Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Nama Saya Vagina, Nama Aneh dan Vulgar yang Bikin Luka Batin

Nama yang dulu saya anggap unik dan indah berubah jadi annoying.

Misvi Amalia Wahyuninsih oleh Misvi Amalia Wahyuninsih
30 Desember 2021
A A
Nama Saya Vagina, Nama Aneh dan Vulgar yang Bikin Luka Batin MOJOK.CO

Ilustrasi nama vagina. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Misvi atau vagina. Nama yang dulu saya anggap lucu dan unik, berubah jadi annoying. Mau marah, tapi lama-lama capek sendiri.

Beberapa hari yang lalu saya mengirim esai ke Mojok dan tayang pada 20 Desember 2021. Esai yang saya tulis berjudul “20 Tahun Sumpah Serapah untuk Bapakku dari Mertuanya karena Kami Tinggal Serumah”. Artikel tersebut mendapatkan banyak komentar.

Ada salah satu komentar yang menarik. Katanya, dia “risih” dengan nama saya. Berkat komentar itu, saya jadi ingat bahwa nama saya memang aneh dan vulgar. Nama saya Misvi Amalia Wahyuningsih.

Misvi… miss v… vagina. Memang terdengar vulgar.

Sebenarnya, waktu masih SD, saya menyukai nama ini karena paling beda dari teman-teman yang lain. Kala itu yang menjadi highlight, alias yang sering dibicarakan adalah nama belakang saya, yaitu “Wahyuningsih”.

Teman dan para guru saya sering bertanya, “Anaknya Pak Wahyu dan Bu Ningsih, ya?”

Dan ya, saya memang anak Pak Wahyu dan Bu Ningsih. Berkat nama belakang itu, teman saya bisa dengan mudah mengetahu nama bapak dan ibu yang kemudian akan dijadikan bahan ledekan dan itu masalah.

Tapi semuanya berubah ketika SMP….

Saya mulai curiga kalau nama Misvi sebagai cara menghaluskan kata “vagina” sudah diketahui artinya oleh kakak-kakak OSIS. Ketika mengabsen nama saya, mereka malah cengengesan. Namun, sebagai anak yang masih polos, saya nggak punya pikiran macam-macam.

Suatu hari, ada dua Mbak petugas perpustakaan yang bertanya soal nama saya, tapi sambil menahan tawa. Salah satu dari mereka bertanya, “Kamu tahu nggak arti nama kamu?”

Bingung karena tiba-tiba ditanya begitu, saya malah balik nanya, “Kenapa emang, Kak?”

Mereka tidak menjawab, tapi menyodorkan majalah perempuan dan menunjuk salah satu istilah: miss v. setelah membaca seluruh kalimat yang mengandung istilah tersebut, saya langsung paham, sekaligus kaget. Selama ini, nama Misvi sebagai kata ganti vagina, memang begitu vulgar.

Iya, saya tahu kamu sedang tersenyum geli ketika membaca tulisan saya di atas. Saya sendiri malah bingung kenapa kedua orang tua saya memberi nama yang begitu “unik”.

Suatu ketika karena penasaran, saya bertanya kepada ibu tentang arti nama saya yang dekat dengan istilah vagina itu. Ibu menjawab, “Misvi diambil dari kata “Mississippi”, yaitu salah satu sungai terpanjang di Amerika. Jadi, semoga pemikiran kamu sepanjang Sungai Mississippi.”

Iklan

Jawaban ibu terdengar meyakinkan, meski saya curiga itu cuma akal-akalan beliau saja. Setelah mendengar penjelasan ibu, saya malah mulai insecure.

Nama yang dulu saya anggap unik dan indah berubah jadi annoying. Belum lagi ketika ada teman laki-laki dengan otak mesum yang menyebut nama saya dengan gaya menggoda. Naudzubillah bikin saya jijik. Rasanya pengin pindah planet saja.

Semuanya terulang lagi ketika SMA. Bahkan sampai ada guru yang bertanya dengan nada menyalahkan saya.

“Ih, ini orang tuamu kok ngasih nama kaya gini.”

Saya menjawab, “Ya terserah orang tua saya, dong. Kenapa Ibu yang repot?”

