Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Seandainya Prabowo Menjadi Presiden

Puthut EA oleh Puthut EA
26 Oktober 2018
A A
kepala suku
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pagi tadi, ketika membuka Twitter, saya mendapatkan pelajaran penting dari Mas Kokok Dirgantoro (salah satu caleg dari PSI). Dia ngetwit: “Sing penting wani nyaleg.”

Kalimat sederhana itu membuat saya sejenak merenung. Sungguh kalimat itu dalam rasanya. Bayangkan, kita selama ini sering mengejek politikus, termasuk para anggota dewan. Tapi sesungguhnya mereka adalah deretan orang yang berani repot sejak awal.

Untuk dipilih sebagai caleg, entah di nomor urut berapa, jelas bukan persoalan sepele. Belum lagi memenuhi persyaratan administratifnya. Belum kalau ketika harus bertarung di lapangan melakukan kampanye. Jika mendapatkan suara banyak, harus memastikan partai yang diikutinya lolos ambang batas suara partai.

Pencalegan, sejak awal sudah menyita banyak hal: energi, pikiran, uang. Fisik lelah. Pikiran lungkrah. Duit kesedot banyak.

Pernyataan Mas Kokok tadi (semoga beliau terpilih sebagai anggota perlemen), membuat saya merenung tentang capres Prabowo.

Bayangkan, bagaimanapun Prabowo tahu persis, kemungkinan dia menang pilpres tipis sekali, namun dia tetap maju, terlepas soal itu juga mungkin dipengaruhi oleh ketentuan aturan pilpres. Sebab jika Gerindra dan partai lain tidak mengusung calon maka bisa kena sanksi.

Tapi apapun itu, maju untuk kali ketiga, dengan hitung-hitungan di atas kertas sulit menang, tetap saja keputusan yang tidak mudah. Dan Prabowo mengambilnya.

Maka jika kelak Prabowo menang, sekalipun rasanya sulit, jelas kemenangan itu berasal dari keberanian mengambil risiko yang tidak sedikit. Setidaknya menyingkirkan ego malu akan kalah lagi. Jelas itu tidak mudah.

Belum lagi kerasnya gesekan pilpres, bakal menyita energi besar. Di titik inilah, siapa pun yang pernah berlaga menjadi capres, sesungguhnya adalah para petarung politik yang gigih. Sementara kebanyakan dari kita yang suka seenaknya ngomong, belum tentu berani bertarung dalam pilkades.

Selain itu, Prabowo pasti bakal keluar uang lagi. Ini juga hal yang tidak mudah. Bagaimanapun juga, Gerindra dibangun tentu dengan uang. Prabowo dan Hashim Djojohadikusumo, tentulah dua orang yang keluar uang paling banyak. Mungkin sejak partai berlambang kepala garuda emas itu digodok sampai sekarang, mereka keluar uang puluhan, bahkan ratusan miliar. Bahkan mungkin hitungan triliun. Uang sebanyak itu, jika kebanyakan dari kita yang memilikinya, belum tentu kita mau mengeluarkannya.

Mengeluarkan uang sebanyak itu jelas bukan hal sederhana. Saya tetap tidak yakin kalau orang yang sering menyindir Prabowo mau mengeluarkan uang seniai jutaan saja untuk membangun organisasi sosial atau menyumbang tempat ibadah.

Dalam politik, kalau menang belum tentu uang kembali. Apalagi jika kalah.

Benar bahwa uang bukan segalanya. Ada banyak orang yang lebih kaya dari Prabowo dan Hashim. Tapi tidak semua orang bisa membuat partai politik. Dan Gerindra jelas bukan sembarang partai politik. Berbagai survei sudah mulai menempatkan Gerindra sebagai partai pemenang nomor dua setelah PDIP.

Saya termasuk orang yang tidak punya pikiran bahwa baik Prabowo maupun Jokowi yang terlibat pertarungan pilpres kali ini, adalah orang-orang yang mengejar uang. Kalau mengejar jabatan: ya. Mungkin jabatan itu dikejar agar dapat memaksimalkan darma bakti kepada negeri. Mengejar kekayaan adalah hal yang tidak relevan buat Prabowo dan Jokowi.

Iklan

Saya tiba-tiba kepikiran. Seandainya Prabowo ke mana-mana kemudian mengenakan kaos dengan tulisan: “Sing penting wani nyapres”. Bisa jadi itu akan menjadi gimik politik yang sangat kuat. Sebab mengesankan: rileks, tanpa beban, dan ada nada humornya. Hal yang selama ini berbeda dengan gaya tampilan Prabowo: serius, tegas, formal.

Kalau kemudian hal itu dilakukan Prabowo, kemudian dia menang, dia berutang ide pada saya. Sekalipun ide itu sesungguhnya saya pungut dari Mas Kokok Dirgantoro.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2018 oleh

Tags: jokowipilpresprabowo
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.