Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017 - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017

Muhammad Zaid Sudi oleh Muhammad Zaid Sudi
1 Januari 2017
0
A A
Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017

Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Meski sedang sibuk menentukan resolusi-resolusi tahun 2017, jangan sampai lupa untuk memilih kalender. Sebab, apalagi yang baru di tahun baru selain kalender? Kalender digital memang sudah banyak tersedia bahkan untuk sepuluh tahun yang akan datang, baik di handphone atau komputer, tapi secara pribadi saya merasa ada yang kurang. Bukan hanya soal tanggal merah yang sesuai dengan kalender nasional, namun memang informasi dari kalender digital saya rasa tidak sekomplit kalender fisik.

Membuat panduan tentang kalender pada menit-menit akhir seperti ini barangkali memang sudah ketinggalan. Sebagian besar dari kita mungkin sudah punya banyak stok kalender di rumah. Mungkin dari toko emas, toko bangunan, kios blanjan langganan di pasar, sekolah, partai, panti pijet, Bank BRI unit Kantor Cabang pembantu, souvenir pengantin, atau kantor tempat bekerja. Tapi toh kita tidak akan memajang semua kalender tersebut. Kita hanya akan memilih yang paling pas dengan kebutuhan.

Nah, di sinilah diperlukan kehati-hatian dan sikap bijak untuk memilih kalender. Untuk hal yang sedahsyat ini, biasanya saya menetapkan kriteria tertentu.

Pertama, pastikan bahwa kalender tersebut memang betul untuk tahun yang baru, 2017. Di era ketika berita hoax makin meraja lela seperti sekarang, sikap waspada selalu harus dipelihara, termasuk soal kalender. Siapa tahu ada yang berusaha mengambil kesempatan dengan membuat kalender palsu. Motivasinya apalagi kalau bukan untuk membuat jadwal-jadwal tiap orang berselisih waktu. Makanya perlu verifikasi.

Bandingkan dengan kalender-kalender lain, apakah hari-hari besarnya berada di waktu yang sama. Misalnya tanggal untuk awal Ramadan atau Idul Fitri. Kita sudah terlalu sering berdebat soal ini, meski di kalender tanggal merah untuk momen tersebut kadang sama.

Baca Juga:

Manchester United yang Mulai Bangkit hingga Resolusi Mas Prayit

Kolom: Duaribu Duapuluh

Penjelasan Sederhana tentang Razia Kondom yang Bodohnya Bukan Main

Kedua, pastikan bahwa bahwa informasi di kalender tersebut cukup lengkap. Paling tidak tentang waktu pasaran, wuku, nama bulan Jawa/Arab, atau bila perlu jadwal imsakiah. Ini penting, terutama jika Anda hidup di kampung seperti saya, di mana berbagai acara menggunakan informasi itu sebagai penanda. Rapat rutin RT dilaksanakan pada Sabtu Wage, pertemuan LKMD jatuh pada Rabu Kliwon, pengajian bapak-bapak pada Selasa Pahing. Kalau kalender kita tidak mempunyai informasi-informasi tersebut bisa repot sendiri.

Lebih-lebih jika anda penggemar primbon. Kelengkapan informasi tersebut mutlak diperlukan dalam sebuah kalender.

Konon, kalender yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari kompromi. Denys Lombard menjelaskan bahwa dulu di Jawa berkembang banyak sistem waktu. Masyarakat Jawa kuno punya sistem waktu sendiri. Ketika Hindu yang menyebar dari India datang muncul siklus yang berbeda. Belakangan ketika Islam datang, ia juga mengajarkan siklus yang lain lagi. Masyarakat Jawa kuno mengenal siklus, legi, pahing, pon, wage, kliwon. Hindu mengenalkan siklus yang lebih panjang, 30 hari seperti sungsang, galungan, kuningan, langkir, mondosio, dan seterusnya. Dan Islam mengajarkan adanya tujuh hari dalam sepekan, ahad, senin, selasa, rabu, kamis, jumat, dan sabtu.

Maka, ketika saat ini kita mengenal tujuh hari dalam sepekan kita tahu itu merupakan adaptasi dari budaya Islam. Siklus dari Jawa menjadi nama pasaran, dan yang berasal dari Hindu menjadi wuku. Pertemuan antara waktu Islam dan Jawa ini selanjutnya dijadikan penanda sebuah weton. Begitu juga wuku, ia bisa dilihat dari pertemuan antara waktu Islam dan waktu Jawa, hanya saja pecantuman wuku di halaman almanak kita tidak lagi populer di Jawa (kecuali di beberapa lembaga di Yogyakarta) tapi, katanya, masih dipelihara dengan baik di Bali.