Tentu saja saya cuma berani menjawab dalam hati. Saat itu saya kesal sekali karena dialah yang membuat seisi kelas tahu kalau nama Misvi itu artinya vagina. Sangat vulgar. Lagian dia nggak punya hak untuk berkomentar dengan nada seperti itu. Tapi demi keselamatan belajar, saya hanya diam.

Teman-teman saya juga banyak yang bertanya arti nama saya. Tentu saja saya berdalih dengan bilang, “Misvi itu diambil dari Sungai Mississippi, salah satu sungai terpanjang di Amerika. Kata ibu biar pemikiran saya sepanjang Sungai Mississippi.” Yup, saya hanya mengulang kalimat yang ibu katakan.

Tapi mereka jelas sudah tahu arti sebenarnya dan karena itu saya masih sering dirundung meski katanya cuma bercanda.

Bercanda. Tapi sama sekali tidak lucu.

Bercanda. Hanya agar saya jadi kehilangan hak untuk marah.

Bercanda. Agar tak disebut merundung.

Saya sudah berusaha mengabaikan “bercandaan” itu. Namun, saya malah makin nggak suka sama nama ini.

Kadang ada orang yang benci ketika nama mereka salah ditulis atau dilafalkan. Kalau saya malah nggak keberatan. Saya malah bersyukur jika ada yang memanggil saya dengan panggila “Mispi”, “Nisbi”, atau apa saja asal bukan Misvi yang artinya vagina itu.

Jika didata ulang, saya akan bilang kalau nama saya dilafalkan dengan “p”, bukan “v”. Jadi, pada akhirnya, di data resmi pemerintah, nama resmi saya adalah Mispi, bukan Misvi. Perubahannya terlihat simpel, tapi bermakna buat saya. Bukan Misvi yang berarti vagina.

Yah, setidaknya itu dulu. Sekarang saya sudah lebih legawa, kadang lupa kalau nama ini vulgar. Tapi sialnya, ada saja orang yang ngeh dan kembali mengingatkan bahwa nama saya berarti vagina.

Harus saya tegaskan bahwa selama 19 tahun menyandang nama aneh dan vulgar rasanya nggak menyenangkan. Nama ini, mau gimana juga, sudah menimbulkan luka batin yang bikin saya jadi insecure. Rasanya seperti rambut kena permen karet, susah lepas dan annoying. Kadang terpikir untuk mengganti nama, tapi pasti ribet.

Meski tidak menyenangkan, paling tidak ada beberapa pelajaran yang bisa  saya dipetik. Pertama, hati-hati memberi nama anak. Sebelum memberi nama, pastikan artinya baik. Anak akan menyandang nama itu seumur hidup.

Kedua, kurang-kurangi nanya arti nama orang. Bisa jadi, nama aneh seseorang bisa menghadirkan trauma tertentu. Agak susah, ya. Tapi, coba, deh.

Ketiga, hargai orang yang punya nama “unik”. Mungkin mereka nggak marah atau sebetulnya memendam kemarahan itu karena dianggap “bercanda”. Kadang malah ikut tertawa. Tapi percayalah, akan ebih baik jika kita menghargainya dengan tidak membahasnya sama sekali.

Sekian tulisan ini. Saya kirim doa untuk kalian dengan nama unik dan sering jadi bahan bercandaan. Semoga terhindar dari luka batin karena memendam kemarahan, ya.

BACA JUGA 20 Tahun Sumpah Serapah untuk Bapakku dari Mertuanya karena Kami Tinggal Serumah dan artikel menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penuis: Misvi Amalia Wahyuningsih

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2021 oleh

Tags: kemaluan perempuanmiss Vnama anaknama anehnama unikVagina
Misvi Amalia Wahyuninsih

Misvi Amalia Wahyuninsih

Mahasiswa baru. Tinggal di Depok.

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
Pojokan

Saran untuk Atta Halilintar yang Bingung soal Nama Anak

23 Oktober 2021
pendidikan seks anak
Pojokan

Pendidikan Seks dalam Pertanyaan Anak: Bayi Muncul dari Mana dan Jawaban Ortu Zaman Dulu

9 Agustus 2021
Karena Nama Adalah Doa, Pemuda Atheis Ini Tidak Punya Nama mojokx firal mojok.co
Kolom

Karena Nama Adalah Doa, Pemuda Ateis Ini Tidak Punya Nama

2 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.