Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Prabowo Kandidat Paling Potensial Menang Pilpres 2024, tapi…

Puthut EA oleh Puthut EA
6 Mei 2021
A A
kepala suku esensi ibadah puasa esai puthut ea mojok.co

kepala suku esensi ibadah puasa esai puthut ea mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Makin banyak survei digelar, makin menunjukkan bahwa Prabowo Subianto merupakan kandidat terkuat. Setidaknya, dia selalu menduduki 3 besar selain Anies Baswedan. Namun Prabowo memiliki beberapa hal yang tidak dimiliki oleh para kandidat lain.

Pertama, Prabowo memiliki mesin politik berupa partai politik yang sangat kuat, yang hampir tidak mungkin tak mencalonkannya.

Partai Gerindra yang di bawah kendali langsung Prabowo, keluar sebagai runner up pemilu legislatif 2019 dengan angka yang cukup fantastis yaitu mendapatkan suara sebesar 12,57%. Gerindra juga salah satu partai yang sampai sejauh ini belum mengalami pergolakan internal yang mengganggu jalannya partai.

Kedua, Prabowo pernah bertarung di pilpres langsung sebanyak tiga kali. Pertama ketika duet dengan Megawati sebagai cawapres pada pemilu tahun 2008, dan dikalahkan oleh SBY yang saat itu didampingi oleh Boediono. Kedua ketika berduet bersama Hatta Rajasa pada pilpres 2014, yang kalah melawan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Ketiga, pada tahun 2019 berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan kembali dikandaskan oleh Jokowi-Amin.

Pengalaman 3 kali dalam pertarungan langsung, tentu membuat Prabowo memiliki pengalaman yang sangat kaya dibanding sederet nama lain yang masuk dalam radar kandidat capres 2024. Laga capres berbeda dengan laga pemilu gubernur, misalnya. Indonesia adalah daerah yang sangat luas secara geografis, dengan karakter masyarakatnya yang sangat kompleks.

Ibarat berperang, Prabowo sangat mengenali medan perangnya. Dengan pengalaman seperti itu, besar kemungkinan dia bakal memenangi laga 2024.

Ketiga, elektabilitas yang cukup terjaga. Memang survei yang digelar akhir-akhir ini masih menempatkan para kandidat dalam persentase yang belum banyak. Wajar karena pilpres masih cukup lama digelar. Tapi tetap menempati 3 besar dalam elektabilitas, jelas bukan hal sederhana.

Itu menunjukkan Prabowo memiliki barisan loyal yang sangat menginginkan dia jadi presiden, dan sangat terbuka kemungkinan elektabilitasnya terus naik seiring waktu yang mendekat ke penunjuk waktu 2024.

Jangan lupa, Prabowo saat ini juga termasuk menteri yang dianggap memuaskan masyarakat dari sisi kinerjanya. Selain itu, dia tanpaknya sadar diri untuk lebih banyak diam terhadap berbagai isu, sebagai sebuah kiat untuk tak terlalu mengambil risiko terpeleset. Peluang besar menjadi presiden tak ingin dibuang dengan begitu saja, hanya karena keliru membuat manuver politik.

Tapi… Prabowo bisa saja kalah dalam pilpres 2024, kalau salah mengambil strategi dan situasi politik tidak mendukungnya.

Sementara ini, kita asumsikan bahwa tampaknya Gerindra akan berjabat tangan dengan PDIP untuk Pilpres 2024. Gabungan kedua partai ini memang akan sangat kuat. Kedua partai ini punya basis pemilih yang saling melengkapi. Mesin politik kedua partai dan stamina pendukungnya, tak bisa diingkari punya militansi yang luar biasa.

Namun jika itu terjadi, masih menyimpan misteri siapa yang akan didaulat PDIP untuk mendampingi Prabowo. Saksuk di tingkat elite politik adalah Puan Maharani. Walaupun tidak menutup kemungkinan nama lain, termasuk Ganjar Pranowo.

