Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Di Dompetku Ada Foto Marthen Kanginan

Andina Dwifatma oleh Andina Dwifatma
6 Agustus 2017
A A
170804-ESAI-BUKU-FISIKA-MARTHEN-KANGINAN

170804-ESAI-BUKU-FISIKA-MARTHEN-KANGINAN

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di bangku SMA, ketika gadis-gadis remaja menyelipkan foto pacar masing-masing atau para personil Westlife ke dalam dompet, saya memilih Marthen Kanginan. Jika Anda pernah mengecap bangku sekolah menengah, belum pernah mendengar nama Marthen Kanginan sama mustahilnya dengan mengaku selebtwit tapi belum pernah twitwor dengan Arman Dhani.

Marthen Kanginan adalah penulis buku pelajaran Fisika terbitan Erlangga untuk SMP dan SMA yang buah pikirannya telah meracuni hampir separuh dari penduduk Indonesia di masa muda. Marthen Kanginan adalah sosok yang membuat abege-abege ingusan menempelkan rumus-rumus di dinding toilet dan tembok kamar, berharap ketika bangun pagi rumus-rumus tersebut sudah menempel di otak seperti lintah. Marthen Kanginan adalah alasan mengapa sebagian besar anak dihukum orangtuanya di musim liburan kenaikan kelas akibat rapor merah membara.

Marthen Kanginan, wahai rakyatku, adalah Dewa Fisika—diturunkan Zeus ke bumi sebagai hukuman bagi anak manusia yang sulit sekali membedakan Gaya Katrol dan Gaya Benda.

Hal yang mencolok dari buku-buku Marthen Kanginan adalah ketebalannya. Seorang kawan bersumpah buku-buku itu bukan bertambah tipis dari edisi ke edisi tapi justru sebaliknya. Saya mengambil jurusan IPA pada tahun terakhir di SMA (sebuah kekhilafan masa muda yang dilatarbelakangi peer pressure) dan separuh dari anak-anak di kelas saya menjadikan buku Marthen Kanginan sebagai bantal tidur ketika tak ada guru. Beberapa dari mereka memberikan testimoni bahwa buku Marthen Kanginan memberikan sensasi tidur yang istimewa. Ada yang mencoba mengganti alas tidur mereka dengan buku lain tapi tidak pernah mengalami lelap yang sama.

Mengapa persisnya saya menyelipkan foto Marthen Kanginan di dalam dompet sungguh suatu misteri. Dia tidak ganteng, ramah, maupun murah senyum. Rambutnya tidak trendi. Jasnya pun membosankan. Fotonya di halaman belakang buku paket Fisika selalu menampilkan pose yang sama: menatap kaku tanpa rona bahagia. Marthen Kanginan memandang lurus tanpa ekspresi ke arah pembacanya, seolah berkata: eat this shit or you’ll die.

Saya sendiri tidak pernah jago Fisika. Nilai saya pas-pasan sekadar bisa masuk jurusan ilmu alam (buktinya setelah lulus saya malah berkhianat dan kuliah di FISIP). Setiap kali dapat soal seperti “benda A dikerek dengan tiga macam katrol, yakni katrol X, Y, dan Z, dengan besaran energi sekian bla-bla-bla, tentukan berapa Newton gaya yang tercipta”, yang ada di pikiran saya hanyalah: SIAPA ORANGNYA YANG ISENG BANGET NGEREK BENDA PAKAI TIGA MACAM KATROL?

Lantaran keputusasaan saya dalam pelajaran yang bersangkutan, sebenarnya saya sudah lama memutuskan untuk lepas bayang-bayang Marthen Kanginan. Namun, malam ini nama beliau kembali menjumpai saya dalam perbincangan dengan seorang rekan soal buku pelajaran. Dia editor di sebuah penerbitan spesialis buku pelajaran.

Ternyata eh ternyata, Marthen Kanginan itu dulunya pegawai perusahaan setrum. Dia sangat berminat pada Fisika, dan telaten menulis buku paket yang entah bagaimana seperti menjadi kitab suci untuk semua sekolah di Indonesia.

Setiap buku paket yang ditulisnya bisa laku sampai 200.000 eksemplar. Konon Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) belum pernah mengeluarkan standar best-seller, dan masing-masing penerbit biasanya punya standar best-seller versi masing-masing. Tapi hitung saja, jika per buku Marthen dapat royalti 10% dari harga penjualan per eksemplar, pasti sepanjang hidupnya dia merasakan sensasi “ditabokin duit”.

Saya sungguh ingin mengunggah foto beliau untuk mendampingi tulisan ini, tetapi Google tidak menyediakannya (yang keluar, entah kenapa, malah gambar Baim Wong) dan saya sudah lama mengubur buku-buku Fisika agar bisa melanjutkan hidup. Saya cuma mau pamer ke seluruh dunia bahwa waktu remaja saya tidak salah pilih dalam hal memasang foto lelaki di dompet.

Inilah pria yang konon bisa membangun lima rumah hanya dari menulis barisan rumus dan latihan soal yang melibatkan benda bergerak, pegas, dan katrol. Inilah pria yang bisa mendefinisikan kesuksesan dalam satuan Newton dan Tesla. Inilah pria yang memberimu pesan moral: jika kau ingin kaya, tulislah buku pelajaran Fisika, jangan buku puisi tak tentu rupa.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2017 oleh

Tags: FisikaKatrolMarthen KanginanPegasPenerbit Erlangga
Andina Dwifatma

Andina Dwifatma

Artikel Terkait

Pojokan

Panduan Memahami Obrolan Sabrang Mowo Damar Panuluh di PutCast Mojok

6 April 2021
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gerak Dua Dimensi

28 Juni 2020
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gerak Jatuh Bebas

14 Juni 2020
Homeschooling Sering Diremehkan, Padahal Bisa Bikin Anak Berpikir Kritis dan Mendapatkan "Kemewahan" yang Tak Diberikan Sekolah Formal.MOJOK.CO
Kolom

Kolom: Gaya dan Hukum Newton

24 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.