Menjadi Ahli Selfie Sempurna bersama Raisa dan Agnes Monica - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Khotbah

Menjadi Ahli Selfie Sempurna bersama Raisa dan Agnes Monica

Muhammad Zaid Sudi oleh Muhammad Zaid Sudi
10 Juni 2017
0
A A
raisa_agnes_monica_khotbah_mojok

raisa_agnes_monica_khotbah_mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Kalau ada iklan yang menarik saya di bulan Ramadan, itu adalah yang dibintangi Agnes Monica dan Raisa. Wajah segar mereka dicetak besar dan dipajang di sepanjang jalan. Cukup sebagai penghiburan di tengah kemacetan dan udara yang terik. Keduanya tidak sedang menawarkan menu takjil, tapi gajet dengan tagline yang menarik.

Pada Agnes, tagline itu berbunyi “perfect selfie”, sedangkan pada Raisa “selfie expert”. Bahwa kejeniusan smartphone telah mentransformasikan dirinya menjadi tidak sekadar sebagai alat telepon-teleponan dan kirim pesan itu sudah lumrah diketahui. Tapi bahwa selfie bisa menjadi daya tawar merupakan sesuatu yang agak mengejutkan, setidaknya bagi saya yang udik.

Dulu, kecintaan terhadap diri sendiri disembunyikan rapat-rapat. Memamerkannya dianggap tabu. Riwayat tentang Narciscus juga dituturkan kepada kita dengan bisik-bisik dan disertai pesan agar hati-hati. Sebagai anak zaman dari era ini, nenek saya, misalnya, bahkan tidak pernah mau untuk difoto. Takut. Satu-satunya orang yang berhasil memaksanya duduk di depan kamera adalah tukang foto KTP di balai desa. Kalau boleh menawar, nenek saya pasti memilih pose menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Tapi iklan Agnes dan Raisa seolah mewartakan kepada kita bahwa era itu sudah kadaluwarsa. Di era MEA seperti sekarang ini, sebagaimana colokan, selfie sudah sah masuk dalam daftar kebutuhan hidup. Itu bagian dari positioning. Dan mereka telah berbaik hati menyiapkan fasilitas dengan sebaik-baiknya.

Les Giblin menyebut bahwa manusia punya kecenderungan sepuluh ribu kali tertarik pada dirinya sendiri ketimbang pada orang lain. Giblin mungkin berlebihan soal jumlah, tapi ia tidak berolok-olok. Ia sedang mengajarkan metode agar seorang pembicara dapat merebut perhatian audiens. Agar didengar, ia menyarankan para orator untuk berbicara tentang sesuatu yang benar-benar ingin didengar oleh audiens. Sebab, umumnya orang lain lebih memilih mendengar sesuatu yang ingin mereka dengar ketimbang yang harus mereka dengar.

Baca Juga:

Bramsky: Fotografer dan Sutradara yang Artsy Tapi Tetap Njawani

Suara Hati Istri Kampanye Pedofilia dan Glorifikasi Poligami, Pernikahan Dini Itu Sex Education, Zahra dan Agnes Monica Tidak Sama

Raffi Ahmad, Agnes Monica, dan Baim Wong di Bursa Cagub DKI Jakarta? Pffft

Pantas saja kita tergila-gila dengan pujian dan antipati terhadap kritik. Kita juga tak segan menyangkal, membela diri, berkelit, atau mencari pembenaran sekalipun telah terbukti melakukan tindakan melanggar aturan. Kita gerah melihat orang melakukan aksi yang berlawanan dengan gagasan kita. Kita sebal terhadap orang berpegang teguh pada keyakinan yang tidak kita setujui. Kita mencap orang atau kelompok yang tidak sepaham dengan kita sebagai nganu.

Kalau boleh, kita ingin masuk sorga sendirian. Paling tidak dengan orang yang sepaham saja dengan kita. Kelompok nganu biar saja dipanggang di neraka.

Beberapa hal itu seperti mengafirmasi rumusan Giblin. Kecintaan kita terhadap diri sendiri ternyata begitu besar, termasuk dalam ibadah-ibadah yang seharusnya berdimensi sosial. Poster-poster yang berisi seruan berzakat atau sedekah, umpamanya, yang makin banyak bertebaran di mana-mana, mereduksi dimensi itu dan hanya memberikan penegasan pada keuntungan pribadi.

