MOJOK.CO – Menjelang Pemilu 2024, satu tokoh mulai menunjukkan sinarnya. Dia adalah Muhaimin Iskandar. Kita mengenalnya dengan nama Cak Imin.
Pesta demokrasi akbar, Pemilu 2024, sudah di depan mata. Nanti, di Pemilu 2024, akan dilakukan secara serentak pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR/DPRD, dan selanjutnya kepala daerah.
Hajatan akbar rakyat Indonesia ini akan menjadi sebuah proses demokrasi penuh dinamika. Bakal calon presiden yang akan maju di Pemilu 2024 pun semakin gentar terdengar di permukaan. Salah satunya adalah Muhaimin Iskandar, yang populer kita sebut Cak Imin.
Awal perjalanan politik pemuda asal Jombang ini dibarengi dengan lahirnya era Reformasi. Pada tahun itu, 1998, bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama, mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ditunjuk sebagai sekretaris Jenderal (Sekjen).
Muhaimin Iskandar, yang akrab dipanggil Gus Imin atau Cak Imin, yang lahir di Jombang, Jawa Timur 24 September 1966 aktif sejak menjadi mahasiswa di Universitas Gajah Mada dan bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Ayah dari tiga orang anak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB pada tahun 1999 dan termasuk pimpinan termuda pada saat itu. Pada 2004, Muhaimin Iskandar terpilih kembali menjadi anggota DPR dan menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Di Pemilu selanjutnya, Cak Imin terpilih menjadi anggota DPR untuk yang ketiga kalinya dan diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014.
Sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar melihat adanya permasalahan outsourcing yang terjadi di Indonesia. Selain itu, beliau juga memperjuangkan nasib para TKI yang dianiaya. Cak Imin mengirimkan surat protes kepada satuan tugas tenaga kerja Indonesia di Malaysia terhadap peristiwa pemerkosaan TKI yang dilakukan oknum kepolisian Malaysia.
Saat ini, Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 dan secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2019-2024. Pada Maret 2022 lalu, Muhaimin Iskandar menegaskan siap maju dan menjadi Calon presiden di pemilu 2024 yang beliau sampaikan pada acara Deklarasi Dukungan oleh Gerakan Perempuan NU di Malang, Jawa Timur.
Melihat deklarasi yang beliau sampaikan, membuat akun Instagram pribadinya dibanjiri komentar netizen. Hal ini bisa dilihat di unggahan beliau terkait kegiatan ini di tanggal 19 Maret 2022 pada akun instagram @cakiminow dengan memperoleh 229 komentar dan view dengan total 455.288 akun yang jika dibandingkan dengan view ungguhan sebelumnya hanya sebanyak 49.369, mengalami peningkatan lebih dari 800% viewers.
Dengan adanya konten Cak Imin menuju Pemilu 2024 ini juga berdampak terhadap viewer pada postingan selanjutnya yang memiliki viewers cukup besar. Jika dilihat lebih dalam, akun Instagram yang memiliki followers 2,52 juta ini juga memiliki engagement rate sebesar 0,05% dengan rata-rata likes/post sebesar 1,31 ribu dan komentar atau ungguhannya sebesar 112.
Catatan ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam proses branding Cak Imin menuju Pemilu 2024. Menurut riset dari DataReportal menunjukkan bahwa jumlah pengguna Instagram di Indonesia mencapai 99,15 juta orang atau setara 35,7 persen dari total populasi.
Namun, jika dilihat dari hasil survei litbang Kompas periode Juni 2022 menunjukkan tidak ada nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Padahal, sebagaimana diberitakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar banyak sekali melakukan pertemuan politik terkait Pemilu 2024.
Tak hanya itu, Muhaimin Iskandar bahkan secara terbuka mengajak sejumlah nama-nama populer untuk diajak menjadi pasanganannya sebagai bakal cawapres di Pemilu 2024. Sebut saja Anies Baswedan, Erick Thohir, Sandiaga Uno, hingga Sri Mulyani.
