Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Lowongan Kerja Sales dan Marketing di Mana-Mana, Emang Kerjanya Ngapain, sih?

Ni Ketut Yuni Suastini oleh Ni Ketut Yuni Suastini
29 April 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Menjadi sales dan marketing, dianggap sebagai pekerjaan yang kurang menjanjikan. Apalagi muncul lowongan kerja di mana-mana. Padahal, mah, nggak gitu juga.

Dear kamu (iyaaa kamu) yang baru lulus dan sedang penuh semangat untuk memasuki dunia kerja. Kamu yang gencar tiap hari mantengin lowongan di situs pencari kerja online, atau di koran-koran. Pastinya kamu tidak asing dengan lowongan kerja bagian sales marketing, kan?

Sebelumnya, kalau ditanya apakah marketing dan sales itu sama? Sebagian besar pasti menjawab, “Iya, sama.” Nggak sepenuhnya salah, sih. Walaupun sebenarnya, kedua istilah tersebut memiliki arti yang berbeda.

Marketing adalah keseluruhan sistem dari kegiatan bisnis, baik itu merencanakan produk, menentukan dan menetapkan harga, mempromosikan produk, mendistribusikan barang, menjaga hubungan baik dengan pelanggan, melakukan survei terhadap kepuasan pelanggan, dan juga survei dengan kompetitor.

Sedangkan sales, merupakan kegiatan yang hanya berfokus pada menjual produk, dan peningkatan penjualan produk saja. Meskipun berbeda, namun dalam praktek di lapangan, kegiatan marketing dan sales pada beberapa perusahaan kerap dijadikan satu divisi (sales–marketing). Sehingga, selain melakukan tugas-tugas marketing, juga melakukan kegiatan penjualan (sales). Nah sudah kelihatan agak pinter kan saya? Hehehe.

Lantas, apa yang ada di benakmu jika membaca lowongan kerja sales marketing?  Tak dimungkiri, banyak orang yang masih memandang pekerjaan sales dan marketing itu kurang menjanjikan. Orang tua biasanya lebih bangga jika anaknya kerja di bagian administrasi kantor, teller bank, atau bagian lain. Asalkan bekerja di dalam ruangan nyaman, ber AC, jam kerja tetap, dan (ngarep-nya) gajinya juga besar. Sementara bagian, marketing dianggap bekerja di lapangan, berpanas-panas, jam kerja dan penghasilan nggak pasti. Padahal, nggak selalu begitu, Sayangkuhhh~

Posisi marketing dan sales merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan. Walaupun perusahaan memiliki produk yang bagus, namun jika marketing dan sales-nya tidak tepat sasaran, kurang pandai membuat strategi di lapangan. Maka perusahaan bisa terancam kukut. Pandangan negatif tentang sales dan marketing ini tak dimungkiri banyak dipengaruhi oleh lowongan iklan abal-abal dari perusahaan gadungan yang niatnya memang “nggak bener”.

Saya sendiri pernah bertemu dengan perusahaan tipu-tipu model begitu. Setelah lulus SMA dan gagal melanjutkan kuliah sebab biaya kuliah tersebut tak terjangkau oleh Ibu saya—yang harus menghidupi empat orang anak. Saya memutuskan untuk mencari kerja guna membiayai kuliah saya sendiri. Dengan penuh semangat tiap hari saya mencari lowongan kerja di koran-koran dan mengirimkan lamaran. Hingga suatu hari saya mendapat panggilan interview pada sebuah perusahaan untuk posisi administrasi.

Dengan penuh semangat dan harapan yang membuncah seperti minuman bersoda yang baru dibuka tutupnya, pagi-pagi saya sudah berangkat dengan naik angkot menuju kantor tersebut. Kantornya ternyata sebuah rumah yang difungsikan sebagai kantor. Bagian ruang tamu difungsikan sebagai ruangan administrasi. Perasaan saya sebenarnya agak aneh juga, ruangan administrasinya hanya ada sebuah meja yang ada buku daftar hadir para pelamar, dijaga oleh seorang staf.

Tak ada komputer di meja, atau alat kerja yang mencerminkan bagian administrasi pada umumnya. Saat itu sudah ada beberapa pelamar lain yang rupanya juga mendapat panggilan wawancara seperti saya. Perasaan aneh tersebut makin bertambah ketika kami diminta mebayar uang pendaftaran (padahal setahu saya kalau melamar kerja nggak ada biaya begitu). Baiklah sudah kepalang basah ada di sana, meskipun nggak ikhlas saya membayar uang pendaftaran tesebut.

Singkat cerita, kami semua diminta masuk ke sebuah ruangan, lalu Mbak/Ibu yang mewawancarai kami menyampaikan bahwa kami semua telah diterima sebagai karyawan bagian administrasi. Lah, tidak ada wawancara secara personal atau tes apa-apa, langsung diumumkan diterima. Sebagai training, masih menurut si Mbak/Ibu itu, kami semua diminta untuk berjualan jam tangan door to door hari itu juga mengikuti karyawan yang lebih senior.

Maka setelah dibagi dalam kelompok kecil, berangkatlah saya yang masih belum punya pengalaman kerja apa-apa mengikuti senior untuk berjualan jam tangan door to door. Kami berangkat naik angkot, meski dengan hati yang galau, saya beranikan diri untuk bertanya kemana tujuan kami berjualan. Senior saya menyebutkan nama sebuah kabupaten di luar kota, makin galaulah hati saya. Otak saya berpikir keras mencari cara untuk turun dari angkot.

Keberuntungan datang, ketika seorang Ibu menghentikan angkot dan turun, kesempatan itu segera saya gunakan untuk ikut turun. Senior saya saat itu mencoba mencegah, saya mengatakan kalau saya nggak jadi kerja dan mau pulang. Mungkin karena segan dengan sopir angkot yang menatap curiga adanya ribut-ribut, ia membiarkan saya turun, dan berakhirlah karier pertama saya hanya dalam hitungan jam saja.

Kondisi berbeda justru saya temui di tempat kerja saya berikutnya. Di sana, posisi marketing tersebut justru mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan lainnya. Hal ini juga banyak temui pada perusahaan–perusahaan besar, atau perusahaan yang memang beneran (bukan yang nggak jelas kayak kisah asmaramu itu).

Iklan

Posisi sales marketing umumnya mendapatkan fasilitas lebih dibanding posisi lain. Selain gaji yang lumayan besar, kamu juga bisa dapat bonus berupa uang yang jumlahnya bisa 1-2 kali gaji bulanan jika target tercapai, fasilitas kendaraan dinas, atau tiket jalan-jalan gratis hingga ke luar negeri. Nah, nah keren banget, kan? Kalau sudah begini, coba kamu lihat siapa yang berani meremehkanmu, Mantili?

Bagi kamu yang ingin memulai karier sebagai sales atau marketing, tentunya nanti dalam pekerjaanmu akan banyak berinteraksi dengan klien. Agar pelanggan bisa terkesan denganmu dan produkmu bisa terjual, berikut ada beberapa tips persiapan yang bisa kamu lakukan sebelum kamu (berangkat ke medan perang) bertemu pelanggan.

  1. Pastikan kamu sudah mandi dan juga sikat gigi sebelum kamu bertemu dengan klienmu. Tubuh yang segar dan bersih akan membuat pikiranmu juga lebih fresh. Sebaik apa pun kamu presentasi, tapi jika bau badan maka klien jadi nggak simpati lagi padamu. Pakai pewangi (parfum, deodoran) secukupnya saja, jangan sebotol kamu pakai sekalian.
  2. Pastikan tepat sasaran. Jangan seperti cerita cintamu yang selalu bertepuk sebelah tangan itu, pastikan bahwa klienmu ini memang membutuhkan produkmu. Misalnya, jika kamu adalah marketing sebuah produk kecantikan, maka sasaranmu adalah klinik perawatan kecantikan. Jangan sampai kamu jual produk kosmetik, yang kamu sasar malah toko alat pertanian.
  3. Kuasai produk yang akan kamu jual (seperti kamu menguasai hatiku) dan percaya diri. Pengetahuan akan produk ini sangat penting, agar kamu bisa meyakinkan klien untuk membeli produkmu. Kalau kamu sendiri nggak yakin dan nggak paham dengan apa manfaat produk yang kamu jual, bagaimana kamu bisa meyakinkan (hatiku untuk mencintaimu) klienmu?
  4. Jaga kontak mata saat berkomunikasi, kontak mata membangun kepercayaan. Dengan menjaga kontak mata yang baik pada lawan bicara, membuatnya menjadi nyaman. Ingat, jangan mendelik atau memelototinnya, itu sama saja dengan ngajak berantem!
  5. Bicaralah yang teratur dan mudah dipahami, cukup kisah asmaramu saja yang ruwet. Saat presentasi, atur nada bicaramu. Jangan terlalu cepat, nanti kamu disangka sedang dikejar-kejar penagih hutang. Jangan juga terlalu lambat dan bertele-tele, bisa-bisa lawan bicaramu malah tidur. Bicarakan yang penting dan berkaitan dengan pekerjaanmu. Jangan curhat tentang kisah cintamu yang nggak kelar-kelar itu.
  6. Cari tahu apa kebutuhan klienmu agar kamu bisa menawarkan produk yang sesuai dengan apa yang kamu jual. Jangan memaksa, bukannya jadi beli malah klien jadi kabur (seperti mantanmu). Biarkan klien yang menentukan pilihan.
  7. Lakukan closing yang baik. Sudah capek-capek presentasi lalu kamu lupa melakukan closing ya rugiii dong! (Seperti saat kamu sudah pedekate berlama-lama tapi nggak berani ngajak jadian, akhirnya ya diambil orang deh). Saat selesai presentasi produkmu di depan klien, buatlah nilai tambah akan produk yang kamu jual itu. Tanpa adanya nilai tambah, maka produkmu itu sama saja dengan produk lain yang mungkin jadi kompetitormu. Dengan adanya nilai tambah yang menyentuh sisi emosional calon pembeli maka mempermudah terjadinya closing.

Nahhh gimana? Gimana? Sudah punya bayangan kan, hal-hal yang harus kamu siapkan kalau memulai karir sebagai marketing? Saat hendak memulai pasti ada rasa takut. Tapi ingat my darling, beribu-ribu langkah suksesmu di masa depan itu dimulai dari sebuah langkah pertamamu hari ini. Kalau kamu nggak berani memulai, kapan jomblomu itu berakhir? Eh

Terakhir diperbarui pada 29 April 2019 oleh

Tags: bertemu klienInterviewlowongan kerjamarketingsales
Ni Ketut Yuni Suastini

Ni Ketut Yuni Suastini

Artikel Terkait

Lulus SMA dirundung karena jualan toge di pasar tradisional Tuban. Dianggap kurang usaha padahal masih muda alias gen Z. MOJOK.CO
Ragam

Lulusan SMA Dihina: Masih Muda tapi Cuman Jadi Pedagang Pasar. Tak Peduli yang Penting Bukan Beban Keluarga

6 November 2025
Sesal fresh graduate selama mahasiswa tak pernah magang, pas lulus kuliah kalabakan karena tak tembus lowongan kerja MOJOK.CO
Ragam

Penyesalan Tak Pernah Magang: Lulus Jadi Fresh Graduate “Kosongan”, Kelabakan Puluhan Kali Ditolak Kerja hingga 2 Tahun Jadi Pengangguran

19 September 2025
Nelangsa lulusan universitas (sarjana) susah cari kerja alias jadi pengangguran. Bapak minta ganti rugi karena udah keluar uang banyak semasa kuliah MOJOK.CO
Ragam

Lulusan Universitas Jadi Sarjana Pengangguran, Langsung Dituntut Bapak Ganti Rugi Biaya Besar Semasa Kuliah sampai Hidup Kebingungan

3 Juli 2025
Hendisman dapat gelar sarjana Universitas Labuhanbatu. MOJOK.CO
Sosok

Getirnya Kuliah di Jurusan Akuntansi karena dari Keluarga Kurang Mampu, Akhirnya Kerja Jadi Pemulung dan Cumlaude

7 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.