Bahwa zakat atau sedekah bakal membuat kita makin kaya, memang menggiurkan. Tapi spirit  berkorban, berbagi, dan membantu lalu menyusut semata untuk melipatgandakan pundi-pundi pribadi.

Maka, penekanan pada selfie sebagai iming-iming produk yang dijajakan dua artis cantik itu merupakan jurus marketing yang cerdas dan jitu. Janji tentang ke-expert-an atau ke-perfect-an tentu akan membuat kita makin rajin mengagumi diri, pangling terhadap penampilan sendiri, lalu sibuk mengedit dan menggunggahnya dengan harapan orang lain juga bakal menyukainya.

Kita berutang banyak kepada Agnes Monica dan Raisa. Mereka telah membantu kita merayakan hasrat berselfie. Namun sebagaimana harga produk yang ditawarkan Raisa dan Agnes Monica, kecintaan terhadap diri sendiri kadang harus kita bayar mahal.

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2017 oleh

Tags: Agnes MonicaraisaSelfie
Muhammad Zaid Sudi

Muhammad Zaid Sudi

Kadang penulis, kadang penerjemah, kadang guru ngaji. Tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Bramsky: Fotografer dan Sutradara yang Artsy Tapi Tetap Njawani

Bramsky: Fotografer dan Sutradara yang Artsy Tapi Tetap Njawani

24 Desember 2021
Zahra di Suara Hati Istri Tidak Bisa Disamakan dengan Agnes Monica di Pernikahan Dini MOJOK.CO

Suara Hati Istri Kampanye Pedofilia dan Glorifikasi Poligami, Pernikahan Dini Itu Sex Education, Zahra dan Agnes Monica Tidak Sama

4 Juni 2021
Memahami Ferdinand Hutahean yang Semprot Susi Pudjiastuti karena Kritik Presiden

Raffi Ahmad, Agnes Monica, dan Baim Wong di Bursa Cagub DKI Jakarta? Pffft

16 Februari 2021
wallpaper whatsapp foto diri sendiri dijadiin foto wallpaper whatsapp wallpaper hape mojok.co

Foto Diri Sendiri Dijadiin Wallpaper Hape atau WhatsApp, Apa Tidak Jijique?

30 Desember 2019
Mengapa Kita Masih Mencintai Orang yang Sudah Menolak Kita?

5 Selebriti yang Cocok Jadi Anggota Pemuda Pancasila

22 November 2019
ilustrasi Seorang Netizen Bikin Akun Trakteer dan Dapat Dana 30 Juta Tanpa Karya Apa pun mojok.co

Cewek yang Selfie Bertopang Dagu, Ngapa Cowok yang Protes?

21 Agustus 2019
Pos Selanjutnya
Ronaldinho_Brasil_Mojok

Yang Gembira dan Jenaka dari Sepakbola Brasil

Komentar post

Terpopuler Sepekan

raisa_agnes_monica_khotbah_mojok

Menjadi Ahli Selfie Sempurna bersama Raisa dan Agnes Monica

10 Juni 2017
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam raja-raja imogiri mojok.co

Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan

18 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
Rahasia Mie Gacoan MOJOK.Co

Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali

20 Mei 2022
Jarang Pulang ke Rumah karena Gampang Mabuk Perjalanan

Ringkasan Cerita ‘KKN di Desa Penari’ buat Para Pemalas dan Penakut

29 Agustus 2019
mie ayam pak kliwon mojok.co

Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan

15 Mei 2022

Terbaru

rowo bayu mojok.co

Menelusuri Sejarah Rowo Bayu yang Diduga Jadi Lokasi Asli KKN Desa Penari

24 Mei 2022
Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik MOJOK.CO

Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik

24 Mei 2022
Ganjar Pranowo

Muncul Sinyalemen Dukungan dari Jokowi, Ganjar Pranowo Nggak Mau Kegeeran

23 Mei 2022
Affandi dalam Pusaran bulan Mei dan PKI

Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI

23 Mei 2022
budi karya sumadi mojok.co

Berhasil Merajut Transportasi Nusantara, Menhub Dianugerahi Gelar Doktor Hc dari UGM

23 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In