Mentang-mentang Benar, Bukan Berarti Boleh Semena-mena Terhadap yang Salah - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Khotbah

Mentang-mentang Benar, Bukan Berarti Boleh Semena-mena Terhadap yang Salah

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
7 Februari 2020
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Mentang-mentang merasa benar dan lebih berkuasa, bukan berarti kita bisa semena-mena memperlakukan orang yang salah. Itu sama saja nahi mungkar bil mungkar.

Gus Mut terkejut mendengar suara kemarahan Mas Is dari dalam rumah. Sebelum terdengar kemarahan Mas Is, memang ada suara beling pecah dari arah dapur. Gus Mut cuma berani melengok sebentar di pintu ruang tamu. Suara bentak-bentakan Mas Is pun semakin terdengar.

Janjian main catur di rumah Mas Is jadi kurang enak bagi Gus Mut gara-gara peristiwa tersebut. Padahal Mas Is sebenarnya niatnya baik, ingin bikinkan kopi agar main catur sore itu bisa lebih syahdu. Hanya saja, gara-gara ada gelas pecah dan keadaan Mas Is yang marah-marah, keadaan jadi tidak syahdu lagi.

Tak berselang lama Mas Is keluar. Sambil membawa dua cangkir kopi. Kemarahannya mulai sedikit reda saat bertatap muka dengan Gus Mut. Merasa penasaran, Gus Mut memberanikan diri bertanya.

“Kenapa, Mas Is? Kok sampai teriak-teriak begitu sampeyan?” tanya Gus Mut.

Baca Juga:

Hanamasa dalam Pusaran Halal-Haram bagi Manajemen dan Pelanggan

Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal

Bagi Driver Ojol, Dengar Azan Itu Sholat Jamaah Dulu atau Antar Orderan Dulu?

“Oh, bukan apa-apa kok, Gus. Itu lho si Marni, adik saya, disuruh bikinkan kopi malah mecahin gelas,” kata Mas Is.

Gus Mut terdiam sejenak.

“Ini, Gus, kopinya. Silakan diminum,” kata Mas Is sambil membuka papan catur dan mulai menata bidak catur.


“Memangnya si Marni adikmu itu sengaja mecahin gelas? Kok kamu sampai segitu marahnya?” tanya Gus Mut.

Mas Is agak terkejut mendengar Gus Mut masih mau membahas hal itu.

“Ya, nggak sengaja sih pastinya. Tapi kan itu karena kurang hati-hati. Makanya saya kasih tahu, kalau apa-apa itu nggak sembarangan. Kalau disuruh kakaknya itu yang baik, jangan cuma asal. Jadi pecah kan cangkirnya. Lagian, kalau pecahan belingnya kena kaki orang gimana? Kan bahaya, Gus,” kata Mas Is.

Gus Mut tersenyum.

“Kasih tahunya sampeyan emang gitu ya, Mas Is? Sampai bentak-bentak gitu?” tanya Gus Mut.

“Ya, udah biasa, Gus. Adik saya sendiri kok. Nggak apa-apa, dia udah biasa,” kata Mas Is.

“Biasa? Maksud sampeyan, si Marni itu udah biasa kamu bentak-bentak, Mas Is?” tanya Gus Mut.

“Ya namanya kakak kan ngasih tahu yang bener, Gus. Saya itu cuma pingin adik saya habis ini jadi hati-hati, udah itu aja,” kata Mas Is yang mulai tak nyaman dengan arah pertanyaan Gus Mut.

Merasa tidak enak, Mas Is lagi-lagi mencoba mengklarifikasi.

“Lagian, saya yang benar dan adik saya juga yang salah kok. Wajar lah kalau saya bentak-bentak gitu,” guman Mas Is lirih, meski masih cukup jelas terdengar di telinga Gus Mut.

Gus Mut lagi-lagi tersenyum.

“Mas Is, jangan mentang-mentang kita benar, lalu jadi berbuat semena-mena sama yang salah. Bukan begitu cara mikirnya. Bisa bahaya itu,” kata Gus Mut.


“Ya kan kalau ngasih tahu yang benar itu namanya bukan semena-mena, Gus,” kata Mas Is.

“Bukan semena-mena kan bagi pihak yang benar, bagi pihak yang salah ya belum tentu,” kata Gus Mut.

“Ah, Gus Mut ini kok malah jadi ngomentari saya sama Marni sih. Kan kita mau main catur,” kata Mas Is mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

“Ya soalnya kalau cara pikir asal benar jadi boleh berbuat seenaknya sama yang salah, ya itu namanya nahi mungkar bil mungkar, Mas Is,” kata Gus Mut.

“Maksudnya, Gus?”

“Hm, maksudnya mencegah perbuatan buruk dengan cara yang buruk. Bukannya menghilangkan keburukan, eh malah menambah keburukan. Itu kan jadi tidak menyelesaikan masalah,” kata Gus Mut.

“Tapi kan kadang-kadang memang ada orang yang perlu dikerasi, Gus. Nggak semua harus pakai cara yang lembut juga kali,” kata Mas Is.

“Pertanyaannya. Cara lembut itu sudah pernah dilakukan atau belum?” tanya Gus Mut melirik ke mata Mas Is.

Mas Is cengengesan.

“Ya belum sih. Hehe,” kata Mas Is sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

“Lagian, kalau yang pecahin cangkir tadi perempuan cantik dan kamu sedang berusaha mendapatkan perhatian dan cintanya, kira-kira kamu bisa marah kayak tadi nggak?” tanya Gus Mut.