Padahal, deklarasi dukungan untuk ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar, tak pernah sepi. Banyak daerah dan beragam elemen sudah siap mendukung Cak Imin untuk melaju sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Situasi yang sama terjadi ketika PKB ingin “menjodohkan” ketua umum partainya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Keinginan menjodohkan Prabowo sebagai calon presiden dan Cak Imin sebagai wakil presiden itu muncul setelah keduanya bertemu pada 18 Juni 2022.
Charta Politika membuat simulasi dengan memasangkan Prabowo dan Cak Imin sebagai capres dan cawapres. Hasilnya, elektabilitas keduanya belum bisa menandingi pasangan capres dan cawapres lainnya yang disimulasikan. Survei Charta Politika ini dilakukan pada 23 Mei hingga 2 Juni 2022 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83%, dan quality control 20 persen dari total sampel.
Charta Politika menyodorkan simulasi tiga pasangan dengan pertanyaan yang diajukan “Seandainya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan hari ini, pasangan manakah yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih?”
Berikut hasilnya:
Simulai 1
Ganjar Pranowo – Ridwan Kamil 36,5 persen
Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono 28,8 persen
Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar 24,8 persen
TT/TJ 9,9 persen
Simulasi 2
Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno 36,7 persen
Anies Baswedan – Airlangga Hartarto 28,2 persen
Prabowo Subianto – Puan Maharani 24,5 persen
TT/TJ 10,6 persen
Simulasi 3
Ganjar Pranowo – Erick Thohir 35,3 persen
Anies Baswedan – Puan Maharani 25,3 persen
Prabowo Subianto – Muhaimin Iskandar 23,7 persen
TT/TJ 15,7 persen
Simulasi 4
Ganjar Pranowo – Andika Perkasa 3,4 persen
Anies Baswedan – Khofifah Indar Parawansa 24,7 persen
Prabowo Subianto – Puan Maharani 24,7 persen
TT/TJ 14,0 persen
Dari hasil survei Charta Politika bisa dilihat bahwa elektabilitas pasangan Prabowo dan Cak Imin masih belum bisa menandingi simulasi pasangan lawan politik lainnya. Pertanyaannya, apakah ada yang belum optimal dari strategi Cak Imin untuk melaju ke panggung capres Pemilu 2024?
Strategi komunikasi politik melalui media sosial menjadi salah satu kunci kesuksesan pelaku politik untuk memikat pemilih muda. Pemilih muda dalam kategori politik adalah masyarakat muda yang berusia 17 hingga 30 tahun.
Orientasi politik pemilih muda ini selalu dinamis dan akan berubah-ubah mengikuti kondisi yang ada dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karenanya, para pelaku politik perlu memiliki digital branding yang tepat untuk memikat para pemilih muda di media sosial. Muhaimin Iskandar menggunakan beberapa media sosial dalam berkomunikasi, yaitu:
Platform Username Followers/Subscriber
Instagram @cakiminow 2,5 juta
Twitter @cakiminow 215,8 ribu
Tiktok @cakiminow 1.340
Facebook A Muhaimin Iskandar 1,06 juta
Youtube Muhaimin Iskandar 8,63 ribu
Pada akun Instagram, Muhaimin Iskandar aktif memberikan update aktivitas yang dilakukan Cak Imin, baik kegiatan politik maupun kegiatan sehari-hari. Kegiatan yang diangkat juga beragam, mulai dari keagamaan hingga kegiatan sosial.
Namun, penulis melihat sisi potensi yang bisa dikembangkan oleh tim Cak Imin, dengan melihat engagement rate yang masih tergolong rendah, yaitu sebesar 0,05%. Cak Imin bisa meningkatkan riset konten yang cocok untuk meningkatkan engagement rate Instagram @cakiminow dengan mereferensi kategori pengguna instagram menurut NapoleonCat.
Tercatat, mayoritas pengguna Instagram di Indonesia adalah dari kelompok usia 18 hingga 24 tahun, yakni sebanyak 34,4 juta pada kuartal IV-2021 Sementara itu, kelompok usia 25 sampai 34 tahun menempati posisi kedua.
