Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

Lailatul Fadhilah Jamil oleh Lailatul Fadhilah Jamil
6 Desember 2025
A A
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Ilustrasi Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hancurnya Jalan Lembah Anai dan jembatan kembar menjadi pukulan yang menyakitkan bagi masyarakat Minang dan Sumatera Barat.

Bila pulang ke kampung halaman di Padang Panjang dari merantau, saya pasti melewati Jalan Lembah Anai. Jika telah terlihat air terjun di sisi kiri jalan dengan deretan kolam renang yang dialiri oleh air sungai di sisi kanan, itu adalah pertanda bahwa beberapa menit lagi gapura “Selamat datang di Kota Padang Panjang” akan terlihat. 

Gapura yang dibangun di atas jembatan kembar itu amatlah sakral. Bila melihatnya dari kejauhan, alunan saluang seolah sedang berputar di kepala saya. Saluang adalah alat musik tiup tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat, terbuat dari bambu tipis. Alat musik ini memiliki empat lubang nada, panjang sekitar 40-60 sentimeter dan diameter 3-4 sentimeter. 

Belakangan, jalan ikonik yang memiliki ruang tersendiri di hati saya ini mendadak viral. Bukan karena keindahannya, tapi justru karena kondisinya yang hancur lebur diterjang banjir bandang.

Padang Panjang sendiri adalah kota transit yang menghubungkan banyak kabupaten atau kota di Sumatera Barat. Tak heran bila Jalan Lembah Anai adalah salah satu jalan lintas Sumatra yang memiliki peran penting dalam mobilitas masyarakat. 

Bila turun di Bandara Internasional Minangkabau dan kalian ingin pergi ke arah Bukittinggi, Payakumbuh, ataupun Batusangkar, Jalan Lembah Anai adalah penggawa lintasan yang akan mengantarkan kalian ke tujuan. Oleh sebab itu, putusnya jalan ini memberikan dampak teramat besar bagi distribusi dan perekonomian masyarakat Sumatera Barat.

Hancurnya jembatan kembar, kehilangan besar untuk Sumatera Barat

Soal jembatan kembar, saya pernah membuat sebuah penegasan sebagai gambaran bagi pembaca. Sebelumnya, saya menyebut kalau jembatan kembar itu sakral, khususnya bagi warga Sumatera Barat.

Pertama-tama, jembatan kembar itu sudah sangat tua. Ia sudah berdiri sejak zaman Belanda. Oleh sebab itu, jembatan kembar menjadi penanda perjalanan generasi masyarakat Sumatera Barat. 

Jembatan kembar dan Jalan Lembah Anai, merupakan nadi penghubung antara wilayah pesisir Padang dengan dataran tinggi Minangkabau. Tanpa Lembah Anai dan jembatan kembar, akses antara dua kawasan ini praktis lumpuh. 

Banyak orang bilang bahwa jembatan itu “tak pernah tumbang”. Ia selalu berhasil melewati amuk Gunung Marapi, galodo atau banjir bandang, dan musim hujan tanpa pernah runtuh. Maka, ketika jembatan yang legendaris itu akhirnya ambruk, tentu saja rasa kehilangan masyarakat Sumatera Barat begitu dalam. 

Jembatan ikonik yang dulu bisa bertahan dari letusan gunung, kini hancur oleh tangan penguasa. Eksploitasi alam tanpa batas akhirnya membunuh warga Sumatera Barat dan sekitarnya. Ia yang bisa bertahan, hancur juga oleh buah kotor penguasa.

Baca halaman selanjutnya: Kenangan yang akhirnya hilang.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Desember 2025 oleh

Tags: banjir bandangbencana banjirgunung marapijalan lembah anaijembatan kembarminangsumatera barat
Lailatul Fadhilah Jamil

Lailatul Fadhilah Jamil

Content Creator Penerbit Buku Mojok Grup. Menyukai seni, sastra, warna pink, dan juga musik punk. Terkadang ngonten di akun sendiri walaupun belum jadi influencer kondang.

Artikel Terkait

Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO
Aktual

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Derita Warga Bener Meriah di Aceh: Terisolir, Krisis Pangan, Ditipu. MOJOK.CO
Ragam

Sepekan Lebih Warga di Bener Meriah Aceh Berjuang dengan Beras 1 Kilogram dan Harga BBM yang Selangit

9 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO
Ragam

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.