Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ketika Nicholas Saputra Datang di Mandiri ArtJog 9 dan Kehebohan Sesudahnya

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
6 Juni 2016
A A
Ketika Nicholas Saputra Datang di Mandiri ArtJog 9 dan Kehebohan Sesudahnya

Ketika Nicholas Saputra Datang di Mandiri ArtJog 9 dan Kehebohan Sesudahnya

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Suatu malam menjelang tidur, tubuh telah lelah, mata mengantuk, tapi apa daya, hasrat masih membuat tubuh terjaga karena masih sibuk mainan Instagram. Scroll, scroll ke bawah dan ke bawah, saya menjerit: aw! Nicholas Saputra ke Mandiri ArtJog 9.

Itu terjadi tanggal 3 Juni 2016, tiga hari lalu. Di akun Instagramnya, @nicholassaputra, ia memposting foto karya Mark Justitiani yang ia sebut sebagai salah satu karya favoritnya di Mandiri ArtJog 9. Sepanjang sejarah saya stalking Instagram Mas Nico (boleka qu memanggilmu demikian mz?), Nico kayak-kayaknya enggak pernah getol dengan pameran seni rupa. Beda dengan tandemnya di AADC (saya kurang suka menyebut nama saingan).

Barangkali Mas Nico sebagai pribadi artsy terpanggil oleh tulisan Agus Mulyadi sehingga ia datang pula ke Mandiri ArtJog. Mas Nico memang tidak sering posting foto sedang di pameran seperti yang dilakukan saingan saya tadi. Melihat foto-foto jepretan Mas Nico di Instagram, jelas ia bukan sekadar pribadi artsy lagi, melainkan telah menjelma menjadi seniman itu sendiri. Seniman fotografi.

Instagram Mas Nico memang indah, berisi potret-potret yang ia tangkap di berbagai tempat pada sejumlah negara. Mas Nico mendeskripsikan Instagramnya sebagai “The World Through My Eyes”.

Selain foto yang indah nan artsy, Instagram Mas Nico juga bersahaja. Dia sangat berbeda dengan artis-artis lain yang gemar memajang foto diri sendiri. Dari 379 foto yang Mas Nico pajang di Instagramnya, hanya 4 yang terselip wajah rupawan Jawa-Jerman itu. Itu pun dengan angle yang menyebalkan. Dari samping, dari sudut bawah, dari kejauhan, dari kejauhan lagi.

Kelakukan Mas Nico yang misterius begitu membuat fansnya yang sudah fanatik malah menjadi hardcore. Ekspresi-ekspresi mereka bisa kita lihat pada komentar-komentar di Instagramnya. Kita ambil sebuah contoh.

Dua minggu terakhir, Mas Nico yang tampaknya sedang di-endorse Mitsubishi sedang getol mengunggah foto-foto mobil All New Pajero Sport. Salah satu foto yang dipasang empat hari lalu bergambar lampu depan mobil itu dengan latar langit berawan dengan caption “I love your eyes.. Well worth car of the year title #allnewpajerosport”.
Yang terjadi kemudian adalah kehebohan di komentar.

“My future husband” (penggemar yang sudah banting harga diri)

“Nicooo..udh dilevel pasrah ini kita semua..tak berdaya resah dan gelisah…panas dingin, cenut2…tegaaa deeeeh….” (ketika harga diri sudah diobral)

“Kalo yang moto mas Nico mah bumper mobil aja jadi ketularan ganteng” (fanatisme garis keras: apa pun yang ada hubungannya sama Mas Nico pasti bagus)

“Meriang..meriang..aku meriang krn cemburu pd mata lampu mobil yg kau cintai” (penggemar delusional yang suka genre dangdut)

“Aahhh Makacii nic…brasa jadi #allnewpajerosport deh akuh *kedip2 kelilipan” (fanatisme yang sudah di tahap rela jadi apa pun asal bersamamu mz)

“Tangannya keliatan lagi foto mobil, bikin baper” (penggemar platonis)

“Jangan lupa sholat jumat ya my future husband” (penggemar delusional #2)

Iklan

“Insta selebriti yang paling pelik pernah aq jumpa” (penggemar pengamat)

Jelas bahwa Mas Nico punya penggemar yang tak kalah gila dan semakin gila karena digosok dengan aura misterius Mas Nico. Tak heran jika respons saya, sebagai bagian dari barisan panjang penggemarnya, ketika mendapati ia ada di Jogja adalah dengan menjerit.

Sayangnya, Nico sudah berlalu. Pupus sudah kesempatan bertemu, apalagi potret bareng dengan pakaian adat di pelaminan (ternyata juga delusional). Yang bisa saya lakukan cuma menjejak bekas kehadirannya di Mandiri ArtJog 9. Dan di sanalah saya dua malam lalu: berdiri di depan loket pembelian tiket Mandiri ArtJog 9.