Lewat pembuatan konten yang bisa melibatkan followers, harapannya bisa meningkatkan tingkat kepercayaan pengguna sosial media pada konten Instagram Cak Imin. Selain itu juga, Cak Imin bisa memperbanyak kegiatan yang bisa melibatkan masyarakat dengan rentang usia 18 hingga 34 Tahun, baik secara offline maupun online.
Di media sosial Twitter dan Facebook, Muhaimin Iskandar juga aktif untuk memberikan update terkait aktivitas yang dilakukan dengan branding sebagai sosok islami. Konon, Gus Imin didukung oleh kiai, habib, dan santri di tweet terbarunya.
Selain itu, Muhaimin Iskandar juga aktif mengajak viewers-nya untuk mengikuti agenda terbaru, yaitu Kopdar Milenial yang dilakukan secara offline. Sementara itu. Facebook Page digunakan Cak Imin sebagai digital album untuk membagikan beberapa foto aktivitasnya dalam postingan yang rutin dilakukan setiap harinya.
Apakah digital branding Muhaimin Iskandar sebagai Gus Imin ini menjadi hal positif dalam mendukung langkahnya menuju Pemilu 2024? Dalam survei yang dilakukan Indonesian Presidential Studies (IPS), agama seorang capres maupun cawapres sebenarnya tidak menjadi faktor utama dari deretan alasan pemilih menentukan pilihan.
Untuk TikTok, Muhaimin Iskandar baru memulai membuat akun di Maret 2022 dan memiliki jumlah followers di bawah media sosial lainnya, yaitu 1.340 followers. Dilihat dari viewers ungguhan terbarunya (10 Juni 2022) pun masih di angka 796 viewers.
Perlu strategi baru untuk bisa membuat konten video TikTok dan berhasil masuk For Your Page (FYP) yang menjadi idaman banyak kreator di platform tersebut. Tim di balik tiktok @cakiminow bisa menggunakan TikTok Ads Manager untuk bisa memilih target viewers yang akan dituju sehingga bisa berimplikasi terhadap peningkatan viewers dan jumlah followers akun TikTok @cakiminow.
Selain media sosial yang sudah disebutkan di atas, Muhaimin Iskandar juga menggunakan kanal YouTube untuk menjangkau pengguna, di mana tautan akun YouTube ini beliau sematkan di Instagram.
Di YouTube yang memiliki subscriber sebanyak 8,6 ribu ini, Muhaimin Iskandar cukup aktif dalam mengangkat isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat. Selain itu, melalui kanal ini, Cak Imin menggunakannya sebagai media livestream kegiatan keagamaan yang lekat dengan masyarakat Jawa Timur.
Hal ini bisa menjadi dua sisi mata pisau bagi Muhaimin Iskandar. Kepadatan penduduk Jawa Timur yang mencapai 14,8% dari total penduduk Indonesia, membuat Cak Imin perlu bekerja keras menggaet penonton baru. Terutama yang mereka yang berbeda segmen.
Namun, sisi positifnya, angka-angka di media sosial Cak Imin lebih mudah dikembangkan. Misalnya, untuk rebranding sosok Cak Imin yang berasal dari Jawa Timur dan juga merangkul rakyat Indonesia secara keseluruhan melalui konten inspiratif.
Muhaimin Iskandar juga bisa melakukan kolaborasi bersama kreator konten Youtube yang ada untuk berdiskusi terkait fokus branding Cak Imin menuju Pemilu 2024. Hal ini dikarenakan, jika dilihat dari laporan DataReportal menunjukkan bahwa jumlah pengguna YouTube di Indonesia mencapai 139 juta orang atau setara 50% dari total penduduk Indonesia selama 2022.
Sungguh angka-angka yang potensial untuk dimaksimalkan
BACA JUGA Menghitung Kekayaan Muhaimin “Cak Imin” Iskandar dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.
Penulis: Benny Chandra
Editor: Yamadipati Seno