Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Selamat Ulang Tahun Mojok.Co

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
28 Agustus 2015
A A
Selamat Ulang Tahun Mojok.Co

Selamat Ulang Tahun Mojok.Co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Teman-teman yang baik,

Bersama surat cinta ini, saya lampirkan seruan untuk memulai revolusi. Dan teman-teman adalah orang-orang terpilih untuk terlibat dalam revolusi tersebut. Besar harapan kami di Mojok.Co agar teman-teman sekalian bersedia ikut serta dalam gerilya, penguatan kantung-kantung perjuangan, menuju serangan besar pada tanggal 28 Agustus 2014 nanti. #Halah

Intinya begini. Kami sedang menyiapkan situsweb hiburan yang akan diluncurkan tanggal 28 ini. Situsweb ini dipersiapkan untuk jangka panjang. Kami meminta teman-teman sekalian menjadi bagian dari rencana ini, menjadi penulis reguler setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Nah, untuk persiapan peluncuran, kami minta teman-teman menulis 2 artikel, minimal 400 kata, deadline-nya tanggal 27. Jadi masih ada waktu seminggu.

Demikian surat cinta ini saya buat, keterangan teknis lainnya ada di dalam lampiran. Jika ada hal-hal lain yang masih harus dibicarakan, saya terbuka untuk dihubungi kapan saja.

Salam.

Begitulah pesan yang saya terima dari Pemred Mojok.co, tanggal 20 Agustus tahun lalu via email. Pesan itu sekaligus menjadi penanda awal bagi saya sebagai penulis Mojok.

Saya belum ngeh dengan konsep Mojok waktu itu, mangkanya ketika saya diminta untuk membuat satu tulisan, saya masih bingung dengan gaya tulisan yang diinginkan. “Tulisan apa saja, temanya bebas, kayak tulisan-tulisan di blogmu,” kata si Pemred yang belakangan saya ketahui bernama Arlian Buana—Pemred yang usianya masih cukup muda, kendati dalam gurat-gurat wajahnya sudah nampak jelas raut keletihan yang teramat sepuh.

Saya akhirnya membuat tulisan yang isinya tentang curahan hati saya. Dan alhamdulillah, tulisan berjudul “Pledoi Truk Boks dan Sandal Joger sebagai Jomblo Abadi” itu ternyata lolos dari kurasi si Pemred dan tayang di Mojok dua hari setelah saya kirim. Tepat satu hari setelah tayang, uang honorarium pun meluncur ke nomor rekening saya dengan lancar bak konvoi Moge.

Sejak tulisan pertama saya dimuat, saya kemudian diminta untuk kembali menulis. Si Pemred meminta saya untuk menyetor tulisan empat kali dalam sebulan, artinya satu minggu satu naskah. Tapi apa daya, raga lemah ini tak mampu menuruti hasrat binal si Pemred. Saya tak pernah bisa menyetor empat tulisan dalam sebulan, paling-paling cuma satu atau dua. Pernah sih sebulan sampai tiga tulisan, tapi itupun karena saya kalah taruhan bola sama si Pemred.

Total, dalam satu tahun, saya hanya bisa menyetor 16 tulisan, di mana 14 tulisan dimuat, sedangkan dua sisanya ditolak mentah-mentah karena kurang memenuhi syarat kompetensi. Yah, namanya juga Mojok.co, media baru yang belagu dan banyak maunya.

***

Bagi saya, menjadi penulis Mojok jelas merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan ketimbang sekadar Naik delman istimewa ku duduk di muka. Karena saya bisa menimba ilmu menulis, bertukar pikiran, dan melihat cara pandang sesuatu dari dimensi yang berbeda.

Menjadi penulis Mojok membuat saya bangga, dan sedikit (((jumawa))). Lha betapa tidak, banyak penulis-penulis kaliber wahid yang juga nyambi jadi penulis Mojok, antara lain Arman Dhani, Iqbal Aji Daryono, Eddward S Kennedy, Puthut EA, Muhidin M Dahlan, Edi AH Iyubenu, Candra Malik, Rusdi Mathari, AS Laksana, dan masih banyak lagi. Bagi saya yang cuma blogger kelas menengah PAUD ini, bisa berdiri satu bilik dengan barisan nama-nama beken di atas tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri .

Menjadi penulis Mojok juga melahirkan prestise tersendiri. Sebagai media yang membayar penulisnya dengan honorarium yang cukup tinggi, Mojok menarik banyak orang untuk berlomba-lomba mengirimkan tulisannya agar bisa dimuat. Maka tak heran jika kemudian banyak yang menganggap kalau para penulis yang pernah nampang di Mojok pastilah penulis yang linuwih, dan punya ilmu kanuragan penulisan yang mumpuni.

Kendati demikian, ada juga sisi tidak menyenangkan dari menjadi penulis Mojok. Yah, maklum saja, sebagai media yang berjalan dengan menembus sudut pandang konvensional, Mojok kerap dianggap sebagai media nyeleneh. Dan konsekuensinya jelas, akan selalu ada haters yang tak bosan-bosannya nyinyir sama para penulis Mojok—termasuk saya.

Beberapa kali saya sempat kena nyinyir yang cukup nylekit dari pembaca, dibilang goblok lah, tidak berpendidikan lah, dan lain sebagainya. Namun alhamdulillah, sebagai lelaki bulletproof, lelaki yang nothing to lose, lelaki titanium, saya selalu bisa menanggapi nyinyiran itu dengan santai, elegan, dan tidak terpancing. Ya maklumlah, penulis Mojok memang disyariatkan untuk selalu bersahaja. 🙂

Namun, lebih dari itu semua, yang paling tidak menyenangkan adalah ketika naskah ditolak mentah-mentah, apalagi kalau saya sedang sangat mengharapkan uang honorarium karena kondisi keuangan yang memang sedang kere-kerenya. Padahal, giliran pas punya duit, naskah yang saya buat malah sering lolos begitu mudahnya. Bajingan tengik, memang taek itu Pemred. Golok mana, golok?

***

Jujur, saya tak pernah menyangka Mojok bakal tumbuh sepesat ini. Rate share-nya tinggi, follower serta subscriber-nya bejibun, dan pengunjung hariannya konon mencapai puluhan ribu. Mojok kini tumbuh menjadi media yang menjadi rujukan bagi segenap insan yang sudah tiada tahan dengan aneka tulisan di media mainstream yang hanya menampilkan sudut pandang yang itu-itu saja. Singkatnya, Mojok kini bertranformasi menjadi media yang sangat luar biasa.

Iklan

Jangankan saya, lha wong Kepala Sukunya saja juga tidak menyangka kok. Sungguh sebuah pencapaian yang sangat tidak terduga untuk ukuran situsweb yang baru berumur satu tahun.

Nah, di usianya yang sudah menginjak tahun pertama ini, saya sebagai salah satu penulis Mojok mengucapkan: “Selamat Ulang tahun Mojok.co, semoga semangkin cemerlang dan semangkin berkibar di ranah maya.”

Semoga di tahun berikutnya, jumlah pengunjung Mojok semakin banyak dan bisa menyalip jumlah pengunjung Buzzfeed. Aamiin.

Eh, btw, bisa kali honorarium buat penulisnya ditambah… Hehe. Hehe. Hehehehehehehe.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: #SetahunMojokMojokUlang Tahun Mojok
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Purwokerto Tidak Istimewa, tapi Nyaman Melebihi Jogja MOJOK.CO
Esai

Pandji Benar. Purwokerto Memang Tidak Istimewa, Tapi Lebih Nyaman Ketimbang Jogja

21 Juni 2024
Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten
Video

Jejak Angkringan Dari Masa ke Masa, Jadi Andalan Warga Jogja, Solo, hingga Klaten

16 April 2024
Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik…
Video

Putcast Edisi Jeda: Kepala Suku Mojok Sedang Bosan Ngomongin Politik

27 Juli 2023
Wisnu Prasetya: Netralitas Media Cuma Ilusi Belaka!
Video

Wisnu Prasetya: Netralitas Media Cuma Ilusi Belaka!

9 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.