Rupanya, kali ini tiketnya hanya bisa dibeli dengan Mandiri e-money. Melihat saya gelagapan karena hanya punya uang tunai, mbak manis penjaga stan menjelaskan bahwa saya bisa membeli Mandiri e-money di loket itu pula.

“Kalau sudah punya debit Mandiri, masih perlu e-money, Mbak?” tanya saya.

Ia lalu menjelaskan, e-money berbeda dengan debit. Jika debit adalah sekaligus kartu ATM, e-money semata uang elektronik. Dan sebagaimana uang, ia bisa berpindah tangan dan pemiliknya tidak perlu memiliki rekening Bank Mandiri.

Kartu e-money dihargai Rp10.000 dan bebas diiisi saldo (top-up) dengan kelipatan 50 ribu. Sedangkan tiket masuk ArtJog seharga Rp50 ribu/orang untuk umum dan separuh harga bagi mahasiswa. Si mbak juga menjelaskan bahwa pembelian makanan di area Mandiri ArtJog 9 juga hanya melayani e-money. Memperhitungkan biaya jajan dan tiket masuk untuk dua orang, saya putuskan top-up 200 ribu.

Setelah lelah berputar-putar menjejaki tilas Mas Nico dan menikmati karya-karya seni yang tak mampu saya beli di usia 25 tahun ini, saya menuju belakang gedung, tempat panggung musik dan lapak-lapak makanan berupa mobil VW kombi berjajar. Tema Mandiri ArtJog 9 kali ini memang menggabungkan seni, musik, dan kuliner. Jadi, selepas lelah mengelilingi karya-karya 72 seniman di dalam, di luar kita bisa duduk santai menikmati musik dan mengudap.

Saya jumpai satu kafe langganan turut berjualan dengan konsep food truck, yakni Asmara Art dan Coffee Shop. Di Asmara, tersedia menu mi organik. Pembeli bisa memilih, mi dengan saus ayam atau saus tuna. Sebagai penyegar, ada es jeruk atau sekadar kopi hitam untuk teman nongkrong.

Di seberang food truck Asmara ada food truck The Artist’s Palate. Mbak yang melayani manis, rambutnya bob dengan poni di depan. Dia mirip Mila Jovovic. The Artist’s Palate punya dua menu: chicken wing dan sandwich. Karena saya sudah makan, saya pilih memesan chicken wing full set. Isinya, delapan sayap ayap, kentang goreng, dan satu es lemon tea. Harganya tidak terlalu mahal, Rp35.000.

Teman saya sendiri rupanya agak lapar. Ia memilih menghampiri Sanjiwani, food truck lainnya yang khusus menjual masakan Bali, kuliner kesukaannya. Satu porsi nasi dengan sate lilit di sana dihargai Rp24.000. Di semua food truck tadi, kami cukup mengulurkan Mandiri e-money untuk membayar. Si penjual cukup menempelkan kartu itu di reader-nya, dan transaksi pun selesai.

Selepas makan, kami berputar sedikit dan bertemu beberapa teman yang tak sengaja bertemu di sana. Kenyang dan puas sudah mengambil potret-potret dengan latar belakang yang sama seperti milik Mas Nico, kami memutuskan pulang. Oleh-oleh jalan-jalan kali ini sudah cukup: koleksi foto di ponsel dan e-money baru di dompet.

Disclaimer: Tulisan ini termasuk dalam #MojokSore. Mojok Sore adalah semacam advertorial yang disajikan oleh tim kreatif Mojok yang dikenal asyik, jenaka, dan membahagiakan. Bagi Anda yang mau mempromosikan produk-produk tertentu, silakan menghubungi [email protected].

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2019 oleh

Tags: AdvertorialInstagrammandiriartjog9MojokSorenicholas saputra
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara dalam Mobil! Mojok.co
Pojokan

Film Tukar Takdir Nggak Sekadar Adegan Mesra Nicholas Saputra dan Adhisty Zara!

8 Oktober 2025
Nekat Ikut Lomba Mirip Nicholas Saputra meski Wajah Dibilang Mirip Fufufafa. MOJOK.CO
Aktual

Nekat Ikut Lomba Mirip Nicholas Saputra meski Wajah Dibilang Mirip Fufufafa

15 November 2024
Jelajah Nusa Penida, Pulau Eksotis yang Menghipnotis di Sebelah Tenggara Bali MOJOK.CO
Kilas

Jelajah Nusa Penida, Pulau Eksotis yang Menghipnotis di Sebelah Tenggara Bali

31 Oktober 2023
Cara Termudah Menghapus Akun Instagram Secara Permanen MOJOK.CO
Kilas

Cara Termudah Menghapus Akun Instagram Secara Permanen

20 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
ILUNI UI gelar konser untuk bencana Sumatra. MOJOK.CO

ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert

6 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.