Mas Is berpikir sejenak.

“Ya kalau yang pecahin itu cewek cantik, beda ceritanya dong, Gus,” kata Mas Is.

“Makanya itu, kadang-kadang kita suka merasa benar lalu menggunakan cara yang keras itu pilih-pilih orang, Mas Is. Bukan pada perkara benar atau salahnya, melainkan ya kita pingin aja. Nah, yang kayak begitu sudah bukan niatan untuk membenarkan lagi, tapi hawa nafsu aja isinya. Marah-marah sampai kebakaran deh jadinya karena kebetulan orang yang bikin salah orang tak terlalu kita sukai,” kata Gus Mut.

Mas Is terdiam.

“Dulu ada riwayat, Mas Is. Sahabat Ali bin Abi Thalib dalam perang pernah berhadapan dengan salah satu kafir Quraisy. Kebetulan Ali bin Abi Thalib sedang unggul situasinya, lawannya ini sudah tersungkur dan tinggal ditebas. Begitu pedang Ali bin Abi Thalib mau menebas tiba-tiba lawannya ini meludahi Ali bin Abi Thalib untuk menghina sebelum mati. Dalam keadaan dihina seperti itu, Ali bin Abi Thalib menghentikan tebasan pedangnya, lalu malah kabur menghindar. Meninggalkan lawannya begitu saja,” kata Gus Mut.

Mas Is menyimak cerita Gus Mut.

“Lah kok malah kabur, Gus? Memangnya kenapa? Apa air ludahnya sakti?” tanya Mas Is.

Gus Mut hampir tertawa mendengarnya.

“Gini, Mas Is. Ali bin Abi Thalib menghindar karena takut….”

“Nah, kan bener. Air ludah lawannya sakti,” kata Mas Is memotong.

“Bukan takut ludahnya, Mas Is. Ali bin Abi Thalib takut karena untuk sejenak terbesit sedikit rasa dendam dan amarah di hatinya terhadap lawannya itu. Takut kalau dia melakukan itu bukan karena sedang membela nabi dan agama Islam, melainkan karena hawa nafsu,” kata Gus Mut.

Mas Is terdiam, merenung sejenak.

“Kadang-kadang, selain kita suka bertindak semena-mena karena lebih benar, kita juga sering menghukum orang bersalah bukan karena ingin menegakkan kebenaran, tapi karena dorongan nafsu saja. Ingin melampiaskan saja,” kata Gus Mut.

Mas Is masih mematung. Tak bicara apa-apa.

“Oh, gitu ya, Gus,” kata Mas Is lirih.

“Ya sudah, ayo sekarang kita main catur aja,” kata Gus Mut, gantian menata bidak catur.

Sebelum permainan dimulai Mas Is nyeletuk, “Tapi kalau nanti saya yang menang, Gus Mut jangan merasa saya bertindak semena-mena karena dorongan nafsu ya, Gus?”

“Wah, kurang ajar kamu, ngeremehin,” kata Gus Mut tertawa.


*) Diolah dari pengajian Gus Baha’

BACA JUGA Menutup Aurat itu Wajib, tapi Jangan Jadi Syarat Islamnya Seseorang atau tulisan rubrik KHOTBAH lainnya.

Tags: Ali bin Abi ThalibbenarCaturGus Baha'pengajiansalah
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Hanamasa dalam Debat Halal Haram

Hanamasa dalam Pusaran Halal-Haram bagi Manajemen dan Pelanggan

4 Januari 2022
Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal MOJOK.CO

Cara Bikin Uang Haram Jadi Uang Halal

3 Desember 2021
Bagi Driver Ojol, Dengar Azan Itu Sholat Jamaah Dulu atau Antar Orderan Dulu?

Bagi Driver Ojol, Dengar Azan Itu Sholat Jamaah Dulu atau Antar Orderan Dulu?

26 November 2021
Menerima Kritik Faizal Assegaf terhadap NU dan Ajakan Bersimpati Kepadanya

Menerima Kritik Faizal Assegaf terhadap NU dan Ajakan Bersimpati Kepadanya

1 November 2021
Mo Salah bagi Liverpool dan Umat Manusia: GOAT MOJOK.CO

Mo Salah bagi Liverpool dan Umat Manusia: GOAT

24 Oktober 2021
Salah Pilih Bengkel Motor, Malah Dikerjai Oknum Montir MOJOK.CO

Salah Pilih Bengkel Motor, Dikerjai Oknum Montir Nakal

16 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Jokowi terowongan silaturahmi MOJOK.CO

Terowongan Silaturahmi ala Jokowi: Bangunan Diwujudkan, Mentalnya Enggak

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Memandang Dunia dengan Kacamata Kuda: Peragaan Busana di MRT

Mentang-mentang Benar, Bukan Berarti Boleh Semena-mena Terhadap yang Salah

7 Februari 2020
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

Aplikasi Pinjol Menguasai PlayStore dan Media Sosial, Bom Waktu atau Berkah? MOJOK.CO

Ancaman Aplikasi Pinjol yang Menguasai PlayStore dan Media Sosial, Bom Waktu atau Berkah?

12 Agustus 2022
world water forum mojok.co

Persiapan Dua Tahun, Indonesia Dipercaya Gelar Forum Air Dunia 

11 Agustus 2022
Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo MOJOK.CO

Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo

11 Agustus 2022
Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

11 Agustus 2022
Ketua LPSK mengatakan perlindangan istri Ferdy Sambo bisa dibatalkan

Kurang Kooperatif, LPSK Sebut Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo Bisa Dibatalkan

11 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In