Jika misalnya Ganjar tersingkir, dan dia memilih melabuhkan diri keluar dari PDIP untuk menerima pinangan partai lain, situasi bisa saja tak menguntungkan bagi Prabowo. Misalnya, Anies Baswedan berduet dengan Ganjar Pranowo, dan didukung beberapa partai karena partai-partai tersebut membutuhkan kesegaran dan sirkulasi kekuasaan.

Prabowo-Puan vs Anies-Ganjar (atau Ganjar-Anies), bisa jadi hambatan baru buat Prabowo. Elektabilitas Anies dengan Ganjar cukup tinggi dan jika digabung, bisa menjadi mendulang empati publik.

Iklan

Anies dan Ganjar dianggap banyak orang termasuk figur yang bisa diajak bicara oleh masyarakat, selain tentu saja dicitrakan dekat dengan masyarakat. Keduanya juga punya pengalaman politik yang tidak sembarangan. Sangat matang.

Anies memenangi laga panas pilgub DKI, sedangkan Ganjar dua kali keluar sebagai pemenang pilgub Jawa Tengah.

Ganjalan lain bisa saja muncul dari figur lain. Misal Anies berpasangan dengan Ridwan Kamil, yang elektabilitasnya juga cukup tinggi. Atau Ganjar dengan Ridwan Kamil.

Tiga nama itu: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil, jika dikocok dan saling dipasangkan, bisa menjadi faktor penghambat besar bagi kemenangan Prabowo.

Kalau mau main lebih aman untuk membuka peluang menang membesar adalah jika Prabowo mengambil salah satu di antara ketiga nama itu sebagai cawapres. Tapi risikonya, bisa jadi Gerindra tak jadi bergandengan tangan dengan PDIP. Itu juga masalah.

Sekarang bayangkan jika misal Prabowo duet dengan Anies. Tiba-tiba PDIP tak jadi mengusung Puan dan memutuskan Ganjar melaju dengan Ridwan Kamil atau Sandiaga Uno (tentu dengan catatan Sandiaga Uno memutuskan menyeberang dari Prabowo).

Kantong PDIP di Jawa, bisa jadi faktor penghambat Prabowo sebagaimana pilpres tahun 2019 lalu, di mana PDIP terlihat menguasai Jawa, terutama Jawa Tengah yang memang padat penduduknya dan hampir semua bupati/walikota dipegang oleh partai moncong putih itu.

Ternyata, pilihan-pilihan Prabowo menjadi capres dan memenangi pertarungan tidak mudah… Tapi itu jika skenario buruk. Bisa saja skenarionya kebalikan dari itu.

Misalnya, ternyata nama-nama seperti Anies, Ganjar, Ridwan, tak ada yang dapat tiket dari parpol. Semua ingin mengajukan nama dari partainya masing-masing. Kalau itu yang terjadi, Prabowo bisa melenggang dengan santai menuju kursi impiannya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Atau, sebagian partai lain sepakat untuk bergabung dengan Gerindra dan PDIP dengan kalkulasi ngapain susah-susah bertarung kalau kemudian kalah? Lebih baik mendukung sejak awal supaya dapat jaminan pembagian kue kekuasaan….

Prabowo sangat mungkin merangkul lebih banyak partai. Caranya sederhana: Dia berjanji jika terpilih sebagai presiden, hanya akan berkuasa satu periode saja, dan tidak akan bertarung di periode selanjutnya.

BACA JUGA Alasan Kenapa Prabowo Adalah ‘Koentji’ dalam Pemerintahan Jokowi dan esai Puthut EA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2021 oleh

Tags: 2024aniesCapresganjarMegawatiMenteripdipprabowoPuan Maharaniridwan kamilsticky
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Hentikan MBG! Tiru Keputusan Sleman Pakai Duit Rakyat (Unsplash)
Pojokan

Saatnya Meniru Sleman: Mengalihkan MBG, Mengembalikan Duit Rakyat kepada Rakyat

19 September 2025
Video Prabowo Tayang di Bioskop Itu Bikin Rakyat Muak! MOJOK.CO
Aktual

Tak Asyiknya Bioskop Belakangan Ini, Ruang Hiburan Jadi Alat Personal Branding Prabowo

16 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.