Nabi Musa dan Lelaki dengan Amal Ibadah Selama 100 Tahun - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Kolom

Nabi Musa dan Lelaki dengan Amal Ibadah Selama 100 Tahun

Muhammad Zaid Sudi oleh Muhammad Zaid Sudi
17 April 2021
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Nabi Musa sedang melewati bukit dan melihat seseorang yang berdoa di sebuah goa di sisi bukit. Terdorong oleh rasa ingin tahu Nabi Musa mendekat dan menyapanya.

“Siapa kamu?” balas lelaki penghuni goa.

“Aku Musa,” jawab Nabi Musa.

Setelah memastikan bahwa sosok yang berdiri di hadapannya adalah Musa sang nabi, lelaki itu memohon sesuatu yang kemudian disanggupi oleh Nabi Musa.

“Sudah seratus tahun saya beribadah di sini. Tolong tanyakan kepada Allah, pahala apa yang akan Dia berikan saya?”

Baca Juga:

Klaim Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak: Ndak Boleh Gini, Ndak Boleh Gitu

Buang Sesajen Warga Lumajang sambil Teriak Takbir Itu Maksudnya Apa?

Tak Rela Terima Sedekah karena Tak Mau Lihat Orang Lain Lebih Mulia

Musa naik ke atas bukit dan menyampaikan hajat lelaki tersebut. “Musa! Katakan kepadanya, pahala atas perbuatannya akan diberitahukan besok,” Nabi Musa mendengar jawaban. Nabi Musa lalu mengabarkan pesan yang ia terima.

Keduanya berpisah dengan janji bertemu lagi esok hari. Lelaki itu melanjutkan aktivitasnya. Ia biasa pergi pagi-pagi sekali ke telaga terdekat untuk mandi dan mengambil air untuk keperluannya. Pagi itu lelaki itu pun berangkat, tapi entah bagaimana ia tidak menemukan telaga yang rutin ia kunjungi.

Matahari makin terik dan lelaki itu makin gelisah. Ia haus dan tenaganya habis. Akhirnya lelaki itu duduk di atas batu besar dan merasa ajalnya sudah dekat. Tak berselang lama ia melihat ada orang berjalan dari arah lain. Ia menghentikannya untuk minta sedikit air.

“Air sangat sulit di sini. Saya punya hanya cukup untuk saya sendiri,” kata orang yang diminta airnya.

Lelaki saleh itu pun mulai menangis. Air matanya mencairkan hati orang yang ditemuinya.

“Baiklah! Tapi apa yang akan kamu berikan padaku jika aku memberimu segelas air?”

“Saya tidak punya apa-apa untuk diberikan kepadamu. Selama seratus tahun ini saya hanya beribadah di dalam goa,” lelaki saleh itu menjelaskan.

“Tidak masalah. Jika Anda setuju memberikan pahala ibadah Anda selama seratus tahun kepada saya, maka dengan senang hati saya akan memberikan segelas air kepada Anda.”

Lelaki saleh itu berpikir, jika ia mendapatkan air dan nyawanya tertolong maka ia masih punya kesempatan yang lebih lama lagi untuk mengumpulkan pahala dari Allah.

“Baiklah, pahala-pahala ibadah saya untuk Anda,” ia menyepakati syarat yang diminta. Ia lalu bergegas pulang ke goanya.

“Wahai Nabi Musa! Saya telah menyerahkan pahala seratus tahun ibadah saya kepada orang lain,” katanya ketika bertemu Nabi Musa keesokan harinya.

“Iya! Aku tahu. Tetapi Tuhan berkata bahwa jika nilai ibadah seratus tahunmu adalah segelas air, maka kamu harus menghitung nilai dari semua air yang telah kamu minum selama seratus tahun terakhir,” kata Nabi Musa.

Perkataan Musa ini menyentak kesadaran si lelaki saleh. Tak pernah terpikir olehnya nikmat yang telah ia terima, selama seratus tahun ia hanya berpikir tentang pahala dari ibadahnya. Ia merasa malu lalu tersungkur.

“Wahai Nabi Musa! Mohonkan kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa saya,” katanya sambil terisak.

Nabi Musa lalu mendapat wahyu untuk memberitahu orang saleh ini, “Penyesalanmu saat ini lebih disukai Allah ketimbang ibadahmu selama seratus tahun; jadi Allah memberimu pahala untuk seribu tahun ibadah!”

Ibadah tanpa kerendahan hati kadang membutakan. Nabi Musa juga mengajarkan doa yang indah, yang mengilhami para sufi. “Ya Allah Engkau memerintahkan agar aku bersyukur atas rahmat-Mu, dan syukurku sendiri adalah rahmat dari-Mu.”

Karena itu kita mendapati Ali, menantu Nabi Muhammad. berkata, “Dosa yang membuatmu menyesal dan bertobat, lebih disukai oleh Allah daripada perbuatan baik yang membuatmu sombong.”

Hati yang terbakar penyesalan dari para pendosa kadang menjadi kunci pembuka rahmat Allah bagi manusia ketimbang keangkuhan orang yang rajin beribadah.

