Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Selamat Jalan, Julia Perez

Cepi Sabre oleh Cepi Sabre
11 Juni 2017
A A
julia_perez_mojok

julia perez

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Grup WA dan bulan puasa kadang-kadang bukan pasangan ideal. Beberapa hari lalu seorang teman mengirim foto, yang diambil diam-diam, seorang bapak dengan songkok di kepala sedang asyik ngemil bakso di bawah terik matahari kota Surabaya. Kalimat yang menyertainya: “Apa gak malu sama yang dipakai di kepala, tuh?”

Komentar langsung berhamburan di grup WA saya itu. Tidak perlu jadi anggota MUI untuk tahu bahwa sebagian besarnya adalah olok-olok. Banyak yang galak, tidak sedikit juga yang kocak, sampai seorang teman yang lain menutupnya dengan ringkas: “Jangan sampai puasa kita cuma mendapat lapar dan hausnya saja ….”

Mak klakep. 

Komentar-komentar tentang si bapak langsung berhenti. Sampai tulisan ini dibuat, bahkan belum ada pemberitahuan di hape saya kalau ada kiriman baru di grup WA itu.

Saya bukan Cak Rusdi dan ini bukan kisah tentang Cak Dlahom dan Mat Piti, tapi saya mengingat seorang artis baru di sebuah acara bincang-bincang yang tidak bertahan lama di televisi beberapa tahun lalu. Acara itu mengundang beberapa artis perempuan sekaligus untuk membahas satu tema. Saya lupa temanya tapi mengingat pertanyaan dari sang artis baru yang konon lama tinggal di Perancis: “HRD itu apa sih?”

Ria Irawan, kalau tidak salah ingat, yang duduk di hadapannya, menjawab setengah bercanda, “Security, keamanan.”

Sang artis baru mengejar, “Berarti satpam, kan? Terus apa urusannya satpam sama yang lagi kita bahas?”

Setelahnya, artis itu sering menghiasi layar kaca; dan yang paling menonjol, tentu saja, kemolekan tubuhnya. Lalu beberapa kontroversi mengikutinya, mulai dari perkelahiannya dengan sesama artis di sebuah film yang berujung dijebloskannya keduanya ke dalam penjara, album perdananya yang diselipi bonus kondom, sampai kisah cintanya yang naik-turun dengan seorang pesepakbola tetangga Lionel Messi.

Mungkin kehidupan artis memang seperti itu, banyak dramanya, sebagaimana kehidupan penulis yang banyak ceritanya.

Kemolekan tubuh sang artis kemudian juga jadi bahan olok-olok di media sosial. Sebuah meme menggambarkan genangan air dan sang artis yang berbaring, dengan caption: “Banjirnya sudah sedada orang dewasa.” Entah apa yang ingin dibahas di meme itu, banjirnya atau buah dada sang artis.

Saya ingat Dolly Parton, yang diingat orang karena ukuran buah dadanya, suatu kali pernah berkata, “Orang-orang sering membuat lelucon tentang dadaku, tapi kenapa mereka tidak pernah melihat hati di belakang sepasang buah dada ini?”

Artis yang saya bicarakan tidak lepas dari kontroversi dan tulisan ini tidak berusaha membuatnya suci, tapi beberapa temannya mengingat kerendahan hatinya. Pasca divonis mengidap kanker leher rahim, dia menunjukkan solidaritas kepada orang-orang yang senasib-sepenanggungan dengannya. Konon sumbangan dari orang-orang untuknya juga diberikan kepada penderita kanker yang lain.

Soal hubungannya dengan pemain sepakbola, jangan tanya Gaston Castano, tapi tanyalah Sergei Litvinov, pesepakbola asal Rusia yang terpaksa berjualan jus di Solo karena gajinya tidak kunjung cair. Adalah sang artis yang membiayai kepulangan si pesepakbola, korban brengseknya pengelolaan sistem persepakbolaan nasional itu.

Ingatan, kita tidak bisa memilih yang mana yang akan muncul di kepala, tapi kata-kata sepenuhnya di bawah kendali kita. Menghujat yang sudah pergi (saya tahu beberapa masih melakukannya media sosial) tidak akan membuat orang jadi lebih suci dari yang lain. Persis seperti teman-teman saya yang mengomentari bapak-bapak yang ngemil bakso di siang bolong di bulan puasa.

Iklan

Puasa, kata teman saya tadi, jangan sampai cuma mendapat lapar dan hausnya saja. Hidup, saya rasa, juga jangan sampai cuma diisi meme dan komentar pedas saja.

Artis yang saya bicarakan itu sudah pergi. Hidupnya memang penuh drama, dicintai sebagian orang dan dibenci sebagian lain. Kepadanya saya tidak berhak memberikan penilaian apa-apa. Cuma ucapan:

“Selamat jalan, Mbak Julia Perez. Semoga tenang di tempat segalanya tidak dinilai dari ukuran buah dada, tapi dari hati yang berada di baliknya.”

 

 

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2021 oleh

Tags: Cak DlahomDolly PartonGaston CastanoJulia PerezLionel MessiMat PitiPuasaRia IrawanSergei Litvinov
Cepi Sabre

Cepi Sabre

Artikel Terkait

3 Alasan Orang Sleman Malas Bukber ke Bantul, Selain Karena Egois dan Jogja Selatan Isinya Gondes.mojok.co
Ragam

Bagi Warga Bantul Ajakan Bukber di Sleman Adalah Bentuk Diskriminasi dan Ketidakadilan, Apa Orang Jogja Utara Memang Egois?

15 Maret 2024
Penambang Kawah Ijen Tak Puasa Demi Baju Lebaran Anak MOJOK.CO
Catatan

Perjuangan Penambang Belerang Kawah Ijen Banyuwangi Demi Baju Lebaran Anak Istri, Puasa-puasa Tetap Naik Turun Gunung Memikul Ratusan Kg Hasil Tambang

11 Maret 2024
Menelusuri Sejarah Takjil Pertama Berkah Gulai Kambing di Kauman Jogja. MOJOK.CO
Geliat Warga

Menelusuri Sejarah Takjil Pertama, Berkah Gulai Kambing di Kauman Jogja

19 April 2023
Cerita di Balik Anak Kos yang Suka Berburu Takjil Gratis. MOJOK.CO
Geliat Warga

Cerita di Balik Anak Kos yang Suka Berburu Takjil Gratis

18 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.