Nah, dari kompleksitas budaya itulah primbon lahir. Untuk itu diperlukan kalender yang lengkap.

Ketiga, sebagaimana bahasa menunjukkan bangsa, pemilihan kalender di ruang tamu juga menunjukkan penghuninya. Orang yang mempunyai ikatan emosional dengan almamater biasanya akan memajang kalender dari almamaternya. Yang bangga dengan perusahaan atau organisasinya akan memasang kalender kantor atau organisasinya di tempat yang gampang di lihat orang. Begitu juga dengan mereka yang loyal dengan partai akan mengabaikan kalender-kalender lain dan memilih menempel kalender partainya.

Ibarat sebuah personal brand, kalender akan menjadi representasi dari pemasangnya. Ia bisa mewakili pribadi para penghuni dari kalender yang terpasang di dinding rumah. Sedikit pengecualian tentu bisa terjadi ketika anda memasang kalender dari toko emas yang biasanya bergambar perempuan seksi dengan motor gede. Orang lain mungkin akan berpikir bahwa anda kolektor emas dari toko tertentu, atau pecinta tunggangan gede. Tapi bisa juga berpikir lain.

Jadi begitulah kira-kira, Sodara, pentingnya memilih kalender. Jangan sampai citra anda dalam setahun menjadi rusak gara-gara salah memasang kalender. Pasanglah kalender yang baik-baik saja, seperti kalender dari Bong Supit yang isinya typografi kata-kata mutiara seputar keharmonisan hubungan rumah tangga, misalnya. Atau kalender bonus dari tempat laundry langganan anda yang isinya gambar kaligrafi seputar kebersihan hati.

Akhir kata, Selamat tahun baru.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2017 oleh

Tags: kalender 2017Tahun Baru
Muhammad Zaid Sudi

Muhammad Zaid Sudi

Kadang penulis, kadang penerjemah, kadang guru ngaji. Tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Manchester United yang Mulai Bangkit hingga Resolusi Mas Prayit

Manchester United yang Mulai Bangkit hingga Resolusi Mas Prayit

6 Januari 2021
merdeka sepakbola singkong menulis ironi sepakbola jendela sepeda zainuddin mz puasa tarawih kolom menulis tutur tinular penulis buku lagu tv rusak rebahan kolom mahfud ikhwan mojok.co ayam rumah kontrakan contoh esai bagus indonesia mojok.co putu wijaya

Kolom: Duaribu Duapuluh

27 Desember 2020
kondom, apotek, kasir, kontrasepsi, penyakit kelamin mojok.co

Penjelasan Sederhana tentang Razia Kondom yang Bodohnya Bukan Main

1 Januari 2020
Daftar Kesalahan yang Umum Terjadi ketika Baru Ganti Tahun

Daftar Kesalahan yang Umum Terjadi ketika Baru Ganti Tahun

1 Januari 2020
resep makanan bakar-bakaran tahun baru pesta makanan yang cocok untuk tahun baru mojok.co

Resep Makanan Bakar-bakaran Low Budget buat Tahun Baruan di Kosan

31 Desember 2019
Gibran Rakabuming Tak Penuhi Syarat Kader PDIP, Kata Puan: Hak Prerogatif DPP Partai

FPI Jakarta Imbau Diri Sendiri untuk Tak Usah Turun Jalan Saat Natal dan Tahun Baru

23 Desember 2019
Pos Selanjutnya
Stres Tidak Tertolong Setelah Ditinggal Nikah dan Cara Mengatasinya

Grup WhatsApp dan Bergesernya Visi Jan Koum

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017

Bijak Memilih Kalender, Bekal Menjalani 2017

1 Januari 2017
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022

Terbaru

holywings jogja mojok.co

Holywings Jogja Ditutup Satpol PP, Buntut Kasus di Jakarta

29 Juni 2022
Kekerasan seksual

Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Tak Boleh Naik Kereta Api Seumur Hidup

29 Juni 2022
Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

29 Juni 2022
pertalite mojok.co

KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional

29 Juni 2022
petilasan ratu kalinyamat mojok.co

Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara

29 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In