Nabi Muhammad pernah bercerita tentang Nabi Musa dan kaumnya yang bermunajat agar diturunkan hujan. Tapi kemudian sesuatu terjadi, awan yang semula terkumpul di langit mendadak buyar, panas makin terik.

Wahyu lalu turun menjelaskan musabab peristiwa tersebut. Ada pendosa yang telah membangkang Allah selama lebih dari empat puluh tahun ikut dalam perkumpulan. “Biarkan dia memisahkan diri,” firman Allah. “Hanya dengan begitu Aku akan menurunkan hujan kepada kalian.”

Dengan berat hati Nabi Musa mengabarkan warta tersebut kepada kaumnya dan meminta orang yang pelaku meninggalkan tempat. “Hanya dengan begitu kita akan diselamatkan dari kekeringan,” Nabi Musa menegaskan.

Tak seorang pun beranjak. Namun di antara mereka seorang pria yang diamuk cemas. Ia menoleh ke kiri dan kanan, berharap ada orang lain yang melangkah maju. Harapannya sia-sia.

Keringat makin deras mengucur dari keningnya. Pria itu sadar bahwa dialah orangnya. Tapi pria ini mengalami dilema; jika ia tetap tinggal di sana semua akan mati kehausan, tapi jika ia berdiri dan melangkah maka selamanya ia akan diperolok.

Maka dia mulai mengiba dengan ketulusan dan kerendahan hati yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. “Ya Allah, kasihanilah aku! Ya Allah, sembunyikan dosa-dosaku! Ya Allah, Maafkan aku!” batinnya merintih. Air matanya mengalir.

Ketika Nabi Musa dan kaumnya masih menunggu langkah sang pendosa, awan tiba-tiba menutupi langit dan hujan turun dengan lebat. Nabi Musa pun berseru, “Ya Allah, Engkau memberkati kami dengan hujan meskipun orang berdosa tidak menampakkan diri.”

“Wahai Musa, orang itu sudah mengungkapkan penyesalannya. Dan untuk penyesalan orang itulah Aku memberkati seluruh Bani Israel dengan air,” jawab Allah.

“Siapakah orang itu, ya Allah?” Nabi Musa penasaran.

“Aku menyembunyikan dosa-dosanya selama empat puluh tahun, apakah patut setelah dia bertobat Aku akan mengumbarnya?”


Sepanjang Ramadan, MOJOK menerbitkan KOLOM RAMADAN yang diisi bergiliran oleh Fahruddin Faiz, Muh. Zaid Su’di, dan Husein Ja’far Al-Hadar. Tayang setiap waktu sahur.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2021 oleh

Tags: Cerita NabiibadahKolom Ramadannabi musa
Muhammad Zaid Sudi

Muhammad Zaid Sudi

Kadang penulis, kadang penerjemah, kadang guru ngaji. Tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Kampanye Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak

Klaim Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak: Ndak Boleh Gini, Ndak Boleh Gitu

17 Januari 2022
Buang Sesajen Warga di Lumajang sambil Teriak Takbir Itu Maksudnya Apa?

Buang Sesajen Warga Lumajang sambil Teriak Takbir Itu Maksudnya Apa?

9 Januari 2022

Tak Rela Terima Sedekah karena Tak Mau Lihat Orang Lain Lebih Mulia

17 Desember 2021
Ada Qada dan Qadar tapi Kenapa Manusia Masih Diadili di Akhirat?

Ada Qada dan Qadar tapi Kenapa Manusia Masih Diadili di Akhirat?

22 Oktober 2021
Tuhan Mewajibkanmu Ikhtiar, tapi Tidak Mengharuskanmu Berhasil

Tuhan Mewajibkanmu Ikhtiar, tapi Tidak Mengharuskanmu Berhasil

30 Juli 2021
Kalau Mati Bisa Dihadapi oleh Sains, Agama Pasti Nggak Laku Lagi

Kalau Mati Bisa Dihadapi oleh Sains, Agama Pasti Nggak Laku Lagi

9 Juli 2021
Pos Selanjutnya
Hanya Budiman Sudjatmiko yang Bisa Wujudkan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia mojok.co

Hanya Budiman Sudjatmiko yang Bisa Wujudkan Perlindungan Data Pribadi di Indonesia

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Nabi Musa dan Lelaki dengan Amal Ibadah Selama 100 Tahun

17 April 2021
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022

Terbaru

prambanan jazz mojok.co

Tentang ‘Golden Hour’, Waktu Tersyahdu Nonton Prambanan Jazz

3 Juli 2022
es doger balai yasa mojok.co

Kesegaran Es Doger Balai Yasa dan Kenangan tentang Lapas Cebongan

3 Juli 2022
Wasesa dari Dragon Ball dirikan Hobikoe jual beli barang antik di Indonesia

Berawal dari Dragon Ball, Wasesa Jual Beli 200 Ribu Barang Antik

3 Juli 2022
sai sapi jogja mojok.co

Sei Sapi, Saat Daging Asap NTT Beradaptasi dengan Lidah Jogja

2 Juli 